9

3 0 0
                                    

"chagiyaaaaaa...." kudengar suara berat itu memanggilku.

"Ahh mana pemilik suara ini aku begitu merindukannya" batinku. Aku bergegas menuju kearah pemilik suara itu.

Saat aku tiba di hadapannya aku memeluknya erat, tanpa terasa bulir air mataku jatuh, ahh aku tidak ingin kehilangannya, aku ingin terus selalu bersamanya, menghabiskan masa tua kami bersama sama. Ahh aku ingin bermanja manja dengannya saat ini.

"Chan... aku merindukanmu, sangat... terima kasih karena telah berada disisiku disaat aku terluka dan disaat aku bahagia, tetaplah menjadi Chan yang selalu menyayangiku apa adanya yaa" ucapku kepadanya.

"heyy... pelan-pelan babe, ada apa, gwaenchana, tidak biasanya kau seperti ini chagii.. ada apa denganmu bidadariku ?" ucap chanyeol yang heran melihatku yang tiba-tiba bersikap seperti itu.

"aniii.. hiks.. aku hanya merindukanmu chagii.." ucapku terisak dan masih melingkarkan tangan di pinggang Chan. Aku tak ingin melepaskannya.

"arasseo Mrs. Park, uljimaa... aku tak ingin ada air mata dipipimu sayang, kau ingin tetap seperti inikah, ahh aku menyukainya Bin" ucapnya kepadaku yang makin memperat pelukanku.

Ia mengecup puncak kepalaku "chagii, bisa kita sudahi ini, kurasa anak kita akan merasa terhimpit jika kita seperti ini terus" ucapnya lagi.

Aku menghapus air mataku, "ahh miann, hehe, aku hanya ingin bermanja manja denganmu chagi, aku bosan dirumah tanpamu" ucapku sambil mengusap usap perutku.

"ahh, begitu rupanya, baiklah apa yang tuan puteriku ini inginkan? aku akan mengabulkannya semampuku" ujar Chanyeol kepadaku.

"hihiii aku ingin mendengarmu bernyanyi chagii" ucapku.

"ahhh, kau ingin aku bernyanyi, baiklah tuan puteri, aku akan mengambil gitar dulu dikamar ne.."
"hmmm.. neee.. palli palli, aku tak ingin kau tinggal lama-lama chagii" ujarku.

Chanyeol menyanyikan lagu christina perry thousand years. Setelah lagu itu selesai aku mengeluarkan air mata bahagia, dan membuat chanyeol menghampiriku dan mendekapku, aku merapatkan kepalaku ke dada chányeol, menghirup semua aroma maskulin tubuhnya.

"Aku mencintaimu sekaranf, nanti dan selamanya, jadi jangan prnah berfikir bhwa aku akn meninggalkanmu bin..." ucapnya.

Aku tidak berkata apa2 lagi, hnya mengeratkan pelukan dan chanyeol menangkup pipiku, mengarahkan ke wajahnya.

Kami saling berhadapan, chanyeol tersenyum, perlahan wajah kami mendekat, bibir kami bertemu dan saling bertautan, tanpa pergerakan, hanya sama2 menyalurkan rasa bahagia dan kasih sayang.

Tuhan jika boleh aku meminta, hentikan wktu ini biarkan seperti ini, biarkan aku merasakan kebahagiaan ini..

You're My HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang