Pulang by Nasywa.N

5 3 0
                                    

"Berhenti! Aku bilang berhenti!" Wanita itu berteriak sambil menarik lengan seorang laki-laki seusianya.
"Tidak, saya tidak akan berhenti. Tidak akan pernah."
"Apa kamu tidak lelah, Ale?" tanya Ratih. "Kamu menghabiskan puluhan harimu hanya untuk mencari hujan yang paling deras. Dari Surabaya ke Makassar, dari Makassar ke Jakarta. Sekarang kamu mau kemana lagi?"
Itu benar, semua yang dikatakan Ratih adalah benar. Ia tiba-tiba terduduk di aspal sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dia lelah, dia sudah lelah berlari kemanapun untuk mencari hujan. Semua itu karena hujan harus menebus semua kesalahannya.
Ale membuka kedua tangannya dan menampakkan raut kusutnya. "Hujan telah merebut semuanya dari saya, Ratih. Orang tua saya, hidup saya, dan juga rumah saya. Saya nggak tau sekarang kemana saya harus pulang." Ia kembali mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.
Tiba-tiba ada tangan yang terjulur untuk mengusap punggungnya. Ratih. "Saya siap jadi tempatmu  berpulang." Ratih mengucapkan itu dengan sepenuh hati. Ratih berharap semoga dia bisa menjadi tempat pulang Ale untuk, ya mungkin selamanya.

Tbc for the next drabble.

Please vote and comment, jangan lupa untuk menantikan drabble selanjutnya. Babay.

Sunday, 28 May 2017.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 03, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Drabble Tamu (member)Where stories live. Discover now