Arya berjalan menuju stasiun kereta api sambil memikirkan apa yang dikatakan oleh Ryan tadi. Berhati-hati saat pulang? Jangan bercanda, apa yang harus diwaspadai ditempat sekelas Distrik Emas? Tempat elit seperti ini mana mungkin ada penjahat apalagi penculik. Dengan melihat penjagaan di gerbang saja semua orang pasti mengetahui hal itu.
Dia memilih jalan memutar untuk menuju ke stasiun kereta, karena dia tidak ingin kembali melewati Rumah Utama yang bisa jadi adiknya yang manja itu sedang menunggunya di pintu gerbang, dia melewati tempat-tempat yang tidak terlalu ramai di Distrik Emas, di wilayah ini banyak terdapat gedung-gedung tua yang sudah tidak terpakai dan gang-gang kecil. Mungkin maksud Ryan berhati-hati saat pulang itu jangan lewat jalan ini ya?
Lalu, dia melihatnya lagi. Di salah satu gang sempit dan kotor, anak perempuan dengan rambut hitam panjang dengan seragam sekolah elegan yang dia lihat tadi di depan Supermarket, perempuan itu sedang memandangi sesuatu di seberang gang tersebut, seketika Arya menghentikan langkahnya dan memandangi perempuan itu. Entah kenapa dia merasa sangat mengenal wanita ini, kemudian secara tiba-tiba kepalanya berdenyut-denyut sakit. Lalu munculah sebuah nama dari kepalanya entah dari mana.
"A......su......na" erangnya kesakitan sambil memegang kepalanya.
Karena terkejut anak perempuan itu langsung menoleh. dengan cepat, mata mereka bertemu untuk beberapa lama, dan hampir sama dengan caranya muncul sakit sepala itu pun hilang dengan cepat. Tanpa Arya sadari dia sudah terduduk sambil memegangi kepalanya karena sakit kepala itu tadi, perempuan itu terlihat penasaran dan mendekatinya dengan wajah curiga.
"Dareka......anta?"
Dareka anta? Sepertinya dia pernah mendengar itu di suatu tempat, bukankah itu salah satu bahasa asing? Dia yakin pernah membacanya disalah satu buku di perpustakaan. Tapi, bahasa apa ya? Selagi dia berpikir munculah wajah Ryan di kepalanya, Ahhh benar bahasa Jepang, kalau tidak salah dareka anta itu........siapa kamu bukan? Iya sepertinya memang seperti itu.
"Mmm..........aku tidak bisa bicara bahasa Jepang" jawabnya sambil menggelengkan kepala.
Perempuan itu terlihat terkejut mendengar apa yang dia katakan, lalu menundukan kepalanya sambil meminta maaf.
"Ehhhh maafkan aku, secara spontan aku menggunakan bahasaku sendiri karena mendengar mu menyebutkan namaku"
"Mmm.....tidak apa-apa, aku juga salah karena membuatmu kaget. T..tunggu dulu sebentar, namamu?" tanya Arya kaget.
"Iya....namaku, bukankah kau tadi menyebutkan namaku? Bukan ya?" jawab perempuan itu bingung.
Ehhh..........kenapa bisa begini?, bagaimana bisa nama yang tiba-tiba muncul dikepalanya adalah nama dari perempuan yang ada di depan matanya ini? Apakah ini sebuah kebetulan? Tuhan, apa yang kau rencanakan pada hambamu yang lemah ini?.
"Hei, sampai kapan kau mau duduk di tempat kotor itu?" celetuk perempuan itu memudarkan lamunan Arya.
Dia baru sadar kalau dia duduk di gang kecil dan kotor itu, dia membuat kotor celana sekolahnya sendiri. pasti nanti kena marah sama Pak Tora nih, Pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elementalist
FantasyKisah ini berawal mula dulu sekali saat dimana semua dimensi di dunia ini masih menjadi satu, saat itu dunia ini mengenal 5 ras besar makhluk hidup yaitu, Elf, Witch, Demon ,Demi-Human, dan tentu saja Manusia. Etsss tapi tunggu sebentar, prolog diat...