2. AKU SUDAH DEWASA

4.2K 164 3
                                    

Authorpov

Kini Qila menjadi sosok remaja cantik yang di besarkan oleh seorang bunda yang sangat ia sayangi. Qila di besarkan tanpa dampingan seorang ayah. Entah kenapa rasa benci pada ayahnya itu merasuki qila.

Dear dairy

Entah kenapa semakin gue dewasa gue semakin benci sama ayah gue, kenapa dulu semuanya di rahasiakan? Jika dulu gue tau sebenarnya pasti gue akan pertahanin, entah bagaimana caranya gue gamau keluarga gue hancur. Mungkin diary ini, tulisan yang ke 1000 kali setelah ayah pergi. Sekarang umur gue udah 16 tahun, 8 tahun tanpa seorang ayah itu ngga mudah. Setiap hari bunda banting tulang mencukupi hidupku. Dan sekarang gue duduk di kelas 11 SMA. Gue sekolah di SMA tunas bangsa. Disana juga termasuk neraka bagi gue. Disana gue selalu jadi bahan bullyan, gue di cemooh, di hina, di palak. Entah apa mereka melakukan itu, dan yang paling aku ngga percaya sosok "nindi" sahabat kecil gue udah ngga perduli sama gue, dia juga ngehina gue di depan teman temannya. Mungkin saat ini gue gak apan percaya apa itu teman.

*qilapov

"Bun.. Bunda qila berangkat yaa, udah kesiangan nih" teriak qila keluar sambil melihat jam tangannya.

"Sarapan dulu sayang, nanti sakit loh, kamu kan punya mag nak" Ucap bunda menghampiri qila.

"Udah ah bun, nanti qila sarapan di kantin aja. Udah kesiangan nanti qila di hukum." Bujuk qila

"yaudah berangkat gih, hati-hati ya sayang. Belajar yang rajin ya" ucap bunda sambil elus rambut Qila.

"iya bunda, qila berangkat ya assalamualaikum bun" ucap kila mencium punggung tangan bundanya.

"waalaikumsalam" ucap bunda lalu kembali ke dapur.

Entah kenapa rina, bunda qila menjadi merasa bersalah apa yang menjadi keputusannya dulu.
"maafin bunda ya nak" ucap rina meneteskan air matanya.

SMA tunas bangsa, SMA elit dengan gedung megah. Siswa yang sekolah disini adalah siswa-siswa pilihan. Dan terbilang cukup pandai. Ada dari mereka yang berasal dari golongan orang kaya tanpa modal kepandaian. Dan juga ada yang hanya bermodalkan beasiswa, seperti qila. Untuk membiayai siswa normal sebenarnya bundanya mampu, namun qila menolak. Ia tak mau menyusahkan bundanya yang bekerja sendiri. Ia juga mau membuktikan mana yang mau berteman dengan seorang qila, seorang anak broken home yang bermodalkan beasiswa. Namun hasilnya nihil.

"hay anak beasiswa, bagaimana kabarnya" teriak angel, siswa terkaya di sekolahnya.

"haha anak cupu, masih ngga malu ya sekolah di sini, sekolah elit yang isinya anak orang kaya" tawa gita, anak buah angel.

"Eh, tau gak guys. Anak cupu ini korban broken homen lo. Kasihan yaa hahaha rasain lo" ucap nindi, sahabat kecil qila yang sekarang berhianat.

Qila yang menahan air matanya lari meninggalkan mereka, dan menuju ke toilet.

"Apa salah qila tuhan? Kenapa qila ngga pernah bahagia" ucap kila menundukkan wajahnya sambil meneteskan air matanya.

"Andaikan dulu ayah ngga pergi, pasti qila bahagia yah, kenapa ayah pergi? Kenapa ayah tega sama qila? Ayah jahattttt" Teriak qila frustasi

"Sekarang qila harus bangkit dalam keterpurukan ini, sekarang qila harus lebih dewasa, sabar bunda qila ngga akan pernah ngecewain bunda. Qila akan buktikan pa-da ayah bahwa qila bisa tan-pa ayah, qi-la bisa yah. Cam-kan itu aya-hhh" Ucap qila terengap-engap mengatur nafasnya.
lalu ia kembali ke kelasnya untuk kegiatan balajar mengajar

**Dikelas**

Semua siswa kelas XI Ipa 3 diam tak berkata, karena hari ini jadwalnya guru terkiller se SMA, namanya pak budi, guru tergalak, guru paling pelit nilainya.

"Selamat pagi anak-anak" sapa pak budi memulai pembelajaran.

"Sebelum pembelajaran di mulai, ada pengumuman daru waka kesiswaan, silahkan pak doni." ucap pak budi

"baik, langsung saja. Kelas ini kedatanngan murid baru. Silahkan masuk nak"

"Woy cantik, boleh tuh"

"jadi pacar abang mau neng?"

"ahh biasa aja"

"guelis pisan neng, abang teh jatuh cinta"

"berisik tau, cantikan gue juga"

"yeee maklampir lo"

"udah-udah diam!!!!" bentak pak budi

"silahkan perkenalan nak" ucap pak doni

"hay, kenalin nama gue clarissa angelina gibran, gue biasa di panggil caca. Semoga kalian nerima gue, terimakasih" Sapaan pertama caca.

"kok gibran? Bukannya itu nama ayah gue, ah mungkin sama aja" batin qila.

"ya, silahkan kamu duduk di sebelah qila" perintah pak budi

"hay" sapa caxa

"hay" ucap qila dengan senyumam

"gue caca, lo?" tanya caca

"gue qila"

"oh" caca ber o ria











Maaf ya alurnya ngga jelas
Salam dari author.
Selamat mununaikan ibadah puasa.
Nextt
Selamat membaca readersku :V

My Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang