Maret, 2012
Suara ketukan pintu mengalun di telinga gadis pemalas yang tidak mau bangun sedari tadi. Entahlah sudah berapa ketukan itu mengalun sedari tadi.
❛Nak Nera? Tidur sudah ada waktunya sendiri begitulah dengan bangun tidur, jangan sampai diberi tak bisa bangun lagi oleh yang diatas.❜
Astaga horor sekali nyonya Kim. Tapi tetap saja wanita yang bernama Kim Nera itu masih tak bergeming walaupun sudah bangun sedari tadi.
❛Ini masih pagi, Bu.❜ suaranya memang pelan dan seperti bergumam tetapi,
❛Pagi? Coba di ulangi lagi agar ibu bisa mengurangi uang sakumu tanpa beban.❜
❛Ini masih pagi, kalau siang nanti jam 12.00 benar tidak?❜
Benar matamu, siang itu dari jam sebelas siang dan seterusnya hingga jam dua siang, setelahnya sudah memasuki waktu sore.
Ibu Kim terus mengoceh tanpa lelah di depan kamar anak semata wayangnya ini, ibu Kim memiliki kunci cadangan dan sebenarnya sudah ada niatan mau disiram tapi kasihan.
❛Sebentar aku mandi dulu!❜ teriak Nera dari dalam kamarnya.
❛Cepatlah nak, lalu turun kebawa untuk sarapan.❜
❛Baik, Bu!❜ setelah itu Nera segerah bergegas untuk mandi agar ibunya tidak mengamuk lagi, malu men kepada tetangga, nanti bisa di cap sebagai anak gadis yang tidak rajin.
Dia adalah Kim Nera berumur 18 tahun dan masih duduk di bangku kelas tiga di sekolah tingkat akhir. Kim Nera bersekolah di dekat rumahnya, padahal sang ibu sudah merekomendasikan sekolah yang lebih bagus tapi agaknya jauh dari rumah.
Nera tidak mau, nanti tidak bisa pulang saat jam istirahat.
Setelah selesai dengan kegiatan mandinya, Kim Nera langsung mengambil baju di lemari untuk ia kenakan dan sedikit polesan bedak. Ia memakai t-shirt panjang berwarna putih dan celana training panjang berwarna hitam.
Dia mau memakai pewarna bibir karena bibirnya terlihat sedikit pucat sebab kemarin malam tidak makan. Jika dirinya terlihat pucat seperti ini, dia akan teringat dengan salah satu orang yang dulu sangat dekat sekali dengan dirinya.
Tapi sayangnya orang itu ikut pindah bersama orangtuanya, jadi sepi rumah kediaman keluarga Kim ditambah sang ayah ada dinas di negara sebrang yaitu Jepang.
Awalnya ibu Kim ingin ikut menyusul sang ayah di Jepang, namun putrinya masih perlu pengawasan darinya.
Pagi ini sarapan berjalan dengan tenang, sedikit ada percakapan antara ibu dan anak yang terkadang mengundang gelak tawa.
❛Hari ini sudah ada janji bersama ibu, ingat?❜
❛Aku lupa, janji apa bu?❜
❛Menjemput anak teman ibu, ingin bermain kesini katanya.❜
❛Siapa?❜
❛Setelah ini langsung ke stasiun ya? Temui langsung jika penasaran.❜
Sukanya membuat penasaran, saat selesai sarapan Nera meminta uang saku untuk menjemput orang yang ibu maksud di stasiun. Sekolah atau tidaknya, uang saku harus tetap lancar, hehe.
Nera menggunakan sepeda gayuh ke stasiun, sekalian olahraga di pagi hari Minggu yang habis di guyur hujan semalam.
Lelaki berkulit putih dan berambut hitam.
Bahkan tadi Nera mendengus sebal ketika ibunya menyebutkan ciri-ciri orang yang akan dia jemput, dan hasilnya ia hanya duduk di peron, siapa tahu yang di jemput mengenal dirinya.
Lima belas menit menunggu tidak ada hasil apa-apa, dan dirinya tak henti menelpon sang ibu dirumah untuk memberi protes. Hanya kalimat sabar yang diterima dari sang ibu, tahu begini dirinya tidak akan mau disuruh menjemput.
❛Nera.❜
❛Apa?!❜
Eh tunggu, siapa nih tampan seperti ini, memanggil Nera lagi. Memangnya kenal?
❛Aku Min Yoongi. Omong-omong dirimu sudah besar, sepertinya matang sekali untuk di ajak menikah?❜
Hah? Coba diulang, Nera tidak dengar.
✩ ─── 「༻ ☪ ༺」─── ✩
❬ ⸙: ✰❛ninin❜ ❭
![](https://img.wattpad.com/cover/109877071-288-k723783.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
❝Urthings❞
FanficBermain nakal dengan anak dari teman ibu itu, menyenangkan. ┊⁀➷ Started : 4 juni 2017 ┊⁀➷ Finished : 10 Juli 2017 ┊⁀➷ Revisi : 18 April 2020