Maxime baru saja menginjakkan kaki di sekolah milik yayasan kakeknya sekaligus tempatnya menjadi guru pengganti sementara untuk melancarkan rencana kakeknya yang sudah beralih menjadi rencananya , tapi pemandangan yang Maxime lihat saat dia melewati kelas yang dia tahu itu adalah kelas Cherry membuatnya mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya.Disana Max melihat Cherry berpelukan dengan laki-laki,Dia tau jika itu sepupunya,tapi tetap saja itu bisa memancing amarahnya.Bahkan dia tidak mempedulikan sama sekali tatapan dari siswi-siswi yang awalnya memujanya sekarang menjadi sedikit ketakutan karena Max menampilkan wajah dinginnya.
Maxime masuk dalam kelas Cherry,membuat teman-teman Cherry yang menyadari kehadiran memandangnya dengan tatapan memujanya.
"APA SEKOLAH HANYA DIGUNAKAN UNTUK ADEGAN YANG TIDAK PENTING SEPERTI INI!!!???" ucap Max sedikit berteriak dan itu berhasil membuat perhatian seluruh orang dikelas itu memandangnya tidak terkecuali kedua objek yang membuat amarahnya melunjak.
Mata Cherry sedikit melotot saat dia memandang orang yang berteriak tadi,otaknya masih sangat jelas untuk mengingat siapa pria yang ada di pojok kelas dekat pintu itu.Pria yang tidak sengaja dia tabrak saat di cafe,pria yang seenaknya menyuruh untuk menjauh dari Daniel,pria yang sekarang menatap tajam kearahnya.Dan sekarang bahkan pria itu membuat Cherry dan teman-temannya bingung siapa dan sedang apa orang itu disini.
Krrriiiinnnngggggggg.
Bel berbunyi tanda kelas akan dimulai membuyarkan ketegangan yang terjadi.
"oh,,pak Maxime Karl Jhonson?? Anda disini?" ucap pak Ardi sekaligus kepala sekolah yang berencana untuk mengisi jadwal mengajar di kelas Cherry karena dia kira Maxime guru pengganti sekaligus cucu dari pemilik yayasan sekolah tidak jadi ke sekolah.
Maxime mengeryitkan dahinya,dia tidak tau dengan siapa dia bicara. Sedangkan siswa di kelas Cherry semakin bingung saat kepala sekolah mengenal Maxime.
"ah,,,perkenalkan saya Ardi kepala sekolah disini, saya berniat untuk mengajar di kelas ini karena saya kira anda tidak jadi datang hari ini.Tapi ternyata anda sudah disini??" ucap Ardi menjelaskan ke Maxime.
Maxime hanya mengangguk menanggapi perkataan Ardi.
Cherry,David dan yang lain baru mengerti siapa orang yang tadi berbicara keras itu."baiklah anak-anak, ini adalah guru pengganti sementara yang akan mengajar Matematika khusus kelas sebelas IPA menggantikan bu Mita yang saat ini sedang cuti,kalian bisa memanggilanya Pak...????." pak Ardi menoleh pada Maxime.
"Max..." jawab Maxime singkat.
"pak Max..." lanjut Pak Ardi
Semua orang yang ada dikelas memperhatikan dengan tertarik,apalagi semua perempuan yang tidak melepaskan pandangannya dari Max sedikitpun tidak terkecuali Cherry yang juga menatap Max dengan tatapan bertanya dan bingung.Bagaimana bisa orang yang ditabraknya kemarin sekarang adalah gurunya.
Maxime sangat suka melihat wajah bingung Cherry sekarang,melihat Cherry yang sedang menatapnya saat ini.
'sangat menarik' gumam Maxime disertai seringai kecil dari bibirnya.
........................
"kalian liat tadi,pak Max bener-bener ganteng...ahhh gue langsung jatuh cinta sama dia" uca Bella teman sekelas Cherry.Mereka saat ini sedang makan di kantin. Cherry hanya meminum jus apel kesukaannya,dia tidak berselera untuk makan saat ini,entah karena apa.
Hp disaku Cherry bergetar,menandakan ada telpon masuk.Cherry melihat nama yang tertera di layar,kemudian tersenyum.
"halo mom..."
KAMU SEDANG MEMBACA
SSP ( SEPUPU-SEPUPU POSESIF )
Teen Fiction"trus kamu jawab apa??" ucap kak Sam,sepupu gue yang pendiem,masih kuliah,senyumnya memikat tapi mahal banget senyumnya,tapi sama gue dia selalu senyum ramah dan cerewet tapi kenapa ni wajah sekarang datar banget. "belum tau,besok mau milih salah sa...