Rencana part 13

14 2 3
                                    

Aurthor pov

Bintang pun akhirnya selesai untuk mandi dan bergegas untuk keluar. Setelah rapih lalu ia menuju kamarnya.

"Udah bacanya?" Tanya gw. Dan dia malah bergegas untuk keluar.

"Bentar ada telephon."ucapnya.

Tidak biasanya dia kalau menelphon di luar. Pasti ada yang gak beres nih. Gw pengen tau Dewi  ngomongin apa sih? Nguping dikit gak papa kali ya?

"Iya, sepupu lo itu ternyata Rampok!" Ucap Dewi heboh.

"....."

"Oh, berarti dia itu manfaatin adik ayah lo terus diambil hartanya juga. Oke gw ngerti"

"....."

"Yaudah, ntar lagi ya? Nanti 'dia' curiga lagi"

"....."

"Oke. Bye."

Gw pun bergegas untuk kekamar lagi. Dan pura pura baca  yang print tadi. Daripada ketauan? Bagaimana lagi. Sindir Dewi gak papa kali. Hahahahaha.

"Telphon siapa? Tumben gak didalem?" Ucap gw memanasinya.

"Eng- enggak kok. Tad- tadi  telphon ayah. Ya, ayah takut nyariin." Ucapnya dengan gugup.

"Kenapa? Kok ngomongnya keliatan gugup gitu? Pasti lo bohong ya?" Tanya gw dengan nada mengintrogasinya.

"Iya, gw jujur. Gw habis nelphon Alfa" ucap Dewi dengan santainya, tidak memikirkan jika sudah ada macan mengamuk di sebelahnya.

"APA?!, lo ngapain kasih tau tuh orang. "Ucap Bintang, tanpa disadari telah membentak Dewi. Dewi yang merasa dibentak pun mulai tak terima.

"BUKANNYA LO SUKA SAMA DIA HAH?! GW ITU CUMA BANTU CINTA KALIAN. DIA BERHAK TAU KABAR LO, KARNA DIA JUGA SUKA SAMA LO." Jelas Dewi yang membentak balik Bintang.

"Bukan itu maksud gw. Gw minta maaf gw... Gw... Gw... Cuma gak mau dia terlibat dalam masalah ini. Apalagi klo sampai ortunya tau. Dia pasti dimarahin habis-habisan." Ucap Dewi dengan lirih. Tanpa disadari air mata Bintang mulai turun, padahal dari tadi dia tahan supaya tidak turun.

"Tenang aja. Dia gak terlibat kok. Cuma dia pengen tau aja. Gimana kondisi lo. Dia itu tipe cowok perhatian tau gak? Gw aja sampe iri sama lo. Udah dong jangan nangis." Sahut Dewi menenangkan gw.

"Iya"ucap gw singkat. "Lo, ya. Kalo berhubungan tentang Alfa alay amat. Sampe acara nangis bombay segala."ucapnya.

Bintang pov
Iya juga ya? Gw kenapa jadi alay gini klo berhubungan tentang Alfa? Bodo amat lah. Yang penting dia kagak kenapa-kenapa. Karena bisa repot jadinya.

"Eh, ayo kita susun rencananya."ucap gw.

"Baik"

----------

Dewi pov

"Bagaimana klo kita lawan saja. Kita kan mempunyai kekuatan beladiri Tae Kwon Do waktu smp. Bahkan gw udah sabuk merah."ucap gw. Gw pikir-pikir sih lebih baik seperti itu.

"Iya juga sih. Tapi, gw baru sabuk kuning strip. Waktu itu kan berhenti karna gak boleh mama. Trus gimana?"sahutnya dengan nada sedih dan kecewa.

"Yaudah kita latihan saja. Supaya kita besok bisa mengalahkan mereka. Sekarang kita latihan saja di rumah gw aja mau gak?" Ucap gw, supaya bisa mengalahkan nenek lampir itu.

"Tapi, gimana orang rumah ada yang nanyain?" Tanya dia.

"Bilang aja lo mau main ke rumah gw" ucap gw.

Bintang pov

Oke, rencana selesai gw lagi ganti pakaian dengan pakaian santai. Baju 3/4 warna merah  polkadot dan celana trening warna hitam adidas.

"Ayo kita turun Dew."sahut gw pada Dewi yang asik memainkan ponselnya.

"Oke"

Barusaja gw dan Dewi menuruni tangga sudah ditanya saja.
"Mau kemana dek?" Ucap bang Putra.

"Maen bang. Biasa ke rumah Dewi." Ucap gw.

"Lo kagak mau dirumah gitu? Maksud gw, lo gak mau kangen-kangenan gitu sama Ayah. Kan besok Ayah mau pergi ke Bali. Biasanya juga lo yang gak bisa lepas sama Ayah." Cibir bang Putra. PEDES. Kata-katanya pedes banget bang, padahalkan kagak pake bon cabe.

"Peduli apa lo bang?" Tanya gw.

"Ya, Abang peduli lah. Lo kan adek abang. Mana mungkin abangnya sendiri tidak peduli. Emang kapan Abang tidak peduli?" Tanya balik abang gw.

Emang dia kagak sadar? Semenjak ada nenek lampir, tuh orangkan berpihak kepada dia. Tau tuh tiap hari hoby nya nyiksa mulu.

"Udah lah-"ucap gw terhenti karena Dewi bisik-bisik tentang rencana kita tadi.

"Oke, Bang gw gak mau adu bacot sama lo. Mendingan gw berangkat aja" sahut gw pada akhirnya dan langsung keluar.

----------

Assalamualaikum. Hai para readers. Makasih buat yang udah vote dan comen selama ini. Gw mau nanya dong. Kalian pada mau cerita ini sampe part berapa?.

Maaf ya... Alurnya berubah jadi makin gj. Masalahnya dulu Author suka Teen fiction, tapi dihasut sama temen. Jadilah saya suka Action.

Mau tau siapa yang ngehasut? Janganlah biar ini menjadi rahasia.

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN DAN SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MENJALANKAN.

VOTE AND COMEN TERUS YA...
Lopeyou😘😘😘




Pilihan yang sulitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang