The Third

17 2 2
                                    


Totally Lee Jooyeon's POV

"Jeongmal geureongeoya?" (benarkah itu?)

"Mmm!. Itu benar... hei, kita bahkan membahasnya di kelas 3 SMP!.."

"Geurae? Tapi ingatanku mengatakan sebaliknya," (begitukah?)

"Maka dari itulah aku membalikkan ingatanmu yang terbalik itu!"

" Mm?! yakin sekali kau?"

Aku mendesah seakan aku kelebihan karbondioksida di paru-paruku.

"Iya, memang aku yakin sekali. Lalu bagaimana denganmu? Apakah kau seyakin diriku?"

Lawan debatku memicingkan matanya yang sudah lumayan sipit itu, hingga muncul kekhawatiran di benakku bahwa bisa saja aku bersembunyi selagi ia memicingkan mata, tanpa ia ketahui.

"Andwaegetda. (ini tidak bisa dibiarkan) Aku akan menanyakannya langsung pada Park Seonsaeng. Jika aku benar, ", kuhentikan rangkaian cakapku sejenak dan mendengat pada telinga Yoonji, "Siapkan uangmu untuk membelikanku semangkuk jjajangmyeon. Kau tahu aku sangat menginginkannya akhir-akhir ini, tapi eomma-ku tak memperbolehkannya,"

Ku angkat salah satu sudut bibirku hingga membentuk smirk, asal-asalan. Ya, setidaknya untuk menakutinya.

Dan perkiraanku salah

"Uuu.... sebegitu optimisnya sahabatku iniiiii uccucuuu...."

Astaga

Oh My Lord,

Please forgive her.

Lebih baik aku melihat kudanil mengeluarkan emas setengah cair setengah padat dari bokongnya yang mempesona itu daripada melihat Oh Yoonji melakukan aegyo yang gagal itu.

#aegyo is ...semacam sok imut. Ya kurang lebih.

Kurapatkan kedua rahangku dan kutunjukkan padanya yang masih bertahan dengan aegyo nya itu, berharap ia tahu bahwa aku amat membencinya kala seperti ini.

"Seonsaengnim!" (Guru!)

"Iya? Ada yang ingin kau tanyakan?"

"Ne. Eum... apakah benar pusat gerak refleks fisiologis ada di medulla oblongata?"

"Ya! Betul sekali. Oh, maaf, saya lupa menerangkan perbedaan antara refleks yang terpusat di medulla spinalis dan medulla oblongata. " Papar Park seonsaeng yang berada di pihakku. Ya memang aku tidak salah, seluruh dunia pun juga akan memihakku.

Aku tentu tersenyum bangga, dan melirik Yoonji yang raut mukanya mulai panik. Ya, ini menandakan peluangku makan malam jjajangmyeon gratis semakin bertambah seiring bertambahnya kerutan di antara kedua mata Yoonji.

"Geureom, pusat pengendalian detak jantung terletak di mana?" (Kalau begitu/lalu...)

"Medulla oblongata. Karena yang kau sebut tadi adalah contoh gerak refleks fisiologis."

"A... ye... gamsahamnida.." (aa... ya.. terimakasih)

Park seonsaeng mengembalikan arah pandangan matanya ke buku tebal yang dibacanya, dan aku mengalihkan pandangan kepada Yoonji yang kian memucat.

Tidak juga, sih

Hanya saja, sepertinya ia mulai kebelet memeriksa dompetnya

"Assa.... makan malam jjajangmyeon... gratis lagi, whaaahh membayangkannya saja sudah membuat asam klorida dalam lambungku keluar deras.. "

Melihatku yang sedang kelewat bahagia berkhayal, Yoonji menatapku aneh.

"Ya, asam kloridamu keluar deras sementara air mataku terkuras,"

Just One ThingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang