Magdaleen's pov
_____
aku sudah kembali seperti biasa.
sekarang, aku sudah tinggal di sebuah apartemen yang fasilitas yang cukup untukku.
entahlah bagaimana dengan Bigail tapi aku belum menghubungi Bigail.
aku juga enggan membuka sosial media milikku.
hari ini cukup cerah, jadi aku memutuskan untuk pergi menemui kak Kai.
sudah beberapa lama ini aku tidak bertemu kak Kai.
kak Kai bilang ia mau menemuiku di sebuah cafe miliknya dan aku pun mengiyakannya.
aku pergi ke cafe yang dimaksud dan melihat kak Kai telah menungguku di meja bernomor 5.
cafe ini sepi.
"halo kak Kai." sapaku.
kak Kai tersenyum. "oh sudah datang? ayo duduk."
"mau pesan apa?." tanya kak Kai
aku menggeleng. "nanti saja."
"bagaimana perubahanmu?." tanya kak Kai sembari menyeruput minumannya.
aku tersenyum. "aku bertumbuh dengan baik, kak."
Kai tersenyum lalu mengangguk.
Kak Kai menyodorkan sebuah kotak kertas berwarna cokelat tua dengan pita berwarna cokelat muda diatasnya.
"oh ini, aku baru saja kembali dari Jepang dan aku membelikan cheese cake khas dari sana untukmu."
aku terkekeh. "aish, kak Kai tau darimana?. pantas saja aku tidak bertemu kak Kai lama sekali."
kak Kai hanya tersenyum.
aku menerima kotak itu dan mengintip isinya.
"wahh terimakasih. tapi kak, aku nggak bisa lama-lama. ada urusan soalnya."
kak Kai mengangguk.
"sampai jumpa."
aku kembali menyetir mobil dan pergi ke perusahaan.
aku memasuki perusahaan dengan menenteng kotak kue yang diberikan kak Kai.
"selamat siang, nona." beberapa karyawan menyapaku.
aku mengangguk lalu tersenyum. "selamat siang."
aku menemui Jina yang menjaga meja resepsionis.
"selamat siang nona.." sapa Jina dengan wajah yang ceria.
"para karyawan sudah makan siang? ini sudah waktu makan siang."
Jina mengangguk antusias.
kruuukk
aku tersenyum. "aish kenapa kamu tidak bilang kalau kamu belum makan?."
Jina menunduk malu. "aku belum sempat makan siang."
aku mememberikan kotak berisi kue keju yang diberikan kak Kai. "kalau begitu, ini untukmu."
"makan yang banyak ya.."
aku pergi ke ruangan kerjaku.
"breaking news. Bigail Allbyon, pemilik tambang emas terbanyak di dunia, akan memperluas bisnisnya ke usaha clothing line. Berikut liputan konferensi pers yang diadakan tadi pagi."
aku menghentikan langkahku dan menoleh pada sebuah layar tv di ruang tamu perusahaan.
"Aku, Bigail Allbyon, akan memperluas bisnis saya kearah clothing line. aku berharap kalian mendukungku."
"lalu apa anda sudah mempunyai pacar? bagaimana dengan pacar anda? pasti pacar anda sangat beruntung memiliki anda." tanya seorang wartawan.
"kalau tentang masalah percintaanku, itu masih terlalu pribadi untuk dibicarakan. setiap orang punya privasi, bukan?." jawab Bigail santai.
"baiklah, sekian liputan konferensi pers tadi pagi. Selamat siang."
berita itu berakhir terlalu cepat, aku masih ingin melihat Bigail.
kebetulan lusa adalah ulang tahun Bigail.
ah, sudahlah.
Bigail sekarang sudah membeli rumah dan tinggal di daerah orang terpandang di Korea Selatan, Itaewon.
sedangkan aku memilih tinggal di apartemen milik perusahaan kakek yang disebut sebagai apartemen termewah di Korea selatan.
tapi menurutku biasa saja.
rumahku bersama Bigail ditinggali oleh Managerku.
aku senang karena Bigail bertumbuh dengan baik.
wajahnya sekarang tampan seperti idol.
aku pergi ke ruang kerjaku dan duduk menatap kearah jendela.
pemandangan sangat indah.
aku mau membelikan hadiah untuk Bigail.
aku akan mengirimkan hadiah itu dengan atas nama fans, bukan Magdaleen.
aku mengerjakan beberapa tugasku.
seseorang mengetuk pintu ruanganku.
"ya."
"selamat siang nona, anda mau mie kacang hitam?."
aku mengangkat wajahku. "Veda?!. astaga lo ngapain disini?. bukannya lo di Shanghai?."
Veda tersenyum. "gue nggak sendirian."
tiba-tiba Vastra, Jein, Kenn, Ryan, Shakila, Dinno, Abbin, Dyran dan Gin masuk keruanganku.
"kurang satu personil deh. Davin kemana?." tanyaku.
"katanya dia ketemu Bigail dulu."
"ooh.."
"jadi kita ngerencanain mau nge-surprisein Bigail."
"emm, gue nggak bisa ikut. soalnya lusa gue harus ke Jepang, ada peresmian disana."
aku bohong.
"yaaaaaahhh terus gimana?."
"gue bisa bantu apa?."
"lo datang aja lebih dari cukup malah." jawab Kenn.
"oh iya, lo semua kan kaya."
"lebih tajiran Bigail keleus."
mereka semua tertawa.
"kalian kok datang ngga bilang-bilang biar gue jemput sih?."
"kejutan." ucap mereka semua.
kami pun ngobrol dan akhirnya mereka pamit pulang.
aku kembali kesepian.
aku bohong karena aku mau mengantar hadiahku sendiri.
ya, karena kejadian itu.
---
up 2x!!. love y'all💜
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NEVERENDING STORY
Casuale"kamu boleh berkencan dengan siapapun, berhubungan dengan siapapun bahkan kalau kamu merasa menemukan orang yang tepat walaupun itu bukan aku.. menikahlah dan miliki anak yang cantik dan tampan" "dan mari bertemu di hari pernikahan entah aku yang be...