Chap 2

929 25 4
                                    

Edited!

Ia terus menunduk, bahkan ketika si pengacara sudah pergi meninggalkan mereka berdua, ia tidak menoleh untuk melihat wajahnya. Actually, matanya.

memang mereka hanyalah saudara angkat, tapi, ia benar-benar sudah menganggapnya sebagai saudara.

Pria itu yang menolongnya saat jilbabnya hampir ditarik lepas dari kepalanya, menyiapkan ruang untuknya shalat, menyingkirkan setiap bullier dan.. yah, terlalu sedih untuk diingat.

bukan semua kenangan itu yang membuatnya semakin berat untuk meninggalkannya, tapi, perkataannya saat kami pulang dari tempat si pengacara membuatnya ingin meninggalkan pria itu secepatnya.

flashback

"kapan kau pergi ke jepang?" tanya Hunter,

Azizah tidak menjawab pertanyaan Hunter,  ia hanya kembali menunduk, menyembunyikan tangisnya, susah payah ia menahan tangisnya saat pembacaan wasiat tadi. Ya Allah, ia baru saja ditinggal oleh orang tua angkatnya, dan sekarang, aku harus meninggalkan Hunter? Satu-satunya 'keluarga' yang ia punya?

" kalau kau tidak mau pergi, kau bisa tinggal disini bersamaku" perkataannya membuat Azizah menoleh, tapi Hunter terlihat tidak perduli.

" tidak bisa Hunter, kata pengacara tadi Mr. Razak sudah mengirimkan tiketnya, aku berangkat besok, lagi pula, itu wasiat Mom padaku kan? "  lirihnya.

" tapi-" belum selesai Hunter berbicara, Azizah sudah memotongnya.

"aku tidak mau membicarakannya Hunter, please.. lagi pula, tidak ada alasan yang kuat untuk menahanku disini, kalau memang benar Mr. Razak adalah pamanku, berarti ia adalah kerabat dekatku Hunter.."

Hunter kembali menautkan alisnya,

"aku mencintaimu Azizah! Cinta! bukan rasa suka, sayang, atau persaudaraan yang selama ini kau rasakan! aku akan menahanmu sebisaku!!" teriaknya lantang.

aku diam,

diam..

aku tidak tahan lagi...

kesunyian itu sudah digantikan oleh isak

"Pergi. Aku akan segera pergi besok.." katanya serak.

flashback end

Azizah tidak bisa tidur semalaman, ia sudah sholat tahajud, tapi tetap saja tidak bisa tenang.

Ia sudah memutuskan.

Pergi ke Jepang mungkin bukanlah ide yang buruk,

Maaf Hunter.

---------*;/--;-?+-+'+&-'%-%-"+$$+-""/"/

Apa yang ia pikirkan? bagaimana bisa ia mengatakan hal seperti itu pada azizah?

Azizah meninggalkannya sendiri.di ruang tamu semalam.

Kalau memang gadis itu harus pergi. Ia berjanji, ia tidak akan membiarkannya terlalu lama.

AzizahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang