Jalan- Jalan

5.1K 377 16
                                    

Matahari bersinar cerah pagi ini. Semalam taehyung tidak kembali ke dorm, ia meminta ijin untuk pulang bersama orang tuanya, tidak lama hanya satu hari saja, nanti malam taehyung juga kembali lagi ke dorm.

Taehyung mengerjapkan matanya perlahan, merasakan seseorang tengah mengusap surai rambutnya pelan...

"Eoh.. Oemma" taehyung mengucek matanya, menstabilkan cahaya yang masuk ke kedua matanya.

"Kau sudah bangun rupanya... Kajja cepat mandi, appa sudah menunggu dibawah." jaeha masih setia mengusap surai cokelat itu.

Taehyung menyernyit bingung. Ia tak mengerti dengan ucapan ibunya.

"Maksud eomma? Kenapa appa menungguku?" tanya taehyung.

"Bukankah hari kalian akan berjalan jalan eoh??" taehyung mencerna ucapan jaeha, hingga sedetik kemudian.

"Oh eomma aku lupa, pasti appa sudah menungguku lama bukan?" tanya taehyung dengan rasa bersalah.

"Aniya, appamu juga baru selesai mandi. Jadi cepatlah kau juga mandi sekarang." mendengar ucapan jaeha. Taehyung segera mengambil handuk dan pergi kekamar mandi.

Jaeha hanya tersenyum melihat tingkah taehyung, anak itu selalu saja begitu.

Tak butuh waktu lama untuk taehyung mempersiapkan dirinya. Kini ia sudah berada di ruang keluarga setelah tadi mereka bertiga melakukan sarapan.

"Appa kajja, aku sudah tidak sabar" taehyung merengek sedari tadi. Bogum dan jaeha hanya dapat menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya itu..

"Sabar sebentar Tae, appa sedang mencari kunci mobil" bogum memanglah sedang mencari kunci mobilnya yang mendadak hilang. "Nah ketemu... Kajja kita berangkat." bogum dan taehyung akhirnya pergi setelah pamit pada jaeha.

Dimobil taehyung terus saja bercerita tentang semua member bts nya. Termasuk masalah nya bersama para member yang masih belum terselesaikan.

"Oh ya appa, kita mau kemana sekarang" tanya taehyung.

"Kemanapun yang kau inginkan taehyung-ah" bogum melirik taehyung sekilas dengan senyum manisnya, lalu kembali memfokuskan pikirannya pada jalanan.

"Aissh appa, jangan tersenyum seperti itu. Appa terlihat muda dengan senyuman itu. Aku iri appa. Nanti yang ada orang orang menganggap appa adalah hyungku bukan appaku." taehyung mendengus lalu mempoutkan bibirnya. Membuat bogum tertawa melihatnya.

"Kau seharusnya bersyukur taehyung-ah, karna appamu ini awet muda." bogum membanggakan dirinya. Hal itu malah membuat taehyung semakin geli melihat tingkah appanya yang terlalu percaya diri.

Enam puluh menit mereka melakukan perjalanan, hingga akhirnya mereka sampai di sebuah taman yang penuh bunga, indah dan cantik.

"Appa ayo kita berfoto, sudah lama aku tidak selfi bersama appa." pinta taehyung antusias.

"Kajja." bogum pun tak kalah antusiasnya. Anak sama bapa sama saja..

Cekrekk

Cekrekk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cekrekk

"Appa lihat, kenapa disini appa yang kelihatan lebih mudah dariku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Appa lihat, kenapa disini appa yang kelihatan lebih mudah dariku.. Aisshh yang benar saja." taehyung kembali menggerutu melihat hasil fotonya bersama bogum tadi. Sang appa hanya bisa menampilkan senyumannya.

"Taehyung-ah ayo kita duduk disana." ajak bogum.

"Nde.. Ayo appa aku juga sudah lelah."

Merekapun duduk disebuah bangku yang ada di taman itu. Tak ada yang memulai pembicaraan, keduanya sama sama menikmati pemandangan indah yang ada ditaman ini. Sampai akhirnya..

"Appa bolehkah aku bertanya?" taehyung memulai pembicaraan diantara mereka berdua.

"Tentu taehyung-ah, kau boleh bertanya apapun pada appa."

"Aku heran mengapa marga ku berbeda dengan appa, margaku Kim sementara appa Park. Apa aku ini benar benar anak appa?" tanya taehyung

Bogum sebenarnya kaget dengan pertanyaan taehyung, namun untunglah ia sudah menyiapkan jawaban yang menurutnya masuk akal, karna bogum tahu taehyung pasti akan menyakan ini suatu hari nanti, dan itu terbukti sekarang bukan?

"Kau itu anak appa tae, hanya saja eomma mu menginginkan marga Kim untuk namamu, appa sudah melarangnya, tapi sifat keras kepala eomma mu membuat appa tidak dapat membantahnya. Kau tau sendirikan sifat eommamu tae?" jelas bogum.

Taehyung hanya mengangguk paham. Meski dalam hatinya masih ada sesuatu yang mengganjal. Tapi secepatnya ia tepis semua itu.

"Sudah siang ternyata, kajja ikut appa ke rumah sakit, appa akan memeriksamu dulu sebelum kau kembali ke dorm nanti." ajak bogum. Taehyung hanya menurut, mereka kembali memasuki mobil untuk menuju rumah sakit.

(*****)

Dilain tempat, tepatnya di dorm. Mereka jin, namjoon, yongi, hoseok, jimin dan jungkook. Sedang bermain seperti biasa. Sampai satu pertanyaan menghentikan aktivitas mereka semua.

"Kookie.. Apa kau masih marah pada taehyung?" jimin yang bertanya.

Jungkook terdiam sesaat. Sebelum akhirnya menjawab.
"Aku tidak sepenuhnya marah pada Tae-hyung. Aku sama sekali tidak bisa marah padanya hyung. Aku hanya ingin dia berkata jujur pada kita, itu saja." jujur jungkook.

"Jangan sedih seperti ini kookie, mungkin taehyung sedang mencari waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya pada kita." jin mencoba memberi pengertian pada maknaenya itu. Jungkook hanya mengangguk paham.

Jungkook juga merasa bersalah pada taehyung karna sudah membentaknya malam itu, ia berniat untuk meminta maaf pada hyung kesayangannya itu setelah ia pulang ke dorm nanti.

"Mianhae hyung, bukan maksudku membentakmu malam itu." Batin jungkook.

Next??


#KimTaeWi 😘😘

DisappearedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang