Dia Jungkook

108 11 0
                                    

Ada cahaya yang membuat mataku terpaksa terbuka


Samar

Masih buram

Cahaya itu semakin terang, dan selebihnya aku tak ingat apapun

Jin's OPV

Perlahan kubuka mataku, hingga sebuah objek perlahan mulai jelas dalam pandanganku

Tunggu! Bukankah ini rumahku sendiri? Diruang tamu?

Kulangkahkan kakiku, ruang tamuku kali ini benar-benar berbeda. Terlihat lebih gelap dan menyeramkan, kudengar suara rintik hujan menghujam tanah dengan sangat keras

Jujur, aku merasa sedikit takut dengan suasana diruang tamuku sendiri. Bahkan aku tak ingat jika pernah ada ranjang diruang tamuku.

Lalu ada seberkas cahaya muncul, napasku tertahan ketika melihat ada seorang namja disana. Aku merasa diriku gila, aku berjalan mendekatinya. Samar-samar wajah namja itu mulai terlihat, namja itu menoleh dan tersenyum

"Hyung?" Katanya. Aku menoleh kebelakang lalu kembali padanya,
dia memanggilku?

Masih dengan air muka yang tak bisa kujelaskan, antara sedih, sendu, dan tenang, namja itu kembali bertanya "Hyung, kau masih ingat aku?"

Diriku seakan membeku, aku tidak mengingat apapun, yang aku tahu hanyalah ruang tamu ini adalah bagian dari rumahku, selebihnya aku tidak tahu

Aku menggeleng perlahan. Namja itu tersenyum sekilas "Tidak masalah, hyung" katanya lagi

Dia segera turun dari ranjang itu dan berjalan menuju salah satu sisi ruang tamuku. Dia berhenti didepan sebuah lukisan, tanpa pikir panjang aku mengikutinya dan berdiri dibelakangnya

"Hyung? Apa kabar?" Namja itu bertanya tanpa menoleh padaku

Pertanyaan macam apa itu? "Eum, baik."

Namja di depanku itu mengangguk dan dia bertanya "Hyung, ini lukisan apa?"

Aku mengerutkan dahiku, mana aku tahu, jelas namja itu yang lebih dulu berada disini "Aku tidak tahu" aku menjawab sekenanya

Namja itu akhirnya berbalik menatapku "Bagaimana bisa hyung tidak tahu?--"

"Maksudnya? Eum, mian" aku memotong perkataan namja itu

Namja itu tersenyum, senyumannya begitu menenangkan, sekaligus membuat sendu "Tidak apa, Hyung. Ikut aku, nee?" Dia menarik salah satu lenganku. Tubuhnya dingin sekali

Hujan yang sempat mengguyur, tiba-tiba berhenti. Aneh memang. Dan kini, aku dan namja itu berjalan menyusuri emperan toko di Kota Daegu ini

Tidak ada perbincangan diantara kami, hingga namja itu berhenti didepan sebuah restoran kecil. Namja itu memandang tempat itu cukup lama. Jujur saja, tempat itu seolah tak asing bagiku. Sepertinya aku pernah berada ditempat ini, tapi aku tidak mengingat dengan siapa dan kapan

"Kau pernah kesini?" aku akhirnya membuka suara. Namja itu menoleh dan mengangguk "Dengan siapa?" tanyaku lagi

Namja itu menatapku "Kau yang pernah kesini, hyung. Bukan aku. Kau yang membawaku kesini" jawabnya datar namun penuh penekanan

The Seven Dreams Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang