burung besi ini telah mendaratkan tubuhnya diatas lapangan luas di Dubai.
aku menuruni tangga pesawatku dan berjumpa dengan beberapa orang berjas hitam.
seseorang yang kukenal melepas kacamatamya "so long"
aku hanya tersenyum tipis padanya. aku bukan tipe gadis murah senyum.
aku berdiri disebelah lelaki tampan ini "mana senjataku?" tanyaku dengan tatapan menginterogasi
dia membalikkan tubuhnya dan membuka pintu mobilnya. ia mengambil sebuah kotak panjang berwarna hitam pekat.
bisa kutebak itu adalah senjata yang dibawanya.
"antarkan aku ke hotel" singkatku dan langsung memasuki mobil hitam yang dikendarai oleh pengawalku
aku meninggalkan semua orang berjas hitam itu. tak lupa kuambil senjata yang disiapkan temanku tadi.
saat di perjalanan, ponselku berdering.
Bigailku's calling
ku ganti nama kontaknya baru baru ini karena aku berpikir anak ayam atau anak bebek itu terdengar alay.
aku menarik nafasku dan menghembuskannya kasar
"Halo" ucapku
"yaudah, kamu istirahat dulu. kan kamu pasti kecapean"
"hmm iya"
kuputuskan sambungan teleponnya.
aku sedikit kesal karena Bigail berkata bahwa ia tak ada waktu untuk istirahat. Ia harus pergi untuk meresmikan banyak cabang.
apakah tak bisa diwakilkan?
oh ayolah, awas saja kalau tunanganku sakit. aku akan menjatuhkan nuklir diatas perusahaan-perusahaan itu.
____
kamar hotel dengan nuansa mewah terpaksa kupakai karena itulah yang disiapkan temanku tadi.
ruangan berwarna cokelat tua dengan kombinasi warna cream menambah kesan mewah.
lampu-lampu cantik menghiasi rak-rak dan meja kamar ini.
sofa dengan balutan beludru berwarna cokelat tua terlihat empuk untuk diduduki.
tempat tidur dengan selimut cokelat tua memanjakan mataku.
"huhh" desahku dengan tubuh yang dihempaskan keatas ranjang.
seorang pengawal datang dengan buru-buru mendekatiku
"Nona! sebuah peluru menembus kaca mobil tuan Bigail"
mataku terbelalak. kuambil senjataku dan langsung berlari ke lift bersama pengawal yang memberitahuku berita buruk ini.
sesampainya dilantai parkir, aku keluar dari lift dan sebuah mobil telah menungguku.
cepat-cepat kumasuki mobilnya dan ada beberapa orang didalamnya
"lacak lokasi mereka. cari tahu arah pelurunya dari mana. cari gedung tinggi terdekat. tak perlu jauh-jauh. hanya akan yang bisa menembak dengan radius 12km" jelasku
seorang pengawal tengah sibuk melakukan seseuatu dengan laptopnya
"ditemukan! tuan Bigail berada di dekat Zaavena's Building. salah satu mall tuan Bigail ada disana.
"peluru datang dari arah barat laut. gedung terdekatnya adalah sebuah mess untuk mahasiswa di universitas besar. jaraknya dua kilometer dari Zaavena's Building"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NEVERENDING STORY
Разное"kamu boleh berkencan dengan siapapun, berhubungan dengan siapapun bahkan kalau kamu merasa menemukan orang yang tepat walaupun itu bukan aku.. menikahlah dan miliki anak yang cantik dan tampan" "dan mari bertemu di hari pernikahan entah aku yang be...