4. Bimbang

3.1K 141 3
                                    

"mimpi, ingin menggapai namun aku jatuh lagi, aku bangkit, aku bangkit lagi. Mencari puih demi puih mimpi itu, dan merakitnya majadi satu."

_________________________________________

"nak kami semua, selaku bapak ibu guru telah merapatkan calon-calon kandidat osis, dan kami memilih kamu sebagai calon ketua osis nomer urut 1, bersediakah kamu?" ucap pak doni selaku waka kesiswaan.

"tapi saya ngga yakin saya mampu pak" ucap qila menundukan wajahnya

"kamu bisa nak, kamu pasti bisa"

"iya qila kamu pasti bisa" ucap guru wanita yang tak lain wali kelas qila, bu retno.

"Bagaimana mungkin qila jadi kandidat ketos kalau qila saja tidak punya teman pak bu, siapa yang milih qila? Ucap qila

"pasti ada kok" ucap bu retno hibur qila

****

"caca"

"apaan"

"gue di tunjuk jadi calon ketos, gimana nih?"

"whatt?? Elo? Jadi ketos? Gue yakin ga ada yang pilih qil."

"gue rasa juga gitu sih ca"

"terus gimana dong?"

"lo sekarang optimis aja, lo pasti bisa. Good luck" hibur caca, caca tau pasti dalam hati qila ia bimbang. Di satu sisi dia ingin jadi ketos, tapi disisi lain mana mungkin ada yang milih.

"iye makasih"

"gue harus gimana? Gue takut." batin qila.

"pulang yuk qil" ajak caca

"yaudah yok" jawab qila

Caca yang sekarang berstatus sebagai sahabat dari qila pasti mendukung, tapi dalam realitanya itu semua mistahil. Usaha, usaha, dan usaha. Itu yang sekarang ada di benak qila.

****

"Assalamualaikum bun" ucap qila memasuki rumahnya.

"waalaiksalam sayang" ucap rina, bunda qila.

"bun qila mau ngomong"

"ngomong apa sayang?"

"qila di tunjuk sebagai calon ketua osis"

"wow, bagus dong sayang." jawab bundanya, memang rina tidak tau kondisi qila di sekolah. Qila sengaja tidak bercerita karena ia takut bundanya kawatir .

"emm.. Ee.. Eh iya bun, qila ke kamar dulu ya"

"aaa mampus gue, untung gue inget. Kalo bunda ngga tau kondisiku di sekolah. Ah bodo bodo bodo" batin qila

Dear dairy

Entah dairy yang ke berapa yang gue tulis sekarang, gue memang gak se update temen-temen gue yang punya aplikasi dairy. Menurut gue menulis itu lebih enak. Sekarang gue bimbang, gue gatau harus gimana. Jika gue terima jadi calon ketos pasti gue kalah, dan akhirnya gue jadi bahan bullyan. Di sisi lain jika gue menolak, itu hal ada di mimpi gue. Dari dulu gue pengen banget ikut organisasi seperti osis.
Gue bingung sumpah dah. Andaikan ayah ada di sisi qila pasti ayah beri qila solusi. Ini semua penyebabnya ayah, jika ayah ngga pergi pasti qila ngga seperti ini. Ayah jahat, ayah jahaaatttt.

Sekarang yang ada di benak qila adalah ayahnya, ia rindu ayahnya. Di sisi lain ia juga sangat membenci ayahnya, Kenapa dulu meninggalkannya. Rindu seorang anak pada ayahnya itu hal wajar, itu manusiawi. Bagaimana mungkin, seorang anak tidak rindu setelah bertahun-tahun di tinggal oleh seorang yang bisa di bilang orang yang sangat ia sayangi tanpa sebab apapun. Kecewa, hancur, itulah apa yang di rasakan seorang anak broken home. Termasuk qila, di usia remaja, di usia dimana butuh seorang penasihat, motivator, penyemangat.

****

Kini qila tengah menatap langit-langit kamarnya, memikirkan apa yang harus ia lakukan. Apakah ia harus mundur atau ia harus terus lanjut sampai akhir. Jujur ia sangat bimbang kini. Di sisi lain dia juga memikirkan masalalu pahit yang ia alami dulu. Masalalu yang menjadikan ia hancur, ia terpukul. Ia takut terjun dalam jurang itu lagi, yang menjeratnya dalam lilitan kenangan. Kenangan dimana ia sangat tersiksa, akan semua hal di sekitarnya. Mulai dari keluarga, sahabat, bahkan teman. Masalalu itu yang menjadikan qila cewek yang dingin, yang masa bodoh dengan lingkungan. Qila yang dulu ceria kini hilang entah kemana.

Senyuman yang dulu selalu mengembang di pipinya, kini yang ada hanya tetes demi tetes air mata. Setalah bertahun-tahun ia berusaha melupakan masalalu itu, justru semakin dia mengingatnya. Masalalu itu aneh, kemanapun kita pergi selalu saja ia nguntit. Semakin kita berlari semakin ia kejar.

"mulai sekarang gue harus semangat, gue ngga mau ngecewain orang yang gue sayang. Gue bisa, gue pasti bisa. Ayo semangat qila, elo bisa, elo mampu." batin qila
























Maaf kalo banyak typo, butuh solusi mohon di komen yaa.
Maaf juga kalo partnya terlalu pendek.
Terimakasih
Selamat membaca.

My Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang