Chapter 6

544 34 0
                                    

###

Pukul 08.00 pagi Luhan masih bergelut dengan selimut tebalnya. Semalam dia pulang cukup larut dengan diantar oleh Sehun.

Terlihat Nyonya Xi memasuki kamar Luhan dan membangunkan anak gadisnya itu. Beliau menyibak selimut yang menutupi badan Luhan.
"Luhan... bangun sayang," ujarnya.

"Enghhhh..."

"Bukannya hari ini kau mau fitting baju?" tanya Nyonya Xi.

"Besok saja ya, Eomma," jawab Luhan masih enggan untuk membuka matanya. Nyonya Xi menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya itu. Lalu beliau pergi dari ruangan tersebut, enggan memaksa Luhan untuk bangun.

Drrrttt... Drrrttt...

Ponsel Luhan bergetar. Si empunya langsung mencari benda persegi panjang tersebut di sebelahnya. Ada satu pesan yang masuk.

From: Kim (playboy) Jongin

Bisakah kita bertemu di cafe biasa? Aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Penting.

'Jongin? Tidak biasanya dia menghubungiku,' batin Luhan.

Sudah lama memang Jongin tidak menghubunginya. Semenjak kejadian di cafe tempo hari, baik Luhan maupun Jongin tidak ada yang berniat menghubungi duluan atau sekedar memberi kabar.

###

Luhan sudah berada di cafe sekarang. Kira-kira sudah dari 10 menit yang lalu dia menunggu kedatangan Jongin, namun pemuda tersebut belum menampakkan batang hidungnya sama sekali.

Pintu cafe kemudian terbuka. Menampilkan sosok seorang pemuda yang Luhan tunggu-tunggu datang bersama seorang gadis yang Luhan pikir dia pernah melihat gadis itu sebelumnya.

"Hai, Lu. Kau sudah sampai dari tadi, ya?" sapa Jongin begitu tiba di depan Luhan.

"Hai juga, Jong. Tidak kok, baru juga 10 menit yang lalu."

"Err...maaf membuatmu menunggu. Oh ya, perkenalkan ini Kyungsoo, pacar aku," ujar Jongin memperkenalkan gadis bermata bulat di sebelahnya.

Luhan kemudian menjabat tangan Kyungsoo. "Hai Kyungsoo, aku Luhan. Senang berkenalan denganmu," ucapnya.

"Hai juga Luhan. Senang juga bisa berkenalan denganmu," balas Kyungsoo.

"Oh ya, Jong. Kau menyuruhku datang kemari tidak hanya untuk kau kenalkan sama pacarmu, kan?" selidik Luhan curiga.

"Errr...sebenarnya aku menyuruhmu kemari itu ya..karena aku...mau minta maaf."

"Minta maaf? Untuk?" tanya Luhan tak paham.

"Yaaa karena aku sudah bisa move on darimu."

"Hahaha... kau lucu deh Jong," tawa Luhan.

"Dan juga, aku mau pamit padamu."

"Ne?" kaget Luhan.

Jongin tersenyum. "Besok aku dan Kyungsoo mau pergi ke Amerika untuk melanjutkan studi kami," ucapnya.

"Benarkah? Jadi kau tidak bisa hadir dong di acara pertunanganku? Padahal kan aku sudah menyiapkan undangan spesial buatmu."

Jongin terlonjak kaget. "Jadi kau serius akan bertunangan?!" Pasalnya dia menyangka kalau yang dikatakan Luhan tempo hari waktu putus dengannya hanyalah akal-akalan Luhan saja.

"Serius dong, Jong."

"Maaf ya Luhan-ssi, kami tidak bisa hadir. Kami hanya bisa berdoa semoga acaranya berjalan lancar," ucap Kyungsoo.

Destiny or Fate? (HunHan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang