Dia adalah orang sangat aku sayang dan idolakan, yang kutunggu tunggu setiap harinya. Setelah 6 tahun aku tak pernah bertemu dengannya, kini di toko buku ini aku bertemu dengannya, kami sama sama memegang buku yang sama pula.
*Flashback
"Leaaaaa!!! " teriak seorang anak laki-laki dari kejauhan
"Yaaaa" jawabku sambil berteriak
"Aku bawa susu coklat loooo"ucapnya
"waaa mau dong"balasku
"nih"ucapnya sambil memberikan sekotak susu coklat padaku
"Eh steven tau gak, aku denger dari tetanggaku kalo pelajaran SMA itu susah-susah"ucapku
"Yaiya lah Le, namanya juga sekolah makin lama kan makin susah!.Lagian kita kan sekarang masih kelas 4 SD, masih lama tau"balasnya
"Iya sih tapi katanya tetanggaku mata pelajarannya itu tambah banyak. Masak IPS sama IPA nya dibagi jadi 3 mapel lagi.Ihhh pasti susah deh. Aku takut!!"ucapku
"Le gausah takut lagi. Dengan seiring waktu kita juga belajar nah pasti bisa. Jangan pesimis dulu!"balasnya
"Iya Ven,makasih ya!"ucapku
"Iyaa. Eh iya, kakaku pernah bilang kalo IPA itu dibagi jadi kimia, fisika sama biologi terus kalo IPS itu jadi sejarah, sosiologi, sama satu lagi mmm aku lupa pokoknya belakangnya grafi grafi gitu" jelasnya
"Ooooo gitu "balasku
"Eh iya Le aku mau ngomong sesuatu"ucapnya
"Iya apa Ven?"tanya ku
"Mmm gak papa"jawabnya
"Ha? "tanyaku
"Enggak gajadi. Le yuk beli ice cream yuk? "ajaknya
"Yukkk" jawabku
Kami pun pergi membeli ice cream di toko yang jaraknya tidak jauh dari taman temoat kami tadi. Setelah itu kami langsung pulang ke rumah masing-masing. Steven mengatarku pulang terlebih dahulu baru dia pulang, mm kebetulan rumahku sebelum rumahnya sih hehe.
********************
"Hai Lea! "ucapnya membangunkanku dari lamunan
"Oh em ya! "balasku singkat
"Kamu mau beli buku ini? "tanyanya
"Oh iya, tapi gajadi aku bisa cari buku lain kok"jawabku singkat
"Le kamu yakin? Buku ini tinggal satu loh, aku tadi udah tanya sama penjaganya"ucapnya
"Gak gausah,buat kamu aja"balasku singkat sambil beranjak pergi dari tempat itu
"Le kamu masih marah sama aku? Aku sebernernya itu mau beli buku ini buat kamu" ucapnya
"Aku aku nggak marah, nggak usah repot-repot buat aku.Jalan kita udah beda"ucapku
"Le maafin aku. Aku tau aku salah karena nggak bilang ke kamu kalo aku pindah. Maaf Le"ucapnya
"Kamu tau nggak sih semenjak saat itu aku selalu kebingungan nyari nyari kamu. Kamu gaada kabar Ven! Setiap hari aku nunggu kamu." balasku. Dan yaaa entah kenapa air mata ini jatuh
"Le maaf, aku nggak mau ngabarin kamu karena aku takut kamu sedih"balasnya
Aku tak menjawabnya. Hati ini terasa sangat perih sekali, entah kenapa. Rindu yang selama ini telah terpendam sangat dalam hari ini keluar begitu saja. Aku merasa sesak sekali. Untungnya Iriye datang...
"Lea kamu kenapa? "tanya Iriye
Aku tak menjawabnya
"Kamu siapa? "tanya Iriye pada Steven
"Oh kenalin saya Steven saya teman masa kecilnya Lea" jawab Steven sambil mengulurkan tangan
"Oh gitu"balas Iriye menjabat tangan
"Kamu siapa ya? "tanya Steven
"Oh saya.. " jawab Iriye yang terpotong oleh Lea
"Dia pacarku" balasku ketus sambil menarik baju Iriye mengajaknya pergi
"Gakmungkin Le" ucap Steven
"Mungkin"balasku ketus sambil berjalan dengan Iriye keluar toko buku meninggalkan Steven.
Sesampainya diluar .....
"Le kamu suka sama aku? "tanya Iriye
"Nggak lah, enak aja"jawabku ketus
"Nah buktinya kamu nganggep aku pacar kamu"balas Iriye
"Haduh Iriye aku itu cuma boong di depan Steven"ucapku
"Kenapa boong? "tanya
"Karena aku lelah Ven" jawabku
Aku lelah menanti seseorang yang pergi begitu saja tanpa pamit. Dia yang tak pernah tahu bahwa diri ini menanti setiap waktunya. Yang tak pernah tahu akan diri yang berjuang melawan nafsu dan rindu di hati. Yang tak petnah tahu bahwa diri ini selalu menyelipkan namanya di setiap doa yang terucap. Salahkah diri ini jika merasa lelah?
Terserah jika kau katakan aku egois. Ku akui aku memang egois setelah semua penantianku aku justru marah ketika kita bertemu. Aku rindu tapi amarah juga sedang bersahabat dengan rinduku ini. Maaf Steven, kuharap kita bisa bertemu lagi. Aku masih sangat rindu.
"Ya rabb, bantulah diri ini. Tunjukkannlah kepadaku apa yang baik untukku, bantu hamba dalam memperbaikki masalah-masalah hamba. Amin"
