Sepsial ramadan, hanya berisi beberapa kegiatan keluarga mereka....
Selamat membaca!!!
Cia sedang sibuk memasak di dapur, besok umat islam akan menjalankan ibadah puasa. Ia menginginkan semua keluarganya berkumpul. Kenzi dan Putri yang telah tinggal dirumah mereka masing-masing, mau tidak mau harus pulang ke rumah besar sesuai keinginan Nyonya besar Ciarra Putri Dirgantara.
"Bi jangan lupa beli daging dua kg ya!" Ucap Cia.
"Mau masak apa Nya?" Tanya Bibi.
"Mau masak rendang kesukaan anak-anak"
"Baik Nyah" ucap Bibi membawa keranjang belanjaanya.
Cia melangkahkan kakinya menuju ruang Tv, ia melihat Sesil yang sibuk menyuapkan makan kepada kedua anak kembarnya yang telah berumur tiga tahun. Terry dan Terra sangat mirip tingkahnya seperti Cia dan Carra masih kecil.
Cia kembali bernostalgia saat melihat kenakalan Terry yang selalu membuat Terra menangis. Cia segera mendekati menatunya saat melihat Sesil yang kewalahan menggendong kedua anak kembarnya.
"Huah...hiks...hiks...Mama, Ry jahat sama Tela" tangis Terra pecah.
Sesil menggendong Terra dan mengayunkan tubuhnya agar putri bungsunya itu bisah tenang. "Cup...cup...Terra jangan nangis dong, Mama capek nak..." keluh Sesil karena saat ini Terry menangis meminta Sesil untuk menggendongnya.
Cia segera menggendong Terry dan mencoba menenangkanya. "Huah...hiks..hiks...ndong Ma..." ucap Terry.
"Oma udah gendong Terry masa mau gendong sama Mamam juga?" Tanya Cia.
Terry menggelengkan kepalanya dan tetap mengamuk. Sesil menghela napasnya. Ia menurunkan Terra dari gendonganya dan mengambil Terry dari gendongan Cia. Namun Terra segera melompat-melopat menggapai tubuh Sesil.
Cia tertawa melihat kedua anak Sesil seolah mengenang masalalu. Ia jadi merindukan Mamanya yang saat ini menghabiskan masa tuanya dikampung halamannya.
"Terra sama Oma dulu gantian sama Mbak ya?" Ucap Cia.
"Nggak mau...hiks...hiks..." ucapan Terra membuat Cia menghela napasnya.
"Assalamualaikum" seorang lelaki tampan anak tertua Cia dengan wajah datarnya mendekati Cia dan mencium punggung tangan Cia.
"Kenapa Bun?" Tanya Kenzo melihat kedua anaknya menangis.
"Berebut Sesil" jelas Cia.
Kenzo menghela napasnya dan mendekati Terra. "Sini sama Papa!" Ucap Kenzo.
"Huah...hiks...hiks..." Sesil mendekati Kenzo dan memukul tangan Kenzo.
"Senyum dong Pa, senyum jadi anakmu nggak takut sama kamu! Ganteng-ganteng mukanya sinis!" Kesal Sesil.
Kenzo mencoba tersenyum membuat Cia dan Sesil menahan tawanya karena senyuman Kenzo benar-benar menggelikan. Cia tidak bisa menahan tawanya.
Hahahaha....
"Aduh nak, kamu ini lucu banget kayak Ayahmu" ucap Cia.
"Uhuk...uhuk..." suara Varo membuat Cia menutup mulutnya.
"Bunda ke Ayah dulu ya! Pasti ayah ngambek nih" ucap Cia. Kenzo tersenyum sinis melihat ketakutan bundanya.
Terra merentangkan tanganya dan meminta kenzo menggendongnya. Kenzo segera menggendong Terra. "Jangan rebutan Mama ya nak, Mama itu punya Papa" ucap Kenzo datar.
Sesil melototkan matanya dan menepuk lengan Kenzo. "Pa, jangan kayak anak kecil!" Kesal Sesil.
Kenzo mendorong kepala Sesil "jangan berisik, aku lagi memberi pengertian kepada anak kita" ucap Kenzo dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexsander spesial ramadan
Roman d'amourini hanya sekilas kehidupan keluarga Alexsander saat Ramadan.