CHAPTER 18 : MISS RIGHT

4.4K 365 10
                                    

~5 Bulan Kemudian~

.

.

.

"Aku ingin mangga dari Daegu! TITIK"

Yoongi kembali bergelung di kasur empuknya dengan selimut yang hampir menelan seluruh tubuh mungilnya. Jimin yang posisinya ada di belakang punggung Yoongi pun hanya dapat menghela nafas pasrah saat lagi-lagi sang istri meminta sesuatu di masa kehamilannya. Kalian pasti mengerti bukan jika saat ini Yoongi sedang mengidam? Ya, ini memang bukan pertama kalinya Yoongi mengidam di masa kehamilannya, tapi setiap perempuan itu mengidam cukup berhasil membuat Jimin sakit kepala. Tujuh bulan Yoongi hamil, ini pertama kalinya istrinya itu meminta sesuatu hal yang wajar. Saat pertama mengalami masa ngidam, Yoongi meminta sebuah es krim rasa kelapa muda dari Jimin. Laki-laki itu bahkan harus mengelilingi hampir seluruh penjuru Kota Seoul untuk menemukan apa yang istrinya itu inginkan. Namun sialnya Jimin mendapat hasil nihil saat itu, ia baru ingat jika tidak ada es krim dengan rasa seperti yang Yoongi inginkan. Dengan terpaksa, Jimin kembali ke rumah saat itu dengan tangan kosong yang berakhir dihadiahi acara mogok bicara dari Yoongi selama satu minggu penuh.

"Tapi Yoon, perjalanan dari Seoul ke Daegu itu membutuhkan waktu yang lama, aku bisa sampai di Seoul saat hari sudah petang"

"Aku tidak peduli"

"Ada pekerjaan yang harus ku selesaikan sore ini"

"Sudah aku bilang aku tidak peduli" ucap Yoongi tak terbantahkan

Persetan dengan nada memelas Jimin, yang Yoongi inginkan saat ini hanya mangga dari Daegu, tempat kelahirannya.

"Baiklah"

Jimin menyambar kunci mobilnya yang ada di nakas meja dan berlalu pergi. Sesampainya di ambang pintu, laki-laki itu teringat akan sesuatu dan segera berbalik tiga detik kemudian. Kakinya melangkah dengan santai menghampiri tempat tidur Yoongi dan mendudukkan dirinya di pinggir kasur setelahnya. Bibirnya tertarik membentuk sebuah senyum tak lama kemudian, dielusnya pelan rambut panjang Yoongi dan merapikannya agar ia bisa melihat wajah putih istrinya.

"Tunggu di rumah, aku akan mencarikan mangga Daegu mu itu. Jangan bepergian sendiri jika eomma tidak dirumah. Arra?"

Mendengar nasehat Jimin yang begitu panjang lebar, Yoongi hanya bergumam dalam tidurnya. Ini semua bukan keinginannya, tapi ini semua keinginan dari anak mereka. Jangan salahkan Yoongi jika ia meminta ini dan itu di masa kehamilannya karena itu semua murni keinginan sang anak. Akibat dari rasa ngidamnya, merajuk pada Jimin adalah kegiatan yang sangat menyenangkan untuk Yoongi. Walaupun terkadang Jimin menjalankan semua keinginannya dengan setengah hati, namun pada akhirnya laki-laki itu akan tetap menuruti permintaannya. Itulah kenapa Yoongi sangat menyukai Jimin.

Yoongi dapat mendengar langkah Jimin menjauh setelah puas menciumi pipinya yang terekspose dari samping. Saat pintu kamar tertutup, saat itu pula seulas senyum terukir di bibir tipis Yoongi. 'Arrghh... Park Jimin, Saranghae'

.

.

.

Saat ini, suasana di aula Seoul University begitu ramai. Aula itu dipenuhi oleh puluhan mahasiswa yang sedang sibuk mempersiapkan pertunjukan untuk musim ajaran baru dan juga beberapa mahasiswa yang menonton latihan teater. JongDae sebagai koordinator utama dan penanggung jawab dari pementasan teater ini pun sibuk berteriak memberiarahan di tengah suasana latihan.

"Ya Jeon Jungkook! Pegang tangan Sehun dengan benar! Kalian ini pasangan kenapa tidak ada chemistry-nya sama sekali"

Dengan pengeras suara yang berada di tangan kanannya, sunbae dari Jungkook itu pun kembali berteriak untuk ke dua puluh satu kalinya. Laki-laki itu tampak sedikit geram karena pemeran Tinkerbell dan PeterPan pilihannya tak kunjung menyelesaikan adegan yang harus mereka lakukan hari ini. Ayolah, mereka hanya harus berpegangan tangan dan berlari bersama untuk menghindari tokoh Kapten Hook yang sedang mengejar mereka.

[TAEKOOK] LIMITLESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang