Karena yang tulus mencintai, takkan mudah melepaskan, takkan mudah pergi dan tak mudah merelakan.
-Vandhika Gamma Ardiansyah
----------------------------
'smoga ga boleh smoga ga bolehhh' doa Naswa dalam hati karena ia sangat gugup bila berada di dekat Dhika.
"Ng.....boleh kok" jawab Raisa antusias.
MAMPUS umpat naswa dalam hatinya.
Naswa merasa ada yang duduk di samping nya. Ia sedikit melirik.
NO!!! ternyata Dhika duduk di sebelahnya. Jadilah Naswa berada di antara Raisa dan Dhika.
"Ponselnya lebih keren dari aku ya?" Tanya Dhika sambil berbisik.
"Engg...engg..." akhirnya Naswa pun memilih memasukkan ponsel dalam kantong nya. Ia memilih tak menjawab ucapan Dhika.
"Kalian semua udah pesen makanan?" Tanya Reza, sahabat Dhika. Yang hanya di balas anggukan oleh keempat cewek tadi.
"Lu pesen apa Dhik?" Tanya Ilham, sahabat Dhika.
"Jus jeruk sama capcay kuah aja" jawab Dhika sambil terus melihat ke arah Naswa yang sedari tadi menundukkan kepala.
"Naswa, coklatnya sudah kamu makan?" Tanya Dhika pada Naswa. Naswa hanya menggeleng.
Lalu Naswa memberikan satu batang coklat yang ia janjikan pada ketiga sahabatnya dan yang satu nya akan ia makan.
Saat Naswa akan membuka bungkusnya, tiba-tiba Dhika merebutnya. Dhika membuka bungkus coklat itu, lalu ia potong secuil dan Dhika arahkan ke mulut Naswa.
Dengan cepat Naswa menutup mulutnya rapat-rapat dengan tangannya.
"Sudah, ayo makan aku yang suapin" Dhika tak menghiraukan teman-teman nya yang sedari tadi menggodanya dengan Naswa.
"Buka mulut kamu, aaaa...." Naswa tanpa ba-bi-bu lagi membuka mulutnya.
"Hmm..enak loh Dhik, mau?" Tanya Naswa memamerkan rasa coklat tersebut.
"Kamu gantian yang suap aku." Dengan ragu-ragu Naswa menyuapi Dhika dengan coklat itu.
"Suittt suittt.....Yang mau jadiaannnnnn"
"Eakkkk suap-suapan tuh kaa mau kawin"
"Nikah dulu bego! Baru kawin! Cieee cieeeee"
Begitulah goda Reza, Ilham, dan Dava.
Blusshhh....pipi Naswa memerah menahan malu.
"Cieee,,, itu apa ya merah merah di pipi" goda Raisa sambil menoel-noel pipi Naswa.
"Kapan gue gitu Nas??" Rengek Bella pada Naswa.
"Sini bell, ama babang Dava yang ganteng" ucap Dava dengan PD nya.
"Wlekk, siapa juga yang mau sama lu? Babang babang, bapak Lu Bambang!" Bella mendengus kesal ke arah Dava yang di hadiahi cengiran khasnya.
Makanan mereka berdelapan pun datang, mereka makan dengan khidmat karena mereka memakai tata Krama yang di ajarkan.
Seusai makan, sorot mata elang milik Dhika tak lepas dengan pandangan manis ke arah Naswa.
Teeeettttt.... teeeeettttttt..... teeeeeeetttt...
Istirahat pun berakhir, mereka ber delapan beriringan menuju kelas. Tak henti-hentinya Dava, Ilham dan Reza menggoda Bella, Raisa dan juga Vania.
Sesampainya di depan kelas XI IPA 2, para cowok pun berpamitan menuju kelas mereka. Naswa menatap punggung Dhika yang semakin menjauh sambil tersenyum sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Self
Teen FictionBRAKKKKK......... "AWW!!!" tepat di perempatan ia menabrak gadis yang sedang menyebrang disana. Semua pengendara menolong sang gadis dan juga Dhika. Banyak yg memberikan nasehat kepadanya. 'nolong sih nolong, tp ngapain pake acara marah-marah kali...