Author pov
"Pulang bareng yuk?" Tanya Valent. Yang menghampiri Bintang saat pulang sekolah."Apakah wajib?" Tanya Bintang dingin. Dia tidak ingin berhubungan dengan Valent lagi setelah berbicara sama Dewi saat istirahat siang tadi.
"Tuh, denger dia nanya. Malah ngelamun." Sahut Dewi yang sepertinya kesal melihat Valent yang bengong aja.
"Oh, oke. Klo lo nolak. Tinggal gw telephon mm lo." Ancam Valent dan langsung mengeluarkan hp dari saku celananya.
"Oke, lu mah bisanya ngancem doang."ucap bintang akhirnya.
"Dew, gw duluannya lu tolong jelasin dong sama anak curut tentang misi kita"pinta gw ke Dewi dan langsung diacungi jempol.----------
Author pov
Dewi sedang mencari Alfa, mencari parkiran tapi hasilnya nihil. Setelah menunggu kira kira 5 menit akhirnya Alfa muncul.
"Mau kemana bocah curut?" Tanya Dewi.
"Emang urusan lo?" Ucap Alfa, bertanya balik. Dewi pun kesal dan menarik tangan Alfa menuju taman dekat sekolah."Gw mau ngomong masalah Bintang! Lo mau denger kan?" Tawar Dewi.
"Palingan juga Bintang mau ngomong, klo Valent ganteng."ucap Alfa asal."Bukanlah p'a. Ini tentang lo."
"Jelaskan cepat waktumu 15 menit"
"Jadi begini..." Dewi pun menceritakan hal yang tadi saat jam istirahat bersama Bintang.
"Jadi, gw gak direstuin gitu sama ibu tirinya Bintang?" Tanya Alfa yang memasang muka sedih.
SUMPAH SI ALFA ALAY. JIJIK GW SAMA DIA.-batin Dewi.
"Lu kok alay gini sih? Kok Bintang mau ya,sama cowok tipe Alfa?"ucap Dewi seolah-olah dia bertanya kepada dirinya sendiri.
Alfa tidak menjawab sedikit pun. Yang diberikannya kepada Dewi adalah tatapan taham bagali mata elang.
----------
Bintang pov
"Ayo cepet jalan!"sahut gw. Nih anak kenapa? Kok udah 5 menit gw naik diatas motornya kagak jalan- jalan ya? Setiap gw tanya pasti yang gw dapet hanya gelengan kepala dari Valent.
"Lo pegangan dulu." Sahutnya. Akhirnya bicara juga. Tapi, gw aneh. Kan gw udah pegangan, ngapain tuh anak gw pegangan?
"Udah"jawab gw. Dan dia langsung ngambil tangan gw yang berpegangan di pundaknya di pindah, menjadi di melingkari perut. Dan dia langsung menstater motornya.
Setelah sampai dirumah gw langsung bilang "makasih".
"Kok,calon suami kagak disuruh masuk?"ucapnya yang membuat gw jengkel setengah mati.
"Kagak perlu"
"Perlu"
"Kagak".
"Eh, ini ada apa ribut- ribut? Bintang, kenapa Valent enggak disuruh masuk?"ucap mama gw yang gw gak tau munculnya dari mana. Gw pun masuk tanpa menghiraukan keduannya.
----------
Author pov-PERCAKAPAN IBU TIRI BINTANG DENGAN VALENT.
"Bagaimana keadaan ibu disini?" Tanya Valent kepada ibunya, yang sepertinya khawatir.
"Ibu baik- baik saja nak. Ibu senang bisa berada di sini. Jauh lebih nyaman dibanding rumah itu. Ibu akan melancarkan aksi ibu saat tuan rumah sedang pergi. Lebih tepatnya lusa. Kau akan bantu ibu kan?" Tanya ibu dari Bintang.
"Pasti bu. Setelah itu kita akan menjadi kaya. Tapi mereka berdua bagaimana?"ucap Valent.
"Bodoh. Itulah tugasmu."sahutnya. Lalu Valent tersenyum miring dan diikuti oleh wanita paruh baya itu.
