Aku disini.
Kau berjalan ke arahku dengan senyuman lebar, mengampiri guru yang memanggilmu di sebelahku. Kini aku melihatmu dari dekat. Sangat dekat menurutku, tetapi kau hanya tersenyum memandang lurus ke depan. Tanpa peduli, atau tanpa tahu keberadaanku.Aku melakukan tugasku saat itu. Membacakan teks teks soal kepada para peserta cerdas cermat di hadapanku. Mulutku tetap membacakannya, sedangkan pikiranku masih berada padamu, yang kini duduk tidak jauh dariku.
Tugasku selesai, menandakan dia juga akan pergi. Aku tak mau itu, andaikan aku bisa memperlama waktu yang ada, untuk sekedar melihat senyum mu yang membuat ku senang. Konsumsi 'teh kotak' yang aku dapat menjadi bukti terjadinya hari itu, aku simpan dalam selipan diary ku hari itu.
Terasa sangat sebentar, namun juga terasa seperti selamanya.
Dan kamu pun pergi. Aku merasa beruntung saat itu, berada dekat denganmu walau hanya jarak. Walau aku tahu kau tak tahu. Walau kau tak peduli. Walau kau bisa saja tak suka. Terserahlah, yang pasti saat itu aku
Sangat bahagia.
Tak ada salahnya kan aku merasa seperti itu?---
Sebagai seseorang yang menyimpan perasaan dalam diam, aku menerima apapun yang terjadi asalkan kau bahagia.
Melihatmu yang menyukai orang lain, tersipu saat melihat orang yang kau suka, terus menunggu nya datang,
Haruskah aku mendapat izin mu untuk terus memiliki perasaan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the alien you don't care about
Teen FictionHanya sebuah harapan kah? Melihatmu, semua latar buram. Mengapa kau membuatku tertawa tanpa makna? kau masih tidak tahu? tidak mengerti? atau tidak peduli? --- --- Apa aku masih bisa menyimpan perasaan ini?