Freeway-20 (F-20), Impala, Legacy.
Aku mengemudikan Ram 1500 milik Ayah dengan sangat hati-hati karena kondisi jalan yang bersalju. Ibu yang duduk di sampingku selalu memperingatkan untuk mengurangi kecepatan bila aku sudah melebihi kecepatan 50 km/jam. Sementara Dani, adikku yang mengidap autis, asyik memainkan game di ponselnya. Ia terlihat tak peduli dengan kondisi di sekitarnya. Apalagi pemandangan jalan tol hanya berupa pohon-pohon berselimut salju dan padang rumput yang kini berwarna putih. Sangat membosankan menurutnya.
Kami dalam perjalanan menuju kota Sequoia yang berada di Axiom, sebuah propinsi yang terletak di sebelah utara Republik Ascender. Ini berarti kami harus menempuh jarak kurang-lebih 700 kilometer dari rumah kami yang berada di Cuore yang terletak di sebelah barat. Kami harus melewati lima propinsi untuk mencapai Axiom. Dan sekarang sudah empat propinsi kami lewati setelah tiga hari perjalanan.
Ini merupakan perjalanan terjauh yang kami lalui dengan mobil. Tujuan kami berkendara sejauh ini adalah untuk berlibur dan sekalian menjemput Ayah yang sedang ditugaskan oleh kantornya di Sequoia. Apalagi di kota tersebut terdapat area permainan ski yang bagus dan pemandangan alam yang menakjubkan berupa bukit-bukit.
Situasi lalu-lintas jalan tol perlahan-lahan mulai padat. Entah karena sebagian besar pengendara mengurangi kecepatan karena kondisi jalan yang semakin licin atau memang karena ada kemacetan.
Aku menghela napas panjang begitu melihat penunjuk jalan yang bertuliskan 'Verona: 100 km'. Verona adalah propinsi terakhir yang harus kami lewati sebelum mencapai Axiom. Benar-benar perjalanan panjang yang melelahkan, kataku dalam hati.
"Terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan seratus mobil di jalan tol F-20 arah Verona pada Kilometer lima ratus lima puluh," penyiar radio memberitakan kondisi jalan terkini. "Sampai saat ini masih dalam penanganan petugas dan untuk sementara jalan ditutup sampai evakuasi dan jalan benar-benar bersih dari serpihan bekas tabrakan sehingga aman untuk dilintasi. Evakuasi agak terhambat karena hujan salju yang turun cukup deras dan angin bertiup kencang. Dan kemacetan akibat peristiwa ini sudah mencapai lima puluh kilometer," lanjut sang penyiar radio.
"Bagi pengendara yang sudah terjebak di kemacetan ini kami harapkan untuk bersabar. Sementara bagi Anda yang sedang berkendara di jalan tol F-20 arah Verona dengan tujuan kota-kota yang masih di area Legacy bisa mencari jalur alternatif untuk mengantisipasi kemacetan. Dan untuk pengendara dengan tujuan Verona diharapkan untuk bersabar. Demikian laporan lalu-lintas terkini," penyiar radio mengakhiri laporannya.
"Apa? Lima puluh kilometer?" Ibu tak percaya dengan pemberitaan tersebut. Sementara aku hanya menghela napas panjang mendengar berita tersebut. Perjalanan akan bertambah panjang dan melelahkan saja. Aku dan Ibu juga harus bersiap menghadapi Dani yang selalu saja rewel jika terkena macet.
Karena kondisi lalu-lintas semakin macet, aku memutuskan untuk berpindah jalur ke sebelah kanan yang berdekatan dengan jalur darurat. Tujuannya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan aku bisa dengan cepat berpindah ke jalur darurat.
Memasuki Dark Forest, lalu-lintas benar-benarberhenti. Sudah lima belas menit tak ada perubahan apapun alias stuck.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Traffic Jam
Mystery / ThrillerMacet adalah sesuatu hal yang menyebalkan dan mengesalkan bagi semua orang. Tapi bagaimana jika macet berubah menjadi sesuatu yang mengerikan? Itulah yang terjadi pada Charlie, Ibunya, dan adiknya, Dani yang mengidap autis. Mereka bertiga dalam p...