Audrey Pov
Saat ini aku sedang merapikan penampilanku didepan cermin. Aku memakai baju dress berwarna merah maroon yang melekat ditubuhku tetapi tidak terlalu terbuka.Hari ini merupakan hari pertamaku bekeja di BC Corp. Sebuah perusahaan pertambangan ternama di London. Sungguh mujizat sekali aku diterima sebagai sekertaris CEO disana.
-----
Saat ini aku sudah sampai dilobby kantor. Saat aku menelusuri lobby ini, tampak seluruh mata tertuju kearahku. Aku bingung melirik tatapan mereka."Apa yang salah dengan penampilanku? Apa aku seperti jalang? Tak mungkin. Aku memakai pakaian seperti biasa dan aku hanya memakai makeup tipis. Kenapa sebenarnya?" Batin Audrey penuh tanya.
Tanpa memperdulikan tatapan mereka, akupun langsung bergegas ke meja resepsionis. Terlihat disitu ada sesosok wanita dengan lipstik merah tebal dibibirnya dan juga pakaian ketat melekat ditubuhnya. Ia menatapku seolah sedang menilai penampilanku.
"Permisi, saya sekertaris CEO baru disini. Saya harus ke mana ya?" Tanyaku dengan sopan, aku mengabaikan tatapan tajam sekitarku.
"Lantai 26." Ucapnya dengan tajam lalu kembali menoleh ke arah komputer didepannya. Aku mengendus kesal melihat tingkah resepsionis itu.
Tanpa pikir panjang, akupun langsung bergegas menuju lift. Terlihat lift seperti ingin tertutup, aku langsung berlari. Namun, sial sedang berpihak padaku kali ini. Aku menabrak seseorang sehingga membuat kopi ditangannya tumbah ke arah baju putih milik pria itu.
"Maaf pak. Saya buru-buru" ucapku langsung meninggalkannya dan menuju lift yang saat ini sedang terbuka. Aku tak memperdulikan sosok pria yang tadi ku tabrak. Karena aku telah telat 10 menit. Astaga dihari pertamaku, aku sudah telat. Well done, Audrey.
Tak terasa pintu lift terbuka saat sampai di lantai 26. Terlihat jelas bahwa lorong ini hanya terdapat dua pintu. Satu untuk ruangan CEO, dan disebrangnya terdapat ruangan meeting khusus CEO. Disamping pintu ruangan CEO itu ada meja yang sepertinya sebentar lagi akan aku tempati.
Aku melihat sosok perempuan cantik sedang membaca file-file dihadapannya. Aku berjalan kearahnya.
"Permisi" ucapku
"Iya?" Perempuan itu bertanya sambil tersenyum membuatku mau tak mau ikut tersenyum pula.
"Saya Audrey Candine." ucapku dengan sopan.
"Oh my God. Akhirnya kau datang juga. Kau telat 15menit, Miss Candine" ucapnya panjang lebar membuatku hanya tersenyum canggung.
"Astaga aku sampai lupa memperkenalkan diriku. Perkenalkan aku Eca Marhesa. Aku manager disini, tapi aku dipindahkan sementara sebagai sekertaris sebelum sekertaris yang baru datang." Ucapannya membuatku menatapnya dengan tatapan bingung.
Eca tampak sibuk merapikan file-file yang ada dimeja itu. Aku merasa tak enak karena hanya berdiri memperhatikannya, seolah-olah aku bosnya. Padahal, tidak.
"Mau ku bantu Miss Marhesa?" tanyaku dengan sopan.
"Tak perlu. Kau masuk ke ruangan Mr. Christoper. Sepertinya ia sudah datang." Ucapnya sambil membereskan file itu. Aku mengangguk. Ketika aku melangkahkan kakiku, sebuah tangan memberhentikanku. Itu tangan Eca.
"Jangan pancing emosiny. Akhir-akhir ini dia sedang emosi karena keuangan perusahaan menurun." Aku hanya mengangguk sambil tersenyum menanggapi peringatan Eca.
Aku melanjutkan langkahku. Ketika aku sampai didepan pintu itu, aku menghela nafas panjang. Lalu mulai mengetuknya.
