Selamat Ulang Tahun, Bae.
Aku tahu ini sangat terlambat, tapi aku malas mengetik belakangan ini meskipun sudah lama aku ingin membuat ini untukmu.
Bae, terima kasih sudah bertahan hingga saat ini. Baik di SM, SJ dan di dunia ini. Ya, aku tidak perlu mengulang cerita tragis tentang apa yang terjadi padamu sembilan tahun lalu bukan?
Tidak terasa ini tahun keenam aku menyukaimu, setelah sebelumnya hanya bersikap biasa saja, bahkan sempat membencimu karena mulutmu terlalu tajam.
Enam tahun ini, tidak terhitung berapa kali aku 'selingkuh'. Ya...maksudku kau tahu kan? Aku tertarik pada beberapa member grup yang lebih muda. Mereka yang terlihat lebih segar dan menggoda. Aku tidak menyangkal bahwa aku telah selingkuh bae. Dan aku jadi ingat apa yang kau katakan pada tanggal 2 Januari 2016 lalu saat kau datang. Maaf bae. Seharusnya aku tahu kalau kau peka biarpun kau bersikap seolah kau tidak peduli.
Tapi entah apa yang kau punya, setiap kali aku mencoba mencari yang lain, pada akhirnya aku tetap kembali padamu? Apa kau punya mantra? Sungguh, itu terjadi secara alamiah. Meskipun sehari - hari aku selalu menghabiskan waktu untuk melihat apa saja yang dilakukan olah member - member grup lain yang menarik hatiku, pasti pada akhirnya ada satu hal yang membuatku kembali memfokuskan diri padamu. Dan aku dapat tersenyum dengan mudahnya hanya dengan mendengar suaramu, melihat fotomu atau menonton videomu.
Ah aku tidak mengerti kenapa aku mengatakan ini, aku hanya bingung apa yang ingin kukatakan disini. Awalnya aku seolah memiliki ratusan kata yang ingin kutuliskan padamu. Tapi setelah aku benar - benar membuka sebuah lembar kosong dan mulai menulis, kata - kata itu seolah lenyap begitu saja.
Aku benci ini.
Apa aku harus menutup kembali halaman ini dan memikirkan apa yang akan kutulis disini?
Hhh kurasa tidak, aku harus menyelesaikannya sebelum rasa malas menguasaiku lagi kan bae?
Eum bae, dulu ada yang pernah bertanya kenapa aku menyukaimu.
Kau tahu? Aku kesulitan menjawab saat itu. Karena faktanya aku tidak menemukan alasan yang kurasa mampu membuat mereka mengerti. Sampai satu kalimat terlintas di otakku, 'Entahlah aku hanya menyukainya, mungkin aku menyukainya karena itu dia'. Apa itu cukup untuk menjawab pertanyaan mereka? Kurasa tidak. Karena mereka memang tidak akan mengerti, aku berlebihan ya? Ya meskipun aku bisa menyebutkan dua kelebihanmu dan tiga kekuranganmu di hadapan mereka pun aku tahu mereka tetap tidak akan paham, jadi aku memilih diam. Untuk apa banyak bercerita pada orang lain jika ujung - ujungnya itu hanya akan menjadi ucapan sia - sia? Aku memilih diam meskipun banyak yang menilaiku bodoh karena sudah menyukai orang yang bahkan tidak tahu bahwa aku hidup.
Tapi bae, sejak saat itu aku sadar bahwa aku tidak memiliki alasan yang kuat untuk menyukaimu. Meski begitu, entah kenapa aku tetap menyukaimu. Aku bahkan tidak bisa melupakanmu begitu saja meskipun aku menyukai yang lain juga. Seperti yang kukatakan sebelumnya, mantramu kuat bae.
Dan kau tetap nomor satu, bukan dua atau tiga.
Bae, kudengar jadwalmu padat seperti yang sudah - sudah. Jaga diri ok? Jangan terlalu memaksa, aku tahu kau tidak bisa melawan keinginan perusahaan, jadi tidak ada cara lain selain berusaha memanfaatkan waktu luang yang ada untuk beristirahat. Kau juga harus berusaha makan dengan baik di sela - sela kesibukanmu. Kalau perlu kau bisa minum vitamin, mendapatkan iv atau apapun itu untuk menjaga kesehatan fisikmu. Tidak perlu diet jika pada akhirnya itu hanya akan membuatmu sakit, kurangi minum alkohol jika mungkin.
Apalagi ya?
Ah iya, aku ingin mengucapkan terima kasih lagi padamu. Terima kasih karena sudah menjadi begitu sabar, meskipun kau tahu bahwa aku dan mungkin sebagian yang lain mulai membagi hati. Ya walaupun pada akhirnya kau tidak tahan juga dan secara tidak langsung mencabut izin selingkuh setahun lalu. Terima kasih juga karena sudah menjadi motivasiku untuk melakukan banyak hal dengan sungguh - sungguh, untuk bekerja keras melakukan apapun. Kau tahu? Seringkali aku mengingatku ketika aku merasa waktuku tersita begitu banyak untuk pekerjaan dan lainnya, kupikir kau sosok yang lebih sibuk dan kau bisa menangani semuanya dengan baik jadi akupun berusaha menangani semuanya dengan baik. Dan terakhir juga yang paling utama, terima kasih banyak karena sudah mengajariku bahwa hidup pantas diperjuangkan bahkan ketika dokter mengatakan prosentase hidupmu hanya 20%. Terima kasih banyak bae.
Juga maaf Bae, karena aku tidak pernah melakukan hal yang benar - benar berarti bagimu. Membeli album, menonton konser aku tidak pernah melakukannya. Bahkan stuff yang kumiliki sangat terbatas. Maaf juga karena sering membully, mengejek dan menghinamu di depan umum, ya anggap saja bullying itu tanda cinta.
Bae sekali lagi selamat ulang tahun. Teruslah maju bae, apapun yang terjadi. Tetaplah berdiri disana hingga semua tidak mampu melakukan apa yang biasa dilakukan lagi. Omong - oming, aku rindu masa - masa kau memenangkan penghargaan, aku berharap suatu saat nanti kau dan yang lain bisa mendapatkannya lagi. Meskipun aku tahu, kali ini sudah banyak generasi muda yang bisa mendapatkan penghargaan itu.
Ah iya, kudengar kau pamit untuk bertugas dua tahun kedepan. Jaga diri ya bae, jaga kesehatanmu. Dan kembalilah secepat kau bisa, aku menunggumu bae. Dan semoga nanti ketika kau kembali, aku memiliki kesempatan untuk bertemu denganmu.
Amin.
p.s : Suatu saat nanti ketika ada orang bertanya padaku 'Kapan kau akan berhenti menyukainya?' mungkin aku akan menjawab 'Mungkin nanti, ketika aku menemukan orang yang tepat dalam hidupku dan mampu menggeser posisinya.' Ya, mungkin begitu. Mungkin.
End
![](https://img.wattpad.com/cover/68672098-288-k622904.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Essay For Cho Kyuhyun
NonfiksiTuhan memberimu kehidupan kedua bukan tanpa alasan. P.S : Nonfiksi, hanya sebuah curahan hati