Brave Heart ep 4

238 23 33
                                    

Seketika mereka berdua terjun, sedangkan polisi yang berada dihadapan mereka mulai menembakkan pistol nya.

“DOR.... DOR.... DOR...  “suara tembakan.

Ketika mereka terjun, dapat terdengar jelas Peak berteriak

“BOOM!!!AKU TAKUT!!! “ teriak Peak

Tak lama, terdengar suara...

“Byurrr.... “

Boom pun segera berenang mencari Peak, dan tak lama ia segera menemukan Peak tenggelam ditengah kolam renang itu.

Boom pun segera mengendong Peak di belakang punggungnya, dan berenang menuju tepi kolam.

Disisi lain, entah sebuah keajaiban atau sebuah kebetulan, seluruh peluru yang ditembakkan oleh polisi meleset.
“SHIT!! MELESET!!” ucap Polisi itu. Dengan segera ia berlari untuk mengejar Boom dan Peak yang sudah berada dibawah.

Kita kembali ke Boom dan Peak.  Boom kini sedang berusaha memberikan nafas buatan untuk istrinya itu, hal ini dikarenakan Peak tak sadarkan diri karna tenggelam tadi.

Berkali- kali Boom mencium bibir Peak untuk memberikan nafas buatan, namun belum juga menampakan hasil.

“Sayang bangun lah sayang” ucap Boom sambil menekan dada Peak, berusaha menyadarkan Peak.

Tak lama,

“Uhukk...  Uhukk...... “ suara batuk.

“Sayang kamu gapapa kan? “ ucap Boom khawatir.

“Boom... “ ucap Peak lemas.

“Iya sayang? “ ucap Boom lagi.

Blum sempat Peak menjawab, terdengar suara orang berlari mendekat ke arah mereka.

Dengan segera Boom mengendong Peak dibelakang punggungnya dan segera berlari meninggalkan tempat itu.

“Sayang bertahanlah” ucap Boom lagi.

Peak yang masih lemas, hanya bisa menenggelamkan kepalanya di punggung Boom.

Boom pun berlari terus menuju parkiran, ya satu- satunya cara agar ia bisa keluar dari sini tentu saja menggunakan mobil bukan?
Setelah lama berlari, akhirnya Boom sampai di depan mobilnya namun kali ini ia lupa membawa kunci mobil.

“SHIT!!!FUCK!!! AKU LUPA BAWA KUNCI MOBIL!!!” umpat Boom.

“AKU TARUH DI MEJA KUNCIKU  !!”umpat Boom lagi.

Namun sepertinya keberuntungan kembali ada dipihaknya, terlihat sebuah Truk pengangkut sampah sedang menyala mesinnya dan terbuka pintu kemudinya.

Dengan cepat Boom berlari menuju Truk itu, sesampainya disana Boom langsung mengatar Peak untuk duduk disamping kemudi.

Setelah berhasil mengantarkan Peak, Boom pun segera pergi menuju sisi kemudi. Dan dengan segera ia menjalankan truk itu  dengan kecepatan tinggi.

Namun perjuangan Boom dan Peak belum berakhir, dari kejauhan terlihat mobil polisi tengah mengejar mereka. 

“SHIT!!!” umpat Boom lagi.

Peak hanya bisa berdiam diri, ia berusaha menstabilkan tubuhnya lagi. Tangan kiri Boom mengenggam tangan kanan Peak, terlihat jari- jari Boom mengelus lembut tangan Peak.

Peak merasa sangat tenang jika berada disamping Boom.

“Sayang tenang ya” ucap Boom sambil menyetir.

Boom berusaha memutar otak agar dapat kabur dari kejaran polisi. Jalanan di Thailand pada saat itu sedang ramai, dan mulailah muncul ide di benak Boom.

NOTHING =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang