Works

137 8 2
                                    

- Di Klinik -

"Dokter bagaimana kondisi kesehatan Ibu Popuri dan kakek barley? Aku mau membuat laporannya serta obat nya" tanya Elli.

"Ini" Dokter Trent memberikan catatannya kepada Elli.

"Oh iya bagaimana dengan Duke? Dia akhir-akhir ini sering ke klinik"

"Ahh iya aku lupa soal Duke, sebentar ku buat resep obat untuknya nanti kamu siapkan ya Elli, dan jika Duke datang langsung berikan ke Duke"

"Oh oke Dok, ku persiapkan dulu" Elli pergi ke mejanya.

"Hufft.." Dokter Trent menghela nafas.

*cklik* "Permisi" Seorang Postman siapa lagi kalau bukan Charlie, Charlie masuk ke klinik dan menghampiri Dokter Trent.

"Selamat siang Dokter, ini ada surat dari luar pulau untuk Dokter Trent"

"Ah iya siang, makasih ya Charlie"

"Yaudah saya permisi dulu, masih ada surat yang harus saya antar"

"Oh yasudah, hati-hati ya Charlie"

Setelah Charlie keluar, Dokter Trent langsung membuka isi surat itu.

Ternyata itu merupakan surat resmi yang mengundang Dokter di beberapa pulau untuk mengikuti sebuah riset tahunan, Dokter Trent termasuk orang yang terpilih.

"Betapa senangnya dapat undangan seperti ini, ah tapi bagaimana dengan Istriku? Aku tidak bisa bertemu dengannya selama beberapa hari jika aku ikut ke undangan ini, huuft.. Gimana ya" Dokter Trent terlihat sangat kebingungan.

Klinik pun waktunya tutup, Trent yang masih bingung karena surat undangan tadi pulang ke rumah.

Ketika Trent sampai dirumah Ia di sambut istrinya yaitu Claire.

"Oh Trent, selamat datang" ucap Claire yang sedang menyiapkan makanan.

"Hufft.." Trent langsung duduk di meja makan.

*tok* "Aduduh" tangan Trent dipukul oleh Claire menggunakan sendok kayu.

"Biasakan sebelum makan kamu harus mandi dulu" ucap Claire tegas.

"Huuh iya iya aku mandi dulu" Trent lesu yang langsung ke kamar mandi.

Claire heran melihat sikap Trent yang tidak biasanya.

*nyam nyam* "Gimana dah segar belum fikiran mu?" tanya Claire.

"Ahh.. Iya"

"Apa ada sesuatu di klinik?"

"Emm.. Itu, tadi aku dapat undangan datang ke riset tahunan dan hanya beberapa dokter yang terpilih dapat mengikuti ini, termasuk aku yang terpilih" terang Trent

"Woowww, itu keren sekali. Tapi kenapa kamu tadi malah lesu? Padahal kan itu kabar baik untuk mu"

"Memang kabar baik tetapi kabar buruknya aku harus menginap disana selama beberapa hari dan tidak bersama mu"

"Hoo begitu toh, tidak apa-apa kok" ucap Claire tