Six

12 1 0
                                    

AUTHOR POV

Hujan mengguyur kota Jakarta.Jalanan yang biasanya padat, terlihat sedikit lengang.Ke 6 gadis cantik tengah duduk di sebuah cafe.Cafe itu adalah milik salah satu dari mereka.Mereka tengah bercanda bersama.Tapi ada satu gadis yang hanya terdiam memandang ke luar.

"Lo kenapa sih Van?" ucap salah satunya yang tak lain adalah Evelyn.

"Lo keinget lagi sama dia ya"

Yang ditanya malah diam saja.

"Nggak kok"

"Terus mikirin apaan?" Tanya Evelyn.

"Gue ..... " dia diam tidak dapat melanjutkan ucapan nya.

Retha yang cukup peka terhadap keaadan langsung menghampiri Vanka dan menarik lengan gadis itu.Dia memeluk sahabatnya yang tengah rapuh itu.

"Kalau hujan reda kita jenguk Dylan, Mau?"

Vanka menggeleng

"Gak usah nanti gue malah nangis kejer lagi"

"Hehehe, Yaudah yuk kita hangout".

"Kemana?" Tanya Evelyn jengah.

"Kemana ya?Gatau juga gue" Jawab Alice

"Udah lah, Yuk pulang gue mau bobo cantik" saut Jane yang dapat mengerti suasana hati Vanka.

"Kuy" jawab ke 5 nya.

Mereka berjalan keluar dan langsung masuk ke mobil mereka masing masing.Mereka langsung pergi ke tujuan mereka.

Berbeda dengan Vanka, dia hanya diam tidak berniat pulang.
Dia hanya melamun membayangkan seseorang.

"Udah lah gue pulang aja" putusnya.

Sampai di mansion keluarga Arnault

"Vanka, yuk kita makan malam" ajak Sarah.

Vanka menggeleng.

"Nggak usah, mom" jawab Vanka.

Sarah yang cepat membaca situasi dari raut muka Vanka dan menemukan jejak air mata segera menjawab.

"Okey, Istirahat ya" jawab Sarah.

Vanka mengangguk dan langsung berlari ke kamarnya.
Sampai kamarnya dia langsung masuk ke suatu ruangan khusus.Ruangan itu hanya berisikan semua kenangan lama seorang Vanka dan mantan kekasihnya.

"Dylan" lirih nya pelan.

Dia melihat setiap gambar yang tertata sempurna di dinding ruangan itu.

"Aku kangen kamu, Lala"
ucapnya lagi.Satu tetes air mata lolos dari pelupuk mata Vanka.

"Aku kangen kita yang pergi hangout, duduk berjam jam di cafe, menggila dibawah hujan, aku kangen semua kenangan kita."

Vanka terus terisak hingga dia kelelahan dan tertidur disana.

●●●●●●●

Esoknya Vanka yang sudah siap sekolah langsung turun untuk bergabung sarapan.

Di meja makan tidak terjadi pembicaraan yang berarti hanya sekedar bertanya tentang kabar.

"Vanka berangkat mom, dad"

"Hati hati"

Vanka mengecup pipi orang tua nya dan langsung berjalan ke tempat mobilnya berada.

"C'mon Vanka You can do it" katanya pada diri sendiri.

Sesampainya di sekolah, Vanka melihat ke 5 temanya sudah bergurau di tempat parkir.

"Vankaaa" teriak Retha kencang.

"Lo jadi cewek gak ada anggun anggun nya sih" Kata Alice.

"Biarin" balas Retha.

"Udah udah sekarang kita ke kelas yuk" Sela Jane.

"Sip, kuy" jawab Ana.

Mereka jalan beriringan sambil diselingi canda tawa. Berbeda dengan Vanka yang hanya diam dan tidak banyak bicara.

"Vanka, Lo kenapa sih?" Tanya Alice.

"Iya daritadi diem aja" saut Retha.

"Nope, Gue Okay kok" jawab Vanka.

"Jujur Van" sela Ana.

"Gak kok gue cuman lagi keinge Dylan" jawabnya pelan.

Semua temanya langsung diam kala membahas soal Dylan.Mereka takut salah bicara.Jika mereka salah bicara maka berakibat Vanka yang terus terus an menangis karena 'Dylan'.

"Vanka" teriak seseorang dari belakang.Sang pemilik nama langsung menoleh

"Nanti pulang sekolah lo ada acara nggak?"

"Sorry banget, gue ada acara"

"Oh gitu, Yaudah Have fun yah" kata Alex.

"Sorry ya Lex, gue gak enak banget nih sama lo"

"Iya gapapa santai aja"

"Besok gimana? Mumpung weekend?" Tawar Vanka.

"Ide bagus, Gue jemput ya ke rumah lo"

Vanka hanya mengangguk sebagai jawaban.

Mereka berjalan beriringan sambil bersenda gurau.Ke 5 teman mereka sudah ngacir ke kelas duluan, Alias mereka ditinggal.

Saat pelajaran berlangsung

Vanka tidak fokus pada pelajaran, Bagaimana bisa fokus jika pikiran nya terhenti hanya untuk Dylan, Mantan kekasihnya.

Vanka hanya mencoret coret kertas dan sesekali menuliskan
Nama mantan kekasihnya
'Adylan Aditya Pradiatma'.
Dia tidak sadar jika lelaki di sebelahnya dari tadi memperhatikan nya.

"Adylan Aditya Pradiatma siapa dia?Kok namanya gak asing yah?Jangan jangan pacar Vanka?
Yah jangan sampe deh" batin Alex.

Under The Rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang