◇HURT◇

111 14 2
                                    

Silahkan baca chapter ini sambil dengerin lagu-lagu mellow

∞∞∞

"Kalo gitu, mulai sekarang lo jadi pacar gua. Gua nggak mau lo kenapa-kenapa lagi kaya sekarang. Gua ga mau. Gua takut kelakuan Sani makin menjadi-jadi sama lo. Gua bakal jagain lo dan selalu ada buat lo."

"Hah? Lo bercanda kan?" Sean menggelengkan kepalanya tegas

"gua serius" Rena hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan

"Sean, gue ga mau terjalin hubungan yang berawal dari rasa kasian/simpati.. bukan dari rasa suka, gua rasa hubungan yang dimulai bukan karena pure rasa suka ataupun cinta cuman bikin kita sama-sama sakit hati" Rena menundukkan kepalanya

"Kalo lo takut dan khawatir gue bakal diapa-apain sama Sani, gue rasa lo harus ngehapus rasa khawatir lo.. karena gue bakalan coba ngelawan Sani semampu gue" Rena menoleh kearah Sean. Sean menarik nafasnya perlahan dan menghembuskan nafasnya kencang

"Tapi gua ga mau kondisi lo jadi makin parah gara-gara gua Ren" Sean menatap mata Rena tegas

"Nggak Sean.. gue lebih milih sakit fisik daripada sakit hati.." Rena meneteskan air matanya. Sean hendak menghapus air mata rena. Namun tangan Sean ditahan oleh Rena

"Gue minta lo pergi dari sini sekarang, demi kebaikan kita berdua Sean, jangan deketin gue untuk saat ini"

"Tapi Ren.. Gua nggak-" Ucapan Sean dipotong oleh Rena

"Sean.. please, pergi.."

"Tapi-" Tangisan Rena mulai pecah

"Pergi Sean! Gua mohon! Pergi!" Rena menutup mukanya sambil menangis. Sean menghembuskan nafasnya perlahan

"Jaga diri lo baik-baik ya Ren, demi gua.."Sean pergi meninggalkan Rena yang semakin terisak mendengar ucapan Sean

Gue ga mau menjalin hubungan yang bisa membahayakan hidup kita.. batin Rena. Rena memukul-mukul dadanya karena dia merasa sesak dan sakit pada hatinya.

Aku percaya bahwa cinta membawa kebahagiaan, namun Ketidakmampuan mengatakan cinta adalah surga yang hanya memberikan hukumannya
Aku hanya mencintaimu, bila aku mencintaimu, hatiku terasa sangat sakit. Maka bagiku cinta hanyalah hukuman manis yang diberikan tuhan untuk ku
-Rena

∞∞∞

Sean berjalan gontai meninggalkan UKS, ia masih memikirkan bagaimana jadinya Rena tanpa dirinya. Karena Sean tahu, Sani tidak akan tinggal diam setelah melihat apa yang baru saja Sean lakukan dihadapan Sani.

Ren.. gua harap lo baik-baik aja tanpa adanya gua disisi lo.. Jaga diri lo ya Ren.. batin Sean lalu segera pergi menuju rooftop untuk menenangkan dirinya

Saat Sean berjalan menuju tangga untuk naik ke rooftop, Sean dihadang oleh Sani dihadapannya

"Sean! Kamu ngapain sih ngebelain cewek kaya dia?!" Sani membentak Sean penuh amarah

"Harusnya gua yang nanya gitu sama lo! Lo yang ngapain ganggu-ganggu dia! Belum puas lo ngerusak hidup gua?! Iya?!" Sean menunjuk-nunjuk muka Sani

"Dia tuh ga pantes buat deket sama lo Sean! Gue yang pantes buat lo! bukan dia!"

"Gua muak liat muka lo! Cepet lo pergi dari sini! Jangan pernah lagi lo muncul dihadapan gua!" Sean menatap tajam mata Sani

"Jadi lo udah berani ngusir gue?!" Sean menghiraukan omongan Sani, lalu mendorong Sani dari hadapannya

"SEAN! SEAN!!" Sani berusaha mengejar Sean yang sudah berlari naik kelantai atas menuju rooftop

Awas lo Sean! Liat aja! Gue bakal bikin Cewek murahan itu musnah dari dunia ini! batin Sani. Ia segera pergi meninggalkan Sean menuju kelasnya

∞∞∞

Argh!! Belum cukup apa lo ganggu hidup gua selama ini?! Muak gua ngeliat muka lo San. Lo selalu ganggu hidup gua seakan-akan gua ini hanya milik lo satu-satunya! batin Sean sambil menendang-nendang dinding penuh emosi

Penampilan Sean saat ini tidak karuan, lusuh, dan sangat berantakan. Ia menoleh kearah pintu rooftop sekolahnya. Ia ingat ia sering bermain bersama temannya di rooftop saat ia duduk dibangku sekolah dasar.

Ia melihat dua orang anak kecil berpakaian seragam SD.. Ia melihat bayangan dirinya dan teman semasa kecilnya Keira.

Gua kangen sama lo Kei... kenapa lo harus pergi ninggalin gua saat gua butuh lo disisi gua... batin Sean. Sean tak kuasa menahan tangisnya, air matanya mulai menetes dari matanya.

"AAAARRGGHH!!" Sean berteriak sekencang-kencangnya untuk melepaskan rasa yang mengganjal pada hatinya

Gua capek Kei.. Kenapa lo ga ada disisi gua sekarang? bukannya lo janji sama gua kalo lo bakal selalu ada buat gua? gua benci sama lo Kei
batin Sean flashback akan masa kecilnya.

Ia hanya bisa meratapi langit yang begitu menyilaukan matanya. Dia menghembuskan nafasnya pelan.

Dunia ternyata emang gak adil.. batin Sean. Ia segera menghapus air matanya dan pergi menuju kelasnya.

∞∞∞

OKE READERS INI PART YANG ISINYA DIKIT. TAU GAK KENAPA? HAHAHA

AUTHOR SENGAJA BIKIN INI SESINGKAT MUNGKIN BIAR GREGET!!

OKE GITU AJA.. JANGAN LUPA VOMENTS NYA YA GUYS! SEE YOU ON NEXT CHAPTER!!

BYEE!!
-Author

My Beloved Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang