3. Jakarta (Jogi)

28 14 14
                                    

Ternyata tante Tama dan om Nico udah nunggu di teras.

"Tante, om" sapa ku ramah
"Tante kau itu sudah menunggu dari tadi" ucap Nico Siregar--om ku
"Benarkah tante?" tanya ku pada tante
"Om kau bohong Jogi" elak Tama Siregar--tante ku
Kita berdua hanya terkekeh kecil.

"Tan" panggil ku
"Iya jo" jawab tante ramah
"Itu perut tante..." ucap ku ketika sadar perut tante membuncit
"Iya jo tante hamil" jawabnya dengan senyum mengembang
"Selamat tan"
"Iya jo, terimakasih"
"Masuk jo. Lanjut didalem ngobrolnya" ajak tante

****

"Om bangga pada kau jo" bangga Nico

"Ga sia-sia kan om punya ponakan seganteng Jogi" yakin ku

"Percaya diri kali kau jo" ucap Tama lalu geleng-geleng kepala

Jogi hanya cengar-cengir aja diomong begitu

"Makan dulu jo" ajak Tama

"Nanti aja tan, Jogi masih kenyang" tolak ku

"Yaudah" jawab Tama

***

"Teman sekelas gue kaya apaan yah? Jadi ga sabar pengen cepat-cepat masuk sekolah"
Jangan sampe teman sekelas gue yang sekarang kaya teman-teman gue pas SMP.

"Mereka pasti pada pinter-pinter deh"
Tapi gue juga pinter, buktinya dari kelas 1 SD sampe sekarang juara 1 mulu di kelas trus kalo ada olimpiade gue selalu ikut serta dapet juara masuk 3 besar mulu dan sekarang gue terpilih sebagai salah satu siswa untuk pertukaran pelajar

"Mereka pada mau berteman sama gue ga yah?"
Elah peduli amat, gue ga akan mati cuma karna ga ada teman

Tokk Tokk

"Masuk aja, pintu ga dikunci" ucap ku

"Jo" panggil Tama
"Kenapa tan?" tanya ku
"Tolong anterin kue buatan tante, tante harus ke rumah sakit buat check up. Bisa kan?"
"Bisa tan, anterin kemana?"
"Blok G no 12 atas nama eyang Nisa"
"Dekat sini tan"
"Iya. Kue nya ada diatas meja makan diplastik putih" jelas Tama
"Iya tan. Yaudah Jogi anterin kue nya dulu ya" ujar ku
"Iya jo" jawab Tama

Aku berjalan melewati tante Tama lalu menuruni anak tangga satu persatu dan sekarang aku berada didepan meja makan. Benar kata tante kue nya ada disitu, lalu aku ambil kue nya dan langsung pergi meninggalkan rumah

"Blok G no 12" hafal ku

"No 09" baca ku pada pagar rumah
"No 10"
"No 11. Nah berarti no 12 disamping rumah ini"
"Nah itu dia rumah no 12"

"Ck ck. Keren juga ini rumah. Gaya jawa kuno tapi elegant" decak kagum ku ketika berada dihalaman rumah itu

Ting tong
Ting tong
Ting tong

Jogi menekan bel beberapa kali

Muncullah cewe yang tampak baru bangun tidur dari balik pintu.

"Berisik" gumam nya
"Cari siapa?" tanya nya

"Saya kesini mau anterin kue pesanan eyang Nisa" ucap ku sopan

"Mana kue nya sini kasih gue aja, gue cucunya"
"Ini" ucap ku sambil menyerahkan box kue

"Thanks" ucapnya lalu segera menutup pintu

"Sama-sama" ucap ku samar ketika dia udah nutup pintu

"Ck cantik-cantik galak" decak ku

Aku berjalan kembali menuju rumah tante Tama

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang