Pertemuan itu kebetulan
Bersama itu takdir
Perpisahan itu resikoEvelyn pov
Aku terbangun pukul 04.00 pagi.Aku segera beranjak ke kamar mandi.Setelah selesai melakukan ritual mandiku aku langsung membereskan barang barang yang aku akan bawa.Aku membuka laci nakasku dan mengambil sebuah kalung.Kalung yang angga berikan padaku saat aku berumur 16 tahun.Aku masih menyimpannya meskipun aku tahu hal ini akan mengingatkan kembali tentang memori ketika aku bersamanya.
Tok...tok...tok..
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunanku.Aku pasti akan merindukan apartement ini.Selesai membereskan barang barang aku pun menuju pintu apartement dan membukanya.Di depan pintu arland tengah menungguku.Aku memberinya senyuman manis.Dia adalah pria yang berhasil membuatku tersenyum kembali.
"Udah siap"tanya arland.
"Udah ayo"jawabku.
Aku dan arland segera menuju parkiran mobil.Arland membukakan pintu mobilnya dan aku pun masuk.Aku menghela nafasku pelan.Ya,aku harus siap menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya.
Arland melajukan mobilnya dengan kecepatan normal.Aku menatap keluar jendela sambil melamunkan sesuatu.
"Halo"
"..."
"Oh,iya bang.abang udah nyampe"
Aku mengalihkan pandanganku ketika mendengar percakapan arland di telepon.Arland mematikan teleponnya dan menatapku yang sedang terlihat penasaran.
"Ada apa"tanyaku
"Enggak,abang aku udah nyampe di indonesia"jawabnya.
"Oh"
"Kamu kuliah dimana"
"Di UI"
"Sama kayak abangku dia juga kuliah di UI dia ngambil jurusan Psikolog dan besok udah mulai kuliah"
"Oh ya,kok dia ambil jurusan psikolog"
"Gak tau"
Aku menghela nafasku.Dia mengingatkan pada janjiku dan angga dulu.
Gadis itu sedang duduk di ayunan dengan menutup matanya menikmati semilir angin dan bau hujan.Tiba tiba sebuah tangan menarik kepalanya ke bahu pemilik tangan itu.
"Ngga habis ini kita bakal lulus kamu mau kuliah dimana"
"Aku bakal ambil kuliah jurusan di psikolog tapi gak tau dimana kenapa"
"Gak papa aku cuman nanya kalau aku ikut kamu boleh nggak"
"Kamu kenapa hmm"
"Aku nggak mau kita ldr an"
"Iya gak papa,jadi aku juga bisa ngelindungin kamu"jawab angga sambil mengecup puncak kepala evelyn dengan sayang.
Mereka semakin mengeratkan genggaman mereka.
"Dingin"tanya angga yang dibalas anggukan oleh evelyn.
YOU ARE READING
The Candle
Teen FictionAku adalah lilin dan kau adalah api Kita saling terkait satu sama lain Aku tidak akan mampu bersinar tanpa cahaya apimu diatasku Sama halnya denganku kau tidak akan mampu menyala tanpa tumpuan dibawahmu --- Lauro morales as angga Evelyn almaguer as...