Lo nyakitin gue.it's okay
Oh iya satu pesan lagi gue harap apa yang lo buat sakit gak mendatangkan karma.Author pov
Evelyn sedang berada di supermarket untuk membeli cemilan cemilan yang biasa ia makan.Ia mendorong trollynya menuju buah buahan dekat pintu.Dan tak sengaja evelyn menginjak kaki seseorang saat berjalan mundur.
"Astaga,maaf"
Evelyn pun memutar balik tubuhnya bermaksud meminta maaf.Saat evelyn berbalik ia terkejut melihat orang yang ia injak kakinya.Tapi setelah itu pria itu tersenyum sumringah.
"Hi,kebetulan banget kita ketemu"
"Hi juga,Lagi belanja apa"tanya evelyn dengan senyuman manis.
"Evelyn gimana kalau kita sekeranjang aja biar gak ribet"ajak arland.evelyn terkekeh pelan
"Boleh"jawab evelyn.
Mereka pun mendorong trollynya.Suasana di antara mereka agak canggung.Arland pun berpikir ingin langsung bermain dengan evelyn.
"Evelyn,main yuk"
"Maksud kamu"
"Naik ke keranjangnya"
"Hah,kamu bercanda"
"Naik aja"
Evelyn pun menurut dan langsung menaiki trollynya.Arland dengan senangnya langsung mendorong trolly mereka sampai evelyn tertawa dengan keras.Arland yang melihat itu semakin menambah kecepatannya.
"KYAAA arland"teriak evelyn.
"Iya apa evelyn"
Arland pun menormalkan kecepatannya.Ini pertama kalinya evelyn merasa sangat bahagia seperti ini,tertawa lepas,dan seakan bebannya sudah menguap entah kemana.Semenjak ia dan angga putus hari evelyn yang dulu sangat berwarna menjadi seperti lembaran putih polos kosong tanpa tinta.Seakan kisah mereka memang tak pernah terukir di hidupnya.
Tapi,meskipun arland mengembalikkan senyumnya tanpa arland sadari ia juga membuka luka lama yang masih basah.Yang begitu tepatri di dalam hati evelyn.Arland mengingatkannya pada kebahagiaan, sama saja mengingatkan evelyn pada angga.Karna setiap kebahagiaan yang evelyn punya adalah pemberian angga.
"Udah ah arland malu tuh di liatin orang udah gede juga"
"Iya,kita udahan aja lagipula aku juga capek habisnya bobot badan kamu itu lho"goda arland.Evelyn pun mendengus sebal.
"Whatever"
Mereka pun berbelanja kebutuhan masing masing.Kadang di selingi candaan maupun gombalan dari arland.Sejujurnya gombalan dan candaan arland sangatlah receh tapi entah kenapa bisa membuat evelyn tertawa terbahak bahak.Arland membuat evelyn nyaman berada di dekatnya.Ia bisa mengembalikan keadaan evelyn yang dulu walaupun tidak sepenuhnya.
Arland pun tidak menyangka pertemuan mereka yang awalnya akward jadi bisa mencair dan mengalir dengan sendirinya.Arland kira setelah pertemuan itu hubungannya makin tidak baik dan ternyata persepsinya salah besar.
Tuhan indah sekali ukiran senyumnya mahat pake apa sih.puji dan tanya arland dalam hati
Selesai mereka membayar belanjaan masing masing arland dan evelyn menuju ke salah satu kedai ice cream di dekat super market tempat mereka belanja.
Mereka segera berjalan dengan jemari saling bertautan tapi mereka tidak menyadarinya.Sang pelayan membukakan pintu kedai ice cream dan mereka segera masuk.Evelyn memilih duduk dekat jendela yang langsung di setujui arland.
YOU ARE READING
The Candle
Teen FictionAku adalah lilin dan kau adalah api Kita saling terkait satu sama lain Aku tidak akan mampu bersinar tanpa cahaya apimu diatasku Sama halnya denganku kau tidak akan mampu menyala tanpa tumpuan dibawahmu --- Lauro morales as angga Evelyn almaguer as...