Tok tok tok
"Masuk"
Terdengar jelas olehku suara pria yang menurutku sangat....sexy. Astaga apa yang ku pikirkan. Aku pun langsung membuka pintu.
Setelah aku masuk, aku langsung berhadapan dengan punggung bidang seorang laki-laki berjas.
"Astaga, badannya sangat sempurna. Membuatku ingin melucuti seluruh pakaiannya." Pikiranku benar-benar gila sekarang. Tanpa sadar aku menggeleng-gelengkan kepalaku lalu kembali fokus dengan tujuanku berada diruangan ini.
"Permisi Mr. Christoper. Saya Audrey Candine. Sekertaris baru anda." Ucapku dengan sopan.
Lalu, punggung idamanku itu berbalik sehingga menunjukkan wajah tampan bak malaikat. Sungguh aku benar-benar terpana. Apakah benar ia bosku? Sungguh? Kenapa tidak menjadi suamiku saja?
Astaga pikiranku lagi-lagi mengacaukan semuanya.
"Anda telat." Ucapnya dengan nada dingin.
"Maaf pak, tadi saya--" ucapanku terpotong setelah melihat bercak coklat berada di kemeja lelaki itu.
Sadar akan tatapanku, iapun langsung mengarahkan tatapannya juga kearah kemeja kotornya.
"Kamu kenapa?" Ucapannya membuatku langsung menatapnya dengan rasa takut.
"Saya eum, sempat menabrak orang di lobby" ucapku sambil menunduk.
"Wow. Hari pertama kau sudah menabrak orang saja. Siapa orangnya?" kali ini pria yang merupakan bos ku itu menggunakan nada tajamnya dengan menaikkan sebelah alisnya.
"Ba...bapak" ucapku dengan terbatah sambil menunduk.
"Bapak? Emang saya bapak kamu?" Kulihat dia mengatakan itu sambil mendekat kearahku.
Pria itu terus mendekat, sampai punggungku bertabrakan dengan pintu ruangan ini. Pria itu sekarang berada dekat denganku. Bahkan sangat dekat. Membuatku menahan nafas.
"Panggil aku Bryan." Bisiknya tepat ditelingaku.
Hal itu membuatku merinding. Tak biasanya aku seperti ini. Memang aku tak pernah berdekatan sedekat ini dengan laki-laki. Pacaran saja tidak pernah, apalagi berhadapan sedekar ini dengan laki-laki.
"Ba---"
Ketika aku ingin menjawab, bibir pria itu sudah berada di bibirku. Ia melumat bibirku dengan gairahnya. Tangannya mengeratkan pelukannya yang berada di pinggangku. Tanpa izin, ia menggigit bawah bibirku. Membuatku mendesah secara tak sengaja.
"Ahhh" desahku
Bukannya berhenti menciumku, ia justru semakin gencar menciumku seolah-olah aku adalah eskrim kesukaannya. Aku benar-benar terbuai dengan ciumannya. Walaupun ia mengambil ciumn pertamaku, tapi ini merupakan ciuman terhebat yang kurasakan.
Setelah beberapa menit berciuman, akhirnya iapun mengakhirinya. Nafasku memburu, aku benar-benar tak bernafas saat berciuman dengan bosku tadi. Laki-laki itu mendekatkan wajahnya ke arah telingaku.
"Damn, you are the hottest secretary ever." Bisiknya
TO BE CONTINUED
----HALLO READERS
Ini adalah cerita keduaku. Baca cerita pertamaku yang judulnya Hiding From Love ya. Memang belum complete. Aku lagi free dari tugas kuliah jadi bisa buat novel banyak-banyak wkwkwkTerimakasih udh meluangkan waktunya untuk membca.
Tons of love,
QueenoviFor chat: iduckk (line only)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hottest Secretary
RomantiekAudrey Candine merupakan wanita cantik namun yatim piatu. Ia sudah hidup sendiri sejak umur 12 tahun. Selama belasan tahun ia menempuh semua perjalanan hidupnya sampai ia wisuda. Entah mujizat darimana, Audrey diterima kerja di salah satu perusahaa...