Bintang pov
Gw sama Dewi sama-sama mikir gimana caranya supaya nenek lampir tidak rampok rumah gw.
"Aha, gw punya ide."jawab Dewi.
"Apa?!"jawab gw kegirangan. Apa ada cara untuk menghentikannya? Hanya author dan Tuhan lah yang tahu.
"Gimana klo gw pulang dulu. Gw ngantuk. Nanti besok gw balik lagi, buat mikirin cara ngasih kado ke nenek lampir."
Jawabnya dan gw hanya mendengus kesal. karena, disangka gw dia punya ide cemerlang.
"Kado? Maksud lo?"ucap gw dengan nada kesal.
"Kejutan yang bikin dia kapok!!!"ucapnya dengan senyuman sinisnya.
"Oke, atur jadwal ketemu besok aja." Final gw.
Setelah Dewi pulang, gw lansung menjelajahi Google untuk mencari informasi tentang nenek lampir itu. Tekhnologi sekarang makin canggih. Berbeda seperti dulu.
Gw menjelajahinya dengan judul 'Tentang orang yang bernama Rere cantika alvina' karena mungkin saja ia terkenal di Google.
1. Rere C. A. Berkediaman di Bandung. Kelas Xii, Sma Dharma Bakti. Murid yang terkenal karena sering tawuran.
-Bukan. Dari kediamannya aja udah beda- batin Bintang.
2. Rere cantika alvin. Umur 6 tahun. Berkediaman di Aceh. Terkenal karena kecantikannya di Ig.
-masa' ibu gw umur 6 tahun. Udah nikah pula- batin Bintang.
3. Rere cantika alvina. Umur 22 tahun. Berkediaman di Jakarta. Terkenal karena ketua perampok yang terkenal di Indonesia. Nama organisasinya adalah 'Majelis Persatuan Rampok' atau disingkat dengan 'MPR'. Organisasi ini terkenal karena kehebatan anggotannya. Mempunyai anggota berjumlah 5 orang yaitu :
-Rere cantika alvina (ketua)
-Valentino cakka albert (anaknya Rere)
-Danil ricardo
-Nikita berlian
-Galang wiyatma-kayaknya sih yang ini. Masalahnya ada si valent. Berarti yang di maksud pak Ryan itu ini. Mereka ingin harta ayahku. Sungguh kejam. Gw gak akan tinggal diam.- batin Bintang lagi.
-----------
Alfa pov
Dewi is calling.
Tumben dia nelphon ada apa? Apa ada hubungannya sama Bintang? Mungkin ada hal gawat. Yaudah deh angkat aja.
Gw : Ada apa?
Dewi : Ada hal gawat.
Gw : apa?
Dewi : Gawat, ini menyangkut Bintang. Ternyata Valent sodara lo itu --.
Gw : Lo kenapa? Suka sama dia?
Dewi : Dengerin dulu. Jangan main potong aja. Valent--.
Gw : Perkataan lo ambigu jir.
Dewi : oh, lo kagak mau tau gitu. Oke. Bye.Tuut Tuut Tuut.
Duh, gw salah ngomong lagi. Gimana coba? Tadi gw kayaknya salah ngomong deh. (Emang salah govlok. *Author😀). Lo kenapa muncul thor. Sekalinya muncul ngehina lagi. Author yang gak BER-PERI-KEMANUSIA-AN. Yaudahlah kerumahnya aja dari pada gak dapet info.
Setelah sampai di rumah Dewi. Gw pun memanggil namanya supaya dia keluar. Eh, ternyata malah laki-laki paruh baya. Kayaknya sih ayahnya. Mukannya garang amat dah.
"Mencari siapa?" Tanyanya.
"Maaf Om, saya mau nyari Dewi. Dewinya ada?" Tanya gw.
"Oh, ada. Mari saya panggilkan sebentar ya! Tunggu sebentar ya?" Sahutnya dan gw hanya mengangguk.Ternyata pembantu toh. Kukira ayahnya. Dan berselang waktu 5 menit, Dewi pun muncul dari lantai atas.
"Ada apa?"ketusnya.
"Galak amat bu..." Ucap gw.
"Jadi gini gw pengen tau. Ada apa sama Bintang."
"Jadi gini..." Dewi pun menjelaskannya tentang tante Rere dan rencana besok."Duh, mampus. Gw mana bisa ngebantuin Bintang. Kan gw bukan secret agen atau semacamnya."ucap gw dengan frustasi. Setelah mendengar apa yang terjadi. Kemungkinan besar ia hanya akan memanfaatkan hartannya.
"Emang gw sama Bintang itu secret agent atau semacamnya?"ucapnya.
Gw hanya menggeleng.
"Gw kayaknya gak bisa bantu. Lo tau sendirikan ibu dan ayah gw gimana? Overprotektif banget."ucap gw dengan penuh penyesalan.
"Yaudah gpp"ucapnya
"Tapi lo harus janji sama gw klo ada apa-apa. Lo harus ngabarin."ucap gw.
"Siap boss."ucapnya sambil memberi hormat layaknya polisi atau Abri.
----------
Bintang pov
Duh, bagimana ini? Dewi belum datang juga. Padahal Dewi janji hari ini mau datang jam 8, tapi kenapa belum datang juga padahal ini udah jam 10.Gw juga, pengen ngasih tau dia sebenarnya tentang informasi tentang nenek sihir. Kalian tau kan siapa nenek sihir? Iya, dia ibu tiri gw atau lebih jelasnya Rere.
Tookkk... Tookkk...
"Permisi, non. Ini ada yang nyariin. Namanya Dewi."ucap pak Ryan. Akhirnya dateng juga tuh anak datang juga."Suruh masuk aja"perintah gw. Dan tak lama kemudian Dewi masuk kamar gw.
"Sorry ya gw telat. Tadi gw disuruh bantu beres-beres rumah dulu tadi"ucapnya.
"Oke. Gw dapet informasi nih... Sama gw udah diprint sama gw. Gw dapet info dari semua sosmed. Baca dulu ya... Gw mau mandi dulu ya... Bye." Ucap gw.
"Sip. Ntar kita bikin rencana abis lo mandi."
"Siap. Yelow ae"
-----------
Hai. Ini udah part 12, gw author aja gak nyangka.
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MENJALANKAN. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.
BYE😄😘😘😘😘😘😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan yang sulit
Action"pilihan yang sulit memilih sesuatu, karena jika salah sedikit akan berdampak buruk" ucap Bulan. Cerita ini menceritakan tentang Teenfiction + action. Monggo yang suka mari mampir. Mungkin bisa jadi kalian suka. "Hidup itu liat dari dalamnya bukan d...