14☺

214 9 0
                                    

ini dia kelanjutannya.........




Syifa POV :

gue dan keempat sohib gue pun langsung menoleh ke tempat suara tadi.

dan ternyata.........

"ngapain lo kesini" tanya gue ketus pada bang aksa.

bang aksa menghembuskan nafas kasar.
"kenapa kamu ngehindarin aku" tanya bang aksa frustasi.

"lo mau tau jawabannya.
KARNA LO UDAH PACARAN SAMA CANTIKA" kata gue berapi2

"kenapa kamu nggak suka sama cantika" tanya bang aksa bingung.

"karna dia cabe" bukan gue yang mengatakan tapi sisil

rahang bang aksa mengeras dengan penuh emosi.
"jangan seenaknya lo ngomong cewek gue cabe" bentak bang aksa.

"emang iya kan" kata saras menambahi.

"jangan mentang2 lo sahabat adek gue. lo seenaknya ngejelekin cewek gue" bentak bang aksa.

tidak disadari.

plakkk

plakkk

bang aksa menampar sisil dan saras.

gue yang melihat bang aksa menampar sisil dan saras pun tidak ambil diam.

BUGHHH....

BUGGHH...

PLAK...

gue terus menghajar bang aksa sampai dia tersungkur dan sudut bibirnya mengeluarkan darah.

gue mendekat dan menarik kerah baju bang aksa.
"gue peringatin lo bang!!! ini bukan seberapa. kalo lo nyentuh sahabat gue. gue nggak akan segan2 menghajar lo lebih dari ini. sekarang lo pergi. temuin tu cabe lo. PERGI" teriak gue.

"nggak aku nggak akan pergi" kata bang aksa memegang lengan gue.

"lo pergi atau lo nggak akan pernah bisa ngeliat gue lagi" ancam gue.

bang aksa hanya melepaskan cekalan tangannya.

gue nggak perduli lagi sama bang aksa.
gue menoleh kearah sisil dan saras.
gue melihat sisil dan saras sedang menangis di pelukan sinta santi.

gue menghampiri mereka.
"sil, ras!!!" panggil gue

sisil dan saras langsung berhamburan di pelukan gue.

gue yang melihat sisil dan saras menangis sesenggukan langsung menitikkan air mata.

"apa yang sakit hmm???" tanya gue pada sisil dan saras.

"kalo ada yang sakit bilang sama gue. gue nggak akan segan2 untuk ngabisin sesorang yang udah nyakitin orang yang gue sayang. meskipun itu keluarga gue" kata gue masih nangis sambil melirik sinis bang aksa.

bang aksa berjalan mendekati gue dengan penuh penyesalan.

"sil, ras.
abang minta maaf" kata bang aksa.

sisil dan saras masih sesenggukan di pelukan gue.
"b-ba-ng aksa hiks hiks ken-ap-a hiks nampar a-ku hiks?" tanya sisil yang mulai tenang tetapi masig sesenggukan

"abang minta maaf yaa dek. abang khilaf. abang nggak suka kalian ngomong kayak tadi" kata bang aksa penuh penyesalan.

sisil dan saras tidak menjawab tapi mereka berhamburan memeluk bang aksa.

"maafin abang yaa dek" kata bang aksa sambil mengusap kepala sisil dan saras.

sisil dan saras hanya mengangguk.
bang aksa hanya tersenyum.

The Best Girl !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang