Behind by Sherenaliya

12 4 0
                                    

Janne berlari-larian sambil menengok Laddi di belakangnya yang tak berkutik. Janne terdiam, yang di tangkap matanya, Laddi tidak mengejarnya lagi. Sudah jarak jauh semakin di tempuh Janne, Laddi tetap tidak mengerjarnya lagi.

“Laddi!” Janneberteriak sambil melambai-lambaikan tangannya. Wajahnya mulai kusut ketika Laddi tidak menatapnya, sekeras apa suara memanggil.Janne kemudian menyerah, ingin tahu apa yang sedang di lihat oleh pemilik mata sosok Laddi.

Ditatapnya sebuah pohon besar nan berlumut, menjulang tinggi dan begitu banyak akar yang keluar dari tanah. Pohon apa ini?

“Lad.” Tangan Janne mulai menepuk bahu Laddi dengan cepat. Laddi segera menoleh. “Ah, kena kamu!” seru Laddi sambil mengenggam tangan Janne. Janne menggeleng-gelenggkan kepalanya. Bibirnya kini mulai mengerut tidak suka bahwa Laddi telah berbuat curang.

Paginya saat sekolah,banyak teman Janne berkerubung membisikkan nama Laddi. Janne menatapnya penuh benci dan beranjak dari tempat duduknya. “Kalian, jangan ngomongin orang dong, dari kemarin apa sih yang harus kalian gosipin tentang Laddi sahabatku?” ucap Janne dengan tangan yang terlipat.

Teman-temannya hanya terdiam, memperhatikan Laddi yang tengah duduk di pojok kelas. “Laddi itu punya ilmu iblis, kamu tau? Dia terkadang suka berbicara sendiri, bahkan tatapannya tidak bisa terpecahkan jika tidak seorangpun menyentuhnya,” gumamnya dengan menatap ngeri Laddi yang sedang menatapnya tajam.

Janne termenung, di ingatnya kejadian kemarin malam di saat Laddi melakukan hal yang sama seperti diucapkan para teman gosip. “Kau hanya mengkhayal kawan, Laddi sedang galau,” Janne membela dan menatap penuh senyum sosok sahabatnya Laddi itu.

Pulang sekolah begitu sore bersama Laddi, Janne kini tersentak ketika Laddi mulai membekap mulutnya. Tangan Laddi tampak berkuku panjang seketika, taringnya keluar, serta wajah paras mudanya seketika berwajah tua.”AAAA!!!” Janne menjerit samar sambil berusaha melepaskan diri. Namun teryata, esokya, ia sudah di temukan tewas di depan rumahnya, dan penduduk sekitar hanya berbisik faktor kecelakaan kendaraan.

Kerabat Janne menghampiri Laddi yang sendiri, di pohon, Laddi-pun tersenyum miring.

Tbc for the next drabble.

Please vote and comment, jangan lupa untuk menantikan drabble selanjutnya. Babay.

Sunday, 28 May 2017.

Drabble Tamu (member)Where stories live. Discover now