"aku butuh ayah, bukan hanya semangat bunda yang aku inginkan, aku juga butuh semangat dari ayah. Pulanglah untukku yah"
_________________________________________
Mungkin ini adalah awal langkahku untuk menggapai impian itu. Dan mulai sekarang aku harus sudah membuat visi dan misi untuk menjadi ketos.
Selain semangat dari bunda aku juga butuh semangat dari seorang ayah, Aku butuh yah. Tapi untuk sekarang aku masih bimbang dengan rasaku, Rasa antara benci dan juga rindu. Sekarang yang ada dalam rasaku antara racun benci dan siksaan rindu, entah yang mana aku tak tau.
Entah bisa atau tidak aku harus bisa buktikan bahwa aku bisa tanpa ayah. Aku sempat merasa iri, tapi aku sadar itu bukan takdirku, yang ada dalam takdirku hanya aku dan bunda.
Misalkan bunda ingin menikah lagi dengan alasan ingin lebih membahagiakan aku atau ingin lebih ringan mencukupi hidupku aku akan jawab "tidak, aku sudah sangat bahagia dengan bunda. Kalaupun bunda ingin lebih ringan mencukupi hidupku aku akan bantu bahkan aku siap jika aku harus bekerja"
tapi itu tidak akan mungkin, bunda tidak akan membuat aku tersiksa lagi.Authorpov
Sekarang qila mulai menulis dan membuang jauh jauh pikiran kotor tadi. Hanya dalam beberapa menit ia sudah menyelesaikan tugasnya itu.
Qila memang terbilang murid yang cerdas, ia terkenal sudah menjuarai berbagai lomba mulai dari lcc, osn, sampai debat bahasa inggris kerap ia juarai."kenapa setiap gue ngelakuin sesuatu selalu aja inget ayah", ucap qila menundukan wajahnya yang kemuadian meneteskan air mata. Kemuadian ia bangkit dari meja belajarnya kemudian menuju ke kamar mandi.
"gue harus hapus air mata ini, gue ngga boleh rapuh", ucap kila yang kemudian mulai menghapus air matanya dengan jari-jari mungilnya,
Dan membasuh dengan air.Setelah qila keluar dari kamar mandi ia langsung ke kaca rias, memastikan tidak terlihat bekas kalau ia habis menangis.
"bunda"
"iya sayang?"
"bun doain ya besok waktu pemilihan semoga lancar dan banyak yang milih qila"
"iya sayang, pasti bunda doain yang terbaik buat qila"
"bun, qila kangen ayah", ucap qila dengan mata berkaca-kaca.
"sabar ya sayang, kapan-kapan kita cari ayah" hibur bunda
"nanti kalo wanita jalang yang rebut ayah jahatin bunda gimana?"
"husstt sayang ngga baik bilang gitu"
"tapi qila benci dia bun, dia yang buat keluarga kita hancur"
"kan bunda udah bilang sayang, itu udah takdir kita. Kita pilihan tuhan sayang" hibur bunda memeluk erat tubuh qila
"iya bunda maafin qila"
"ngga sayang qila ngga salah, sekarang qila tidur gih, besok hari terbaikmu sayang"
"iya bunda, selamat malam"
Cup, kecupan manis dari bibir mungil qila mendarat ke pipi bundanya."selamat malam juga sayang"
Cup, kecupan qila pun di balas bunda tepat di keningnya.****
Qilapov
Pagi ini gue harus berangkat pagi untuk siapin semuanya, hari ini gue senang, tapi gue juga takut. Entar ada yang milih ngga ya, ah pusing gue.
Langkah kaki qila sudah mendarat tepat di depan sekolah, ia tampak ragu. Namun rasa itu harus sudah ia buang jauh-jauh hari.
"gue bisa, gue bisa, ayo qila semangat" batin qila.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Broken Home
General Fiction[ perfect cover by @sptnass ] "celai itu apah? Kenapa ayah pelgi?" Itu ucapan masa kecil gue, ya gue. Gue seorang anak broken home, nama gue Aqila Seta Gibran. Gue punya sahabat entah kenapa gue ngerasa ada yang aneh, nama dia bermarga nama bokap gu...