----------
Alfa pov
"Oh, jadi gw tau kenapa Bintang nolak gw. Jadi itu alasannya."seru ku yang selesai bicara dengan Dewi."Iya jadi intinya, dia dipaksa sama ibu tirinya. Gw juga gak percaya, awalnya kelihatannya baik, tapi sekarang baiknya klo ada ayahnya Bintang doang. Parah banget kan?" Ucap Dewi.
"Yaudah, gw udah tau sekarang. Emang ibu tirinya yang mana sih? Gw pas nganterin dia, pulang kerumahnya dulu kagak masuk. Jadi gak tau."sahutku dengan nada dan raut wajah kesal.
"Sumpah, dia itu ibu tiri yang menurut gw sih jahat. Kan keliatan dari cerita gw tadi. Yaudah anterin gw pulang dong! Ya? Ya? Ya?" Tanyanya dengan memasang pupy eyes, gw jadi gemes ngeliatnya.
"Bukanya, lu biasa pulang naik angkot?"tanya gw mengutarakan pembicaraan yang bermaksud menolak.
Tapi, dari mukanya lucu tau yang tadinya memasang ekspresi memelas sekarang jadi marah dan menggembungkan pipinya. Jadi gemes. Iya, kalian tau kan dulu gw pernah suka sama Dewi, tapi sekarang.malah gw suka sahabatnya Bintang.
"Gw biasa pulang sama Bintang, atau paling mentok itu pulang sendiri tapi gak telat. Kan dari tadi lu nanya terus, beruntun lagi. Kayak kereta aja. Tadi situ yang bilang waktu saya 15 menit, Tapi situ juga yang nanya ini itu. Lagian ini udah sore anterin ya?" Tanya nya.
"Ya, maaf. Yaudah deh gw anterin."ucapku akhirnya.
"Makasih".ucapnya.
----------
Bintang pov
Gw sekarang lagi belajar, itung-itung supaya pinter. Tiba-tiba pak Ryan -pak satpam rumah Bintang- datang kekamar ku dengan terpogoh-pogoh. Lalu mengetuk pintu kamar gw."Non, non, buka non ada hal penting"ucap pak Ryan. Lalu gw bukain pintu.
"Ada apa pak? Ada masalah?" Ucap gw. Karena jujur aja pak Ryan itu akrabnya sama gw klo ngak sama papa. Oh, iya kan papa lagi di kantor. Pantas saja kesini.
"Ada kabar gawat non" ucapnya.
"Apa itu?"tanya gw."Begini non, ada kabar yang mungkin tidak sopan saya ikut campur. Tadi, waktu saya abis toilet saya melihat Nyonya sama cowok namanya klo gak salah sih Valent. Iya bener Valent. Ngomong klo nanti ada aksi dirumah ini oleh Nyonya, lusa kayaknya. Emang dirumah ini ada aksi? Klo boleh tau aksi apa ya?" Tanya pak Ryan.
"Saya gak tau pak. Tapi firasat saya bilang, dia pasti punya niat jahat sama keluarga ini. Lagian, bukannya lusa papa mau ke Bali selama 2 hari ya? Kan papa pernah bilang." Ucap gw.
"Mungkin. Yaudah saya balik ke pos dulu ya, maaf mengganggu waktu non. Permisi."sahutnya dan langsung pergi.
Ada apa ini? Apa dia mau bermaksud jahat?- batin Bintang.
----------
Alhamdulillah, udah part 10. Mudah- mudahan yang baca tambah banyak dan gak ngebosenin. Maaf dari awal sampe sekarang banyak typo. Gw koreksi banyak yang typo. Makasih yang udah baca cerita.SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MENJALANKANNYA. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN YA...
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan yang sulit
Action"pilihan yang sulit memilih sesuatu, karena jika salah sedikit akan berdampak buruk" ucap Bulan. Cerita ini menceritakan tentang Teenfiction + action. Monggo yang suka mari mampir. Mungkin bisa jadi kalian suka. "Hidup itu liat dari dalamnya bukan d...