Terus saja begitu. Waktu ujian ku yang seharusnya digunakan untuk belajar dengan sukarela aku tukar dengan lamunan yang berkelana mencari ide baru untuk apa yang aku bisa buat keesokan hari nya untukmu. Untungnya ujian ku tetap sukses meraih 5 besar, sih. Sombong dikit haha.
Genap 250 Emoticon yang aku gambar satu persatu, dibungkus ala ala dengan kemasan. Postcard yang aku buat dengan potongan koran. Tutup botol besi yang aku Pulung dari koperasi lalu aku tulisi. Dan yang terakhir kotak dari kertas daluang yang bahannya aku cari keliling asrama. Sebenarnya tadinya ingin berlanjut terus karena itu membuatku senang.
Tapi aku takut membuatmu tak senang.
Aku melihat mu mengambil salah satu kertas ku dan menghentakkan kaki dengan sebuah ekspresi, aku takut. Mungkin aku harus berhenti.Sebenarnya, tujuanku melakukan semua itu hanyalah untuk menjadi beda dari yang lain.
Beda dari kertas berceceran atau setumpuk surat klasik yang panjangnya seperti teks pidato yang ada di atas meja mu saat itu. Aku ingin setidaknya diingat, walau hatimu mungkin takkan berpindah darinya.
Kamu sama setia nya denganku, ya.
Aku padamu, kamu pada nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the alien you don't care about
Teen FictionHanya sebuah harapan kah? Melihatmu, semua latar buram. Mengapa kau membuatku tertawa tanpa makna? kau masih tidak tahu? tidak mengerti? atau tidak peduli? --- --- Apa aku masih bisa menyimpan perasaan ini?