Kelebihan itu untuk menutupi kekurangan
Dan
Kekurangan itu untuk menghargai kelebihan***
Author pov
Evelyn dengan harga diri yang tersisa mencoba menjalani perintah dari cindy.Evelyn melihat ke arah barisan maba disana sesah menatapnya dengan iba.Evelyn hanya bisa tersenyum yang berarti ia baik baik saja.
Saat ia sudah berada di bangku kebesaran liam dkk evelyn langsung gemetaran.teman teman liam yang menyadari kehadiran evelyn langsung menoleh.Mereka menatapnya dingin penuh intimidasi membuat evelyn semakin berkeringat dingin terkecuali liam.Liam menatapnya dengan tatapan biasa saja atau terbilang menggoda.Tapi tetap saja tatapan teman teman liam membuatnya tak bisa bergerak.Bahkan untuk satu patah kata saja.
"Ada apa"tanya azzam dengan dingin.
"I..i..itu kak"
"Kalau ngomong yang jelas,lo nggak gagap kan"sela delvano.
"I..i..iya kak"
"Cepetan kita nggak ada waktu"sambung rano.
Evelyn mulai geram.Setiap kata yang ingin ia ucapkan selalu di sela.Evelyn paling tidak suka jika pembicaraanya di sela.Apakah mereka tidak peka?.Evelyn gagap karna tatapan intimidasi mereka bukan karna ia punya penyakit gagap.
"Rileks bro gimana cewek ini bisa ngomong kalau dari tadi kalian sela terus.Apalagi ngeliat tatapan kalian.Cewek ini itu merasa terintimidasi sama tatapan kalian makanya kalau dia bicara itu jadi gagap"jelas liam.
Dalam hati evelyn tersenyum melihat kepekaan liam.Teman teman liam hanya memutar bola matanya malas melihat sikap sok kepekaan liam.
"Gini kak,boleh nggak saya minta salah satu dari kakak jadi pendamping saya"kata evelyn dengan tertunduk malu.
Teman teman liam menatapnya dingin.Mereka mengangkat sebelah alis mereka bingung.Baru kali ini ada yang berani meminta kepada mereka.Sedangkan liam tersenyum sumringah mendengar permintaan evelyn.Liam berpikir ini adalah kesempatannya.Teman temannya tidak mungkin mau menjadi pendamping evelyn pikirnya.Ternyata benar,mereka menolak permintaan evelyn.
"Enggak"jawab azzam,delvano,dan rano dengan dingin secara serempak.Di sisi lain liam menyeringai.
"Ya udah kalau gitu gue aja yang jadi pendampingnya"kata liam dengan santai.Teman teman liam memutar bola mata mereka malas melihat aksi liam.Azzam dan kedua pria itu mengingat pesan angga yang mengatakan jangan ada maba yang boleh jadi target liam.Dengan gusar rano mencoba mengalah,mengingat liam tidak mengerti pesan dan kode keras dari angga.
"Ya"jawab rano.Evelyn mengernyitkan dahi bingung.
"Maksudnya"tanya evelyn dengan dahi yang bergelombang.
"Ck,gue bakal jadi pendamping lo selama tiga hari ke depan"jawab rano.
"Oh,i-iya kak terimakasih sudah mau membantu saya,maaf kalau merepotkan"ujar evelyn dengan sopan.Tersirat rasa terimakasih di dalam ucapannya.
Di sisi lain cindy yang tadinya menyeringai puas sekarang menganga tak percaya melihat interaksi rano dan evelyn.Sungguh di luar dugaan teman teman liam mau menyetujui permintaan evelyn.Cindy semakin menggeram benci melihat kelegaan di wajah evelyn.Rencananya gagal total untuk mempermalukan evelyn.
YOU ARE READING
The Candle
Teen FictionAku adalah lilin dan kau adalah api Kita saling terkait satu sama lain Aku tidak akan mampu bersinar tanpa cahaya apimu diatasku Sama halnya denganku kau tidak akan mampu menyala tanpa tumpuan dibawahmu --- Lauro morales as angga Evelyn almaguer as...