Chapt 9

1.2K 136 2
                                    


"Me-melamar???", Hyerim terkejut

"N-ne", jawab gugup Hoseok

"Bagaimana bisa kau melamarnya? Di saat kau masih menutupi penyakitmu ini"

"Itu juga secara tidak langsung, noona. Belum resmi"

"Tetap saja, tak boleh! Di dalam hubungan harus ada kejujuran, kalau kau tak jujur, bagaimana perasaan pasangan mu nanti?", tanya Hyerim dengan nada serius

"Hmm, maka dari itu aku-..."

"Maaf Hoseok, aku harus pergi ada pasien yang harus ku cek keadaannya", Hyerim meninggalkan Hoseok sendirian

"Apa Hyerim noona marah?"

"Ini benar-benar menyakitkan, Hoseok"

Hyerim menutup pintu kamar inap Hoseok dengan sedikit rasa kesal, dan pergi melangkah meninggalkan kamar itu.



"Yeojachingu?? Ia bahkan sudah melamarnya, hufttt...", Hyerim mengusak rambutnya, dan meletakkan kepalanya di meja kerjanya.

"Sepertinya aku harus minum yang segar-segar", Hyerim mendongakkan kepalanya dan bangun dari duduknya menuju kantin rumah sakit.

Kini Hyerim sedang meminum cappuccino ice nya di kantin rumah sakit, sambil melihat-lihat pemandangan yang sudah sangat bosan bagi dirinya.

"Hey Hyerim!"

Hyerim mengarahkan pandangannya pada seorang yeoja yang telah dia kenal bertahun-tahun lamanya sedang melambaikan tangan padanya dari jarak beberapa meter

"Eunri???"

Eunri menghampiri Hyerim dan duduk di depan Hyerim sambil tersenyum dan menggerakan kepalanya ke kanan & ke kiri

"Kok bisa ada di sini?? Bukannya kamu lagi ngurusin bisnis desain kamu?", Hyerim bertanya pada Eunri yang masih tersenyum padanya

"Hey hentikan senyumman konyolmu itu", Hyerim melambaikan tangannya di depan wajah Eunri dan menepuk pipi sahabatnya itu

"Hahaha, iya iya. Aku sedang liburan di LA, hmm sebenernya sih engga full liburan, aku ke sini juga sekalian nyari referensi baru aja buat desain baru ku", jelas Eunri sambil membenarkan rambutnya yang sedikit tertiup angin

"Ohh, kok tiba-tiba ada di rumah sakit? Siapa yang sakit? Kamu?", Hyerim meminum cappuccino ice nya kembali

"Aku ke sini cuma mau meriksa kesehatan ku doang", Eunri mengeluarkan ponsel nya dari tas kecil miliknya dan meletakannya di atas meja

"Oh iya, aku pesennin satu ya, kamu mau ga?", tawar Hyerim

"Apa itu? Cappuccino ice? Boleh deh", Hyerim sedikit melihat kearah cangkir milik Hyerim

Sementara Hyerim memesan pesanannya, Eunri memainkan ponselnya, membuka-buka beberapa aplikasi. Dirasa cukup, tak ada hal penting, Eunri membalikkan layar ponselnya, dan memandang wallpaper yang terpajang jelas wajahnya bersama si adik, membuat ia merindukan adiknya.

Hyerim kembali membawa satu cup cappuccino ice dan meletakkannya di depan Eunri, lebih tepatnya di samping ponselnya. Hyerim sekilas melihat wallpaper ponsel Eunri, dan teringat sesuatu yang ia rasa tak asing lagi.

"Thanks Hyerim...", Eunri meminum cappuccino ice nya

"Hmm, Eunri..", panggil Hyerim, Eunri menyudahkan minumnya dan meletakkan cangkir itu di meja, dan mengelap sudut bibirnya menggunakan tissue yang ada di saku celananya

"Ya?"

"Aku boleh tanya sesuatu??"

"Boleh, tanya apa? Kok tegang banget sih..", Eunri menatap Hyerim

"Itu anak perempuan yang ada di wallpaper kamu, itu siapa?"

"Ohh ini?", Eunri menunjukkan wallpaper ponselnya pada Hyerim

Hyerim mengangguk, Eunri menarik kembali ponselnya

"Itu foto aku sama adik ku, kenapa emangnya??", tanya Eunri

"Adik??? Sejak kapan kamu punya adik?", Hyerim bertanya-tanya, setaunya Eunri anak tunggal

"Oh iya aku belum cerita ya, pas aku umur 6 tahun aku punya adik perempuan. Jadi usia aku sama adik ku lumayan jauh", jelas singkat Eunri, masih tidak dipahami oleh Hyerim

"Di usia 6 tahun kamu punya adik? Seharusnya aku sudah tau dong, kalau kamu punya adik. Kita berteman dari junior high school, sudah berapa tahun aku tak mengetahui adikmu, padahal aku sering main ke rumah mu. Aku hanya sering bertemu dengan eomma dan appa mu", terang Hyerim masih terasa bingung

"Iya, aku tahu Shin Hyerim, tak perlu sejeli itu. Dulu adikku memang jarang tinggal di rumah, ia dititipkan pada nenek ku. Beberapa hari setelah adik ku lahir, eomma mendapatkan pekerjaan. Jadi appa dan eomma ku sibuk bekerja, tak sempat mengurus adik ku. Sebenarnya adik ku tak setiap hari di rumah nenek, kadang pulang kerumah jika eomma dan appa menjemputnya dan yaa begitu lah", jelas Eunri sambil mengidikan bahunya berharap Hyerim mengerti

"Ohh jadi adik mu tinggal di rumah nenek mu selama bertahun-tahun? Pantas saja aku tak pernah melihatnya. Siapa nama adikmu, ri?", tanya Hyerim sambil membenarkan duduknya

"Kim Eunhyeon"

"Kim Eunhyeon??????" 

"Boleh ku lihat fotonya, lagi", pinta Hyerim

"Hmm boleh, kamu ini kenapa sih? Jadi penasaran banget sama adik ku", ujar Eunri sembari membuka galeri mencari foto Eunhyeon, adiknya.

"Ini", Eunri menyerahkan ponselnya pada Hyerim, dan Hyerim mengambilnya

Hyerim memperhatikan wajah adik Eunri

"Sepertinya aku pernah melihatnya"     



See you next chapter...

I NEED U HOSEOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang