Kyungsoo memeluk erat pria yang ada dihadapannya. Matanya kembali mengeluarkan cairan bening sudah tidak bisa ia bendung lagi. Kyungsoo menangis sesenggukan dipelukan pria itu.
"Oppa.. Hikss" lirih kyungsoo masih menangis.
"Wae? Hiks Oppa... wae? Hiks " lanjutnya lagi.Pria itu hanya diam, ia bingung dengan Kyungsoo yang tiba-tiba menangis dipelukannya.
"Kyungsoo-ya. Kau kenapa? " lirih pria itu seraya membalas pelukan Kyungsoo
Kyungsoo tidak menjawabnya, hanya suara sesenggukan yang bisa didengar pria itu.
"Kyungie-ya. Tenanglah.." ucap pria itu mengeratkan pelukannya.
"Tenanglah Kyung.. Ada Oppa disini" lanjutnya seraya mengelus punggung Kyungsoo.Dengan perlahan, Kyungsoo berhenti mengeluarkan air matanya, namun suara sesenggukan habis menangis masih bisa terdengar samar-samar.
"Kriss Oppa" ucapnya melepaskan pelukannya.
Ternyata pria itu bernama Kriss. Pria yang memiliki wajah tampan dengan postur tubuh tinggi. Kriss merupakan kakak angkat Kyungsoo atau lebih tepatnya Kakak dari seorang sahabat kecil Kyungsoo. Namun Kyungsoo sudah menganggap Kriss layaknya sorang Kakak kandung begitupun dengan Kriss yang sudah menganggapnya adik.
Dulu rumah Kriss dan Kyungsoo bersebelahan, Sehingga sudah tidak aneh lagi jika Kyungsoo sangat dekat dengan Kriss. Kini Kriss dan keluarganya tinggal di Jepang, itu semua bukan keinginan Kriss melainkan karena urusan bisnis ayahnya yang membuat mereka harus pindah ke Jepang. Dan sekarang Kriss tengah berlibur di Korea. Sebenarnya bukan hanya sekedar berlibur tapi ia sangat ingin bertemu dengan Kyungsoo. Terlebih lagi karena adiknya yang ingin melanjutkan sekolah dikota kelahirnya. Seoul Korea Selatan.
"Oppa mianhe, sudah membuat bajumu basah" ucapnya tertawa kecil. Kemudian menunduk mengusap kasar airmatanya.
Pria itu tak mengindahkan ucapan Kyungsoo. Kini tangannya mulai menyentuh dagu kyungsoo seraya menaikan kepala Kyungsoo yang tengah menunduk.
"Kyungie-ya. Gwenchana?" ucap pria itu khawatir.
Bukannya menjawab pertanyaan pria itu, Kyungsoo malah tersenyum miris ditambah satu tetesan air matanya yang lolos kembali membasahi pipinya.
"gwenchana.." ucapnya getir lalu tersenyum dengan menganggukan kepalanya seraya memastikan bahwa dirinya baik-baik saja.
"Uljima" ucapnya tersenyum lalu mengusap pipi Kyungsoo yang masih basah.
Kriss mengerti akan perasaan Kyungsoo. Iapun tidak banyak bertanya karena ia tahu, mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk Kyungsoo bercerita.
Kyungsoo pun tersenyum tipis melihat Kriss yang ada didepannya.
"Aigoo... Kyungie-ya . Lama tak bertemu, Pipimu semakin tembem" celetuk Kriss disertai tawa lalu mencubit gemas Pipi Kyungsoo.
"Aisshh.. Oppa !! " rengek Kyungsoo mempoutkan bibirnya tak terima disebut tembem.
"Ahaha" pria yang bernama Kriss itupun hanya tertawa melihat Kyungsoo. Sedangkan mata Kyungsoo mendelik kesal kearahnya lalu tertawa kecil, namun masih disertai sesenggukan.
"Kau semakin cantik Kyung" ucap Kriss yang kini tengah menatap intens Kyungsoo. Kyungsoo terdiam mendengarnya.
"Ahaha kau bisa aja" ucapnya lalu menunduk menyembunyikan wajah yang sudah memerah malu.
Kriss hanya terkekeh geli melihat pipi Kyungsoo mulai memerah.
"Kyungie-ya . Kajja kita pergi" ucap Kriss lalu beranjak berdiri dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable (Love Late)
Fanfiction-Chansoo story- -kyungsoo aku tidak tahu apa yang salah dari hati ini, ia masih saja menunggumu meski logika ku tahu, kau tak akan bersamaku. Kehilangan itu menyakitkan. Tapi lebih menyakitkan lagi bila bersama, namun hatinya untuk yang lain. - chan...