*Carla
"Le nanti kirimin aku naskahnya yaa, biar aku buat ilustrasinya!"
"Ya Insha allah, kirim lewat apa?"tanya Lea
"Email aja"
"Ok deh"balas LeaSesampainya aku dirumah, aku mengecek jadwal pelajaran dan untung saja besok tidak ada pr dan semua tugas-tugas dari mapel lain udah aku selesain tadi disekolah. Sehabis shalat, mandi dan makan aku langsung duduk di ruang tamu sambil membaca naskah novel yang dikirim Lea. Setelah cukup lama aku pun memasang headset di telinga dan memulai membuat ilustrasinya. Aku pun menggambar di atas kertas sebagai permulaan. Satu lembar, dua lembar, tiga lembar, dan nggak kerasa udah sampai tujuh lembar aku menggambar. Aku pun berhenti kemudian membereskan barang-barangku di ruang tamu lalu beranjak untuk shalat isya baru kemudian tidur.
Keesokan harinya saat tengah pelajaran fisika tiba-tiba speaker sekolah berbunyi....
"Assalamualaikum wr wb, mohon maaf bapak ibu guru yang sedang mengajar di kelas. Panggilan untuk bapak ibu guru dimohon untuk segera menuju ruang guru sekarang juga karena akan ada rapat, sekali lagi panggilan untuk bapak ibu guru yang sedang mengajar di kelas untuk segera menuju ke ruang guru karena akan ada rapat. Terima kasih. Wasalamualaikum wr wb"
Sontak terdengar suara ricuh kegirangan para siswa. Yaahh ini adalah kemerdekaannya para siswa yang sering mereka sebut "jamkos (jam kosong)". Aku pun juga bersyukur dengan adanya jamkos ini karena aku bisa berdiskusi bareng Lea tentang novel kami. Aku pun mengeluarkan semua gambar gambarku semalam dari tas.
"Nih Le, semalem aku udah coba buat ilustrasinya"
"Waaa keren" ucap Lea
"Gimana menurutmu Le?"
"Bagus La, lanjutkan!!!"ucap Lea
"Siap!!"
Aku pun melanjutkan membuat ilustrasi dan Lea melihat hasil tulisannya. Sambil menggambar aku diam-diam melirik ke seberang bangku. Di sana ada seseorang yang berhasil mencuri perhatianku. Mmm dia adalah Mark cowok blasteran australi-indo. Dia berhasil membuatku terpikat dengan matanya. Ya menurutku matanya saaaangatttt indah, bahkan bagiku dia adalah pemilik mata terindah yang pernah kutemui. Ya Allah entah kenapa diri ini terus memikirkannya........
"La!!!Carla!! Oiii"
"Heyyy!!" ucap Lea
"Eh iya Le apa??"
"Kamu ngelamunin apa?"tanya Lea
"Ah enggak, aku nggak ngelamun!"
"Nggak ngelamun gimana, orang jelas-jelas kamu nggak ngerespon pertanyaanku"balas Lea
"Emang kamu tadi nanya apa Le?"
"Ntarr dulu, sekarang jawab pertanyaanku dulu. Kamu tadi ngelamunin apa?"tanya Lea
"Gak papa kok, enggak penting juga"
"Ayo dong cerita, pasti ada sesuatu"ucap Lea
"Enggak ada apa-apa Le"
"Pasti masalah cowok yaaa,,, ahhhh coba aku tebak pasti Mark?"goda Lea
"Ihhh enggak Le"
"Ciyusss nih??"goda Lea
"Iya"
"Yaudah aku panggilin Mark nih!"goda Lea
"Eh Lea ssssssssttttt"
Aku pun segera membungkam mulut Lea. Lea emang anak yang usil tapi keusilannya itu yang bikin aku ketawa dan tentunya ngangenin.
"Mmm yeepassss"ucap Lea
"Aku bakalan ngelepas tapi kamu diem ya"
"Ihaaa" jawab Lea
"Ah kamu nih, eh tapi kok mukamu merah sih La??"goda Lea
"Ihhh Leaaaaaaa"
"Ah udah ah aku mau ngelanjutin gambaranku dulu"
"Iyaaadehhh Carla si udang rebus" tambah Lea
"Ha udang rebus?"
"Iya pipimu merah, kayak udang yang habis direbus hahahaha"goda Lea
"Ssttttt kamu nih rame"
Aku pun membenarkan lagi kacamataku dan mulai melanjutkan gambarku.