Chapter 1 : Vandhika Gamma Ardiyansyah

38 8 0
                                    

Dhika mengendarai motor CBR 1500cc merahnya di atas rata-rata. Ia terlambat bangun sehingga belum sempat sarapan dan mengendarai motor nya dengan laju yang cepat.

Banyak pengendara lain yang mengumpat kesal dan memberinya sumpah serapah atas tindakannya yang membahayakan nyawa orang lain. Tiba-tiba......

BRAKKKKK.........

"AWW!!!" tepat di perempatan ia menabrak gadis yang sedang menyebrang disana.

Semua pengendara menolong sang gadis dan juga Dhika. Banyak yg memberikan nasehat kepadanya.

'nolong sih nolong, tp ngapain pake acara marah-marah kali! Yg salah juga yang nabrak!' batin Naswa dalam hati nya.

"Mbak lain kali hati-hati kalo nyebrang"

"Tengok kanan-kiri dulu dong mba"

"Mas nya juga, dah tau macet ngapain ngebut?!"

Banyak pengendara yang menasehati mereka setelah di bantu berdiri.

"Huhh! Lu tu ya! Jalan pake mata! Untung gue masi muda!!! Kalo lu nabrak nenek-nenek buta gimana?!!" Naswa mencaci-maki pengendara yang menabraknya. Pengendara itu langsung membuka helm fullface nya.

'OMG!!! tampan bangettttt! Bagaikan dewa Yunani!! Udah keren, macho, tinggi, Cool, ganteng, awww! Idaman gue banget!' batin Naswa dalam hati nya sambil melongo melihat ketampanan si pengendara motor tadi.

"Sorry, dan gue naik motor bukan jalan, gue juga jalan ngga pake mata tapi kaki, kalo lihat baru pake mata" ucap Dhika sambil membersihkan pantat nya setelah mencium aspal tadi.

"Siapa yang nanya?!" Jawab Naswa dengan membentak

"Gue juga ga jawab" Dhika memutar bola matanya malas.

"Sorry, sorry! Lu pikir sini ga kesakitan lu serempet gitu aja?!!" Emosi Naswa mulai memuncak dan telah sampai di ubun-ubun karena jawaban dari Dhika yang nyolot.

"Imbalannya gue tebengin lu sampe tempat tujuan lu. SMA Terang Bangsa kan?" Tawar Dhika pada Naswa.

'kok ni cowo bisa tau ya?' batin Naswa.

"Gue tau dari seragam lu! Sama kek gue!" Jawab Dhika dengan dingin seolah-olah tau dengan batin Naswa.

"Buruan naik! 5 menit lagi bel!" Dhika menawarkan Naswa untuk yang kedua kalinya.

"GA PERLU! GUE BISA SEN DI RI!!" jawab Naswa penuh penekanan.

"Emang lu gatau siapa gue?" Tanya Dhika

"Gatau dan gamau tau tuh sayang nya" Naswa meremehkan Dhika.

'duh, sebenarnya gue mau biar ga telat. Lumayan dia jg ganteng.' batin Naswa, lagi.

"Buruan naik! Gue tau lu mau. Cepet atau gue akan tinggal?!"

Akhirnya Naswa pun naik, ia langsung memberi batas antara punggung yg menabraknya yang dengan dada milik Naswa dengan tas Naswa. Lalu Naswa berpegangan dengan pundak pengendara itu.

'lu cakep, manis,kelihatan lugu and polos, tapi sayang mulut lu pedes buangeddhh' batin Dhika yang sedang membonceng Naswa.

----------------------

Setelah 3 menit perjalanan untuk 500 meter dari perempatan, Naswa dan Dhika sama-sama lega karena gerbang belum di tutup dan masih terbuka lebar.

Banyak yang menatap ke arah Naswa maupun Dhika dengan tatapan iri, sinis, dan senang.

Naswa yang di beri tatapan sinis pun merasa jijik sendiri.

Setelah memarkirkan motornya, Naswa turun dari motor CBR Dhika.

"Emm... maaf dan makasih ya" ucap Naswa pada Dhika.

"Oke lah, gue juga. Boleh tau nama lu siapa?" Tanya Dhika.

"Nama gue.............."

Sorry masi pendek. Jgn lupa vote and coment😘

Your SelfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang