25 Mei 2017
Kau mulai bertugas hari ini.
Aku akan melepasmu sejak hari ini.
Asal kau tahu, aku malas mencari kabar tentang keberangkatanmu. Aku malas membuka artikel apapun yang berkaitan dengan itu. Bagiku semua biasa-biasa saja. Kau hanya akan pergi bertugas selama dua tahun lalu akan kembali lagi nantinya.
Itu saja.
Bukan begitu bae?
Sejak jauh-jauh hari aku tidak terlalu memikirkan tentang ini. Aku harusnya bangga karena kau akan menjalani wajib militer. Itu sebabnya aku tidak melakukan berbagai tindakan yang memperlihatkan bahwa aku memberatkanmu.
Semua akan baik-baik saja.
Seperti yang sudah-sudah.
Seperti apa yang dialami member lain sebelumnya.
Aku menjauhkan diriku dari berbagai perasaan berlebihan ketika kau akan pergi. Aku mencoba tidak memikirkan hari dimana kau akan enlist. Meskipun beberapa kali aku berpikir, 'Kenapa dia tidak segera mencukur rambut? Apa dia tidak akan benar-benar pergi?' Namun aku setidaknya aku berusaha untuk menahan diri dari segala emosi berlebihan yang sewajarnya tidak kumiliki.
Hari ini pun semua berjalan lancar. Aku tidak menangis. Aku bertingkah normal. Sampai saat aku memutuskan membuka twitter dan menulis pesan untukmu yang aku yakin tidak akan pernah kau baca. Semua baik-baik saja sampai aku melihat postingan terakhirmu di twitter. Entah kenapa ada sesuatu yang seolah mendorongku untuk menangis. Entah kenapa mataku tidak nyaman melihat itu. Dan entah kenapa postinganmu membuatmu memiliki keinginan keinginan untuk menulis banyak-banyak twit untukmu. Menulis mention dan pesan untukmu. Tapi itu hanya keinginan. Karena nyatanya tanganku bahkan tidak bisa bekerja dengan baik untuk menulisnya. Semua perkataan yang semula muncul tiba-tiba di otakku menguap begitu saja ketika ponselku menampilkan deretan-deretan huruf di keypad.
Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.
Aku tidak tahu kenapa aku tiba-tiba merasa kehilangan.
Yang aku tahu, aku baru sadar bahwa dua tahun ini akan ada satu tempat kosong dalam grup itu.
Yang aku tahu, mulai hari ini kabar tentangmu akan semakin jarang terdengar.
Yang aku tahu, aku akan merindukan senyummu, suaramu dan tingkah konyolmu di beberapa acara variety show ataupun yang lainnya.
Dan yang kuharapkan, kau akan kembali secepatnya.
Dua tahun bukan waktu yang lama, tapi itu juga bukan waktu yang bisa dibilang cepat. Ada 700 hari lebih disana. Aku malas menghitung ada berapa jam atau menit. Apapun bisa terjadi dalam dua tahun itu.Satu harapan terbesarku adalah. Ketika kau kembali saat itu, Super Junior masih berdiri tegak. ELF masih memiliki ribuan anggota yang akan berteriak dengan kompaknya menyanyikan fanchant untuk setiap lagu. Karena asal kau tahu, aku sedikit takut mendengar beberapa grup mulai disband. Terutama girlgroup. Jadi aku sangat berharap Super Junior tetap berdiri sampai akhir.
Karena Super Junior...The Last Man Standing.
Okay, selamat bertugas evil magnae.
Setan gembulku, caramel macchiatoku, my medicine, and of course my one and only ultimate bias. See, you are number one, not two not three.Malang, 25 Mei 2017 12.51 wib.
Note : Ngetik gak jelas 30 menit. Gak tahulah, abaikan saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Essay For Cho Kyuhyun
SaggisticaTuhan memberimu kehidupan kedua bukan tanpa alasan. P.S : Nonfiksi, hanya sebuah curahan hati