6

3 0 0
                                    

"Chagii... sebelum pulang aku ingin bertemu eonnieku, bisa kita mampir kerumah junmyeon oppa ?" tanyaku kepadanya.

"tentu saja chagii,, apapun keinginanmu akan kuturuti " ucapnya sambil mengecup keningu.

"ahh aku juga akan pulang kerumah sebentar aku merindukan istriku dirumah" ucap junmyeon oppa tiba-tiba.

"apa tidak apa oppa kau meninggalkan pekerjaanmu" tanyaku kepadanya.

"aniyoo ini juga waktu makan siang, aku berjanji padanya untuk pulang, kajja, yeol aku ikut mobilmu ya, nanti kalian pulang antarkan aku kembali ke RS" ucapnya.

"ahh ne hyung, kajja chagiyaa, kita jenguk eonniemu" kata Chanyeol sambil membantuku berdiri.

Sesampainya dirumah Junmyeon oppa dan eonnieku, aku memeluk eonnieku, ahh aku merindukannya, sebelum menikah dengan chanyeol aku selalu bersama eonnieku. Tapi setelah kami menikah, aku jarang sekali bertemu dengannya. Aku benar benar merindukannya.

Bahkan pernikahan kami pun hanya berbeda 2 minggu saja, mungkin itu sebabnya aku dan eonnieku mengandung secara bersamaan.

"aigooo uri dongsaeng makin yeppo yaaa.. apa kabarmu sayang, eonnie sangat merindukanmu" ucap eonnieku setelah melepaskan pelukannya.

"na ddo eonnie, aku juga merindukanmu, eonnie aku punya kabar bahagia untukmu" ucapku.

"ahh aku juga punya sayangg.. haruskah kita ucapkan bersama seperti dulu?" yaahh aku dan eonnie ku memiliki kebiasaan yang unik kami selalu mengatakan secara bersama sama jika ada berita baik.

"nee eonnie, sebaiknya kita masuk dulu eonniee, kasian chan kedinginan, hehe.." ucapku kepada eonnieku.

"ahh iyaa, ayo masuk maafkan euforia kakak beradik ini yaahh" ucapnya kepada Chanyeol. "Ahh yeooboo.. kau bersama-sama dengan mereka ?" ucapnya lagi setelah melihat suaminya juga berada diantara kami.

"aisshh kalian hanya memperdulikan chan, ahh chuptaaa, kupikir aku akan mati kedinginan" ucap junmyeon oppa kepada kami.

Ia merajuk, haha oppa memang tidak pernah berubah. Selalu menggemaskan apabila ia merajuk seperti ini.

"aigooo, uri nampyeon, haha yeoboooo... illeuwabaaa..." eonnie ku memanggil junmyeon oppa untuk memujuknya.

Ia menghampiri Junmyeon oppa dan memeluknya lalu mengecup bibirnya sekilas.
"ddwaesseo" ucapnya.
"ahh dangsinn, itu sebentar sekali" balas junmyeon oppa.

"aisshh kau tidak malu dilihat adikmu dan adik iparmu" ucap eonnie menepuk lengan suaminya.

"Hyeonsuuu-aahh... sepertinya kami mengganggu kalian, kami pulang sajalah yaa" ucap chanyeol tiba tiba.

"ahh aniii... hyaaa park Chanyeol, kau ini aku masih merindukan adikku tau" eonnie langsung menghampiriku, ia melepaskan genggaman tangan chanyeol dari tanganku dan mengajakku ke ruang tamunya.

"aisshh noonaaaa, mengapa kau melepaskannyaaa..." ucap chanyeol yang kesal karena dia tidak menggenggam tanganku lagi.

"aigooo.. kau ini seperti tidak bisa nanti saja, sudah sana bantu hyungmu di dapur sana ia sedang memperbaiki pipa" ucap eonnieku kepadanya.

"arasseoo..." chanyeol hanya menyerah dan melenggang ke dapur untuk berkutat dengan pipa rusak bersama hyungnya.

Aku dan eonnieku pun teringat akan berita bagus yang ingin kami bicarakan.

"eonnie baiklah hitungan ketiga kita mengucapkan bersama nee"ucapku eonnie hanya menganggukkan kepalanya, ia terlihat sangat bersemangat.

"hanaa... dul... set" ucapku "aku hamil" ucap kami bersamaan.

"mwoo jinjja, kau juga sedang hamil nee.. ahh apakah kita berjanjian? Kurasa tidak kan haha" eonnieku terlihat kaget sekaligus senang mendengar berita kehamilan kami yang bersamaan.

"haha iya eonnie aku hamil, itulah sebabnya kami bersama sama Junmyeon oppa tadi, aku baru saja memeriksakannya, junmyeon oppa juga bilang kalau usia kandungan kita sama" ucapku kepadanya.

"ahh ini merupakan berita yang sangat besar, andai eomma appa masih hidup ya" ucap eonnie yang tiba-tiba ingat dengan orang tua kami.

"eonnie, kau membuatku ingin menangis mengingat hal itu" ucapku.

"hey hey .. wanita yang memiliki janin di rahim dilarang bersedih tau, bahaya untuk kehamilan kalian" ucap junmyeon oppa memecahkan kesedihan kami.

Kehamilan membuat kami semakin sensitif, salahkan hormon yang membuat kami tak bisa berhenti menangis 😢😢

"chagii.. uljimaa.. kau tau aku paling tidak tahan melihat air matamu kan" ucap chanyeol yang tiba tiba sudah berada disampingku. Ia mengusap air mata yang mengalir dipipiku.

"aku tak ingin ada air mata kesedihan yang keluar dari mata bidadariku" ucapnya kemudian ia mengecup lembut kedua mataku.

Ahh ini obat yang ampuh untuk menenangkanku.

#chapter terpanjang sejauh ini 😂😘

You're My HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang