Dua Puluh Satu

9.1K 672 23
                                    

Di salah satu gedung terkemuka di ibu kota terdapat banyak sekali orang-orang berjalan kesana kemari. Tepatnya di ballroom gedung tersebut, sudah banyak orang-orang yang menduduki kursi yang di sediakan.

Sedangkan di belakang panggung juga tak kalah ramai, banyak remaja bahkan anak kecil yang memakai kostum seragam dengan timnya. Ada pula yang sedang bertata rias.

Disisi ruangan, terdapat tim Ica dengan sang pelatih sedang berdiskusi untuk perlombaan dance kali ini.
Tahun lalu, tim mereka memenangkan acara bergengsi ini.

"Saya ga nuntut kalian untuk bagus, saya hanya minta kalian fokus sama gerakan kalian. Ini udah sering saya bicarakan, saya harap omongan saya nancep buat kalian" kata sang pelatih.

"Kaca kali ah nancep" celetuk Nanda

Sontak saja satu tim menjadi tertawa karena celetukkannya. Ica yang sedari tadi merasa gugup pun hanya duduk terdiam dengan memegang ponselnya.

"Jangan gugup Ca, santai aja" kata Nanda

"Betul tuh, kan bukan yang pertama. Jangan nervous gitu lah"

"Iyaa" respon Ica seadanya.

Drtt.. Drtt..

Ponsel yang sedari tadi Ica genggam pun bergetar, sebuah pesan masuk tertera di layar.

MyAmour

Kamu bisa keluar sebentar ga? Aku di toilet hehe.

Ica yang mendapat pesan itu langsung menghampiri pelatihnya meminta ijin.

"Ka dey, saya ke toilet sebentar ya" ijinya

"Iya jangan lama-lama ya Ca, urutan kita ga jauh soalnya"

"Iya ka"

Sebelum benar-benar keluar dari backstage, ia menyempatkan diri untuk membalas pesan Fika.

Ica

Bisa. Kamu tunggu situ aja.

Ica melangkahkan kakinya keluar menuju toilet untuk menemui Fika.
Tak butuh lama, Ica sudah di depan pintu toilet dan langsung membuka pintu tersebut. Terpampang lah Fika dan Anin yang sedang berdiri sambil berkaca.

Pandangan Fika dan Anin langsung tertuju pada saat pintu terbuka. Keduanya menganga saat melihat Ica masuk ke dalam toilet, namun Anin langsung tersadar setelah terpesona dengan Ica.

"Sadar woy" bisik Anin pada Fika

Fika yang mendengar bisikkan tersebut pun langsung tersadar dari lamunan pesona Ica. Ica memakai seragam khas pilot untuk kostum seragam tim dancenya. Lengkap dengan topinya, menambah kesan keren dan juga wanita tampan pada dirinya.

"Ada apa?" tanya Ica to the point.

"Gue tunggu luar ya Fik" kata Anin

"Iyaa" jawab Fika

Anin melangkahkan kakinya keluar dari toilet dan menunggu Fika di tempat yang tak jauh dari toilet.

Sedangkan Fika dan Ica di dalam kamar mandi, keduanya sama-sama terdiam. Fika yang terdiam karena pesona Ica sedangkan Ica terdiam karena memang pendiam(?)

Perlahan Fika maju mendekat ke arah Ica tanpa melepas pandangannya dari Ica, membuat Ica salah tingkat dengan sendirinya. Namun Ica yang ahli memainkan ekspresi pun, membuat seolah dia biasa saja akan tatapan Fika.

"Ko makin keren sih?" tanya Fika

"Biasa aja"

"Aku harus siap deh"

Teach Me (GXG) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang