7. Rindu

17 4 0
                                    

Oh, sayang.

Pelipur lara yang menyakitkan.

Dan, datang secara alami tanpa adanya manipulasi.

Mengusai alam pikiran dalam kebisuan.

Rindu, aku disini.

Denganmu datang kembali, mengapa?

Terlalu lama kau datang dan pergi.

Ya, rindu.

Mengelupas semua tulang dan kulit dengan sengenggam pisau belati.

Jangan datang lagi, bisakah?

Aku sudah lelah.

Kau  datang.

Lalu,

Kau menghilang.

Rindu, Lupakan semua itu, lupakan bayangan semu itu.

Kau serakah rindu.

Rindu, kau egois.

-Aku sakit.

WROTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang