Aku terus menatap wajah pucatnya tanpa berkedip. Lalu ku tutup kembali kain yang menutupinya. Ada banyak suara tangisan di sini. Namun hanya aku yang tak mengeluarkan air mata. Karena air mata ini telah habis tak tersisa. Hilang sudah sosok motivatorku, satu-satunya tujuan hidupku. Penerang disetiap langkah yang ku jalani. Sebagai tempat keluh kesahku. Dialah istriku, yang sangat kucintai. Kita sudah berjanji sehidup semati tapi dia tetap meninggalkanku seorang diri.
Saat orang-orang mulai mengangkatnya menjauh dariku. Aku mengikuti ke mana mereka membawanya pergi. Tubuh berbalutkan kain putih itu bagai ditelan bumi. Beberapa kali kuhapus air yang terus mengalir dikedua pipi. Menahan sesak bergejolak dari dalam dada. Ku peluk erat nisan di hadapanku. Tidak ingin pergi dari sini. Aku ingin terus bersamanya, agar dia mengasihani kemudian menghampiriku sambil tersenyum dan berkata "Sudah waktunya kita pulang".
Aku ingin dia kembali. Tertawa bersama seperti dulu lagi. Namun hanya ada kehampaan yang menemani diri ini. Sampai pada waktunya ku juga kan kembali. Untuk datang menjemput sang pemilik hati.Tbc for the next drabble.
Please vote and comment, jangan lupa untuk menantikan drabble selanjutnya. Babay.
Sunday, 28 May 2017.
YOU ARE READING
Drabble Tamu (member)
Truyện NgắnKumpulan Drabble Para Tamu Member Community Of Wattpad (COW) #1stDrabble : Minggu, 28 Mei 2017