1 minggu dua minggu telah terlewati. M2M mulai sibuk mempersiapkan ulangan harian. Disamping itu mereka juga tengah disibukkan dengan tugas tugas kelompok. Suatu hari guru sejarah memberikan tugas kelompok. Untuk pertama kalinya pembagian kelompoknya diatur oleh sang guru, dan.....
*Lea
"Gilaaa, ini gila" ucapku takjub saat melihat papan tulis. Daann semua mata tertuju padaku.
"Ehmm hehehe maaf" ucapku
"What? gimana bisa aku satu kelompok sama iriye?"ucapku berbisik pada Carla
"Haduh Lea, emang kenapa?"tanya Carla
"Iiiii Carla masak kamu gak tau sii dia itu nyebelin"balasku
"Nyebelin? kok bisa sih Le, orang kamu aja gak pernah berinteraksi di kelas"tanya Carla
"Pernah tau La, waktu buku ku jatuh itu"balasku
"Iya terus kenapa? toh dia bantu kamu kan? Lagian kamu kan cuma satu kelompok nggak satu rumah Lea"Goda Carla
"Astagaaa!! Amit-amit cabang bayi. Naudzubillah. Kamu iiii nyebelin" balasku.
Aku pun merasa badmood seketika. Mood ku tambah buruk lagi saat pak guru menyuruh untuk berkumpul dan berdiskusi dalam kelompok. Aku pun dengan sangat malas berjalan dan duduk di sebuah bangku dimana teman-teman satu kelompokku telah dulu. Tak berhenti disitu, Iriye dudung di sampingku, What????????.Entah kenapa aku merasa sebal dengan kehadirannya, eh nggak jangankan kehadirannya liat mukanya aja bawaannya sebel banget. Nggak tau kenapa. Aku pun berusaha mengontrol diriku. Kami pun sibuk dengan pembagian tugas dalam kelompok. 45 menit berlalu, bel tanda pergantian jam pelajaran berbunyi. Dalam hati aku berkata "Yes akhirnya selesai juga", aku pun tidak sabar untuk kembali ke bangkuku akan tetapi....
"Eh hari sabtu besok kita kerja kelompok ya! Pada bisa semua kan?"tanya Caren, salah satu teman sekelompokku
Satu-persatu siswa menjawab iya dan tiba giliranku untum menjawab. Dengan terpaksa aku menjawab "iya insyaallah aku bisa". Setelah itu aku pun bergegas kembali ke bangku ku. Belum sempat aku menceritakan semua yang telah kutahan selama kurang lebih 90 menit pelajaran sejarah, Carla keburu merangkulku dan mebisikkanku "Lea kamu tau nggak anak yang baru pindah itu mmm lumayan ya?"
"Astagaaa,, istighfar La. Mmm iya juga sih hehehehe" balasku
"Yeee" balas Carla sewot
"Hayooo!! suka ya!"godaku
"Enggaklah enak aja. Dosa tau! Zina Lea!"balas Carla
"Iya iya peace, aku kan cuma bercanda"balasku
"Emm ya"balasnya singkat
"Eh La, tau nggak?"tanyaku
"Nggak tau lah"jawab Carla
"Iii nyebelin banget sii"balasku sebal
"Hehehe peace Le peace"ucap Carla
"Emm ya, eh aku mau cerita kamu tau tadi itu"ucapku namun terpotong oleh kedatangan seseorang.
"Eh boleh pinjem rautan gak?"tanya Iriye
"Gak"jawabku ketus dalam hati
"Iya"jawabku
"Oh ya tadi itu"ucapku yang terpotong lagi
"Makasii"ucap Iriye
"Iya"balasku
"Huh nyebelin banget sih.Kenapa si itu orang nyebelin banget.Hari ini nyebelin banget sii"keluh ku pada Carla
"Udah-udah Le minum dulu, istighfar"ucap Carla
"Iya La.Astagfirullah.Huh"balas ku*************************
"Lea kamu jadi nggak minta ditemenin ke gramedia?"tanya Carla
"Jadi La, tapi enaknya kapan ya?"tanyaku
"Gimana kalo sore ini mumpung ini hari jumat dan besok libur?"tanyanya
"Mmm boleh.Yaudah ntar jam brp nih?"tanyaku
"Mm Jam jam 4 an kali ya?"tanya Carla
"Okay"balasku
Pada pukul 4 Carla menjemput ku. Kami berdua pergi ke sebuah mall yang letaknya tidak jauh dari sekolah kami. Ketika tiba kami tidak langsung pergi ke gramedia tetapi kami memutuskan untuk membeli minum. Carla mengajakku untuk membeli minuman favoritenya yakni goorin. Kami pun meminumnya di sebuah kursi pengunjung. Setelah itu kami pun bergegas untuk pergi ke gramedia, akan tetapi.....
"Carla, Lea!!"seru seseorang dari kejauhan
Aku pun menoleh daaaannnnn. "Astagaaa dia lagi?"batinku
"Kalian disini juga. Mau ngapain nih?"tanya Iriye
"Oh ini aku lagi nemenin Lea ke gramedia"ucap Carla
"Wah kebetulan nih, aku juga mau kesana. Yuk kita bareng aja"ucap Iriye
"Oh ok"balas Carla
Aku pun hanya membalas Carla dengan tatapan melotot. Aku merasa sebal sekali.
"La kamu gimana sih. Kok mau aja bareng ama dia"bisikku
"Nggak papa lagi Le, dia kan temen kita"balas Carla
"Iii tapi kan dia nyebelin La"ucapku
"Ada apa?"tanya Iriye yang menoleh ke arah kami
"Oh nggak papa"balasku
Kami pun memasuki gramedia dan kemudian memutuskan untuk berpencar. Iriye pergi ke bagian komik, Carla ke bagian drawing book, dan aku pergi mencari-cari. Saat sedang berjalan mataku pun tertuju pada sebuah novel dengan cover berwarna-warni, karya dari salah seorang penulis ternama Lavia Anindya. Di cover itu ada sebuah tulisan "Rencana tuhan itu pasti indah, percayalah! tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi besok! sukses? Insyaallah". Aku pun mengulurkan tangan untuk mengambil biku itu akan tetapi bukunya terasa berat sekali, seperti ada yang menariknya. Dengan menjijit akh mencoba melihat ke belakang. Dan aku takjub, kulepaskan genggamanku pada buku itu. Dia? dia? dia? orang yang sanggup menggetarkan hati ini saat bertemu, orang yang sanggup membuat mata ini tak bisa berpaling. Astaga, mengapa dia harus datang lagi?. Dia menyebalkan, walau tak semenyebalkan Iriye. Aku tahu ini dosa ya zina tapi hati ini tak bisa berbohong, aku hanyalah manusia biasa yang juga memiliki nafsu dan juga remaja yang sama seperti lainnya. Akan tetapi mengapa ini terasa sangat menyesakkan. Setelah mencoba melupakan berkali-kali tapi hanya dalam sekejap benteng itu runtuh. Hanya satu yang ingin terucap "RINDU". Yah diri ini sangat metindukannya, merindukan sosok itu, dia seorang pria yang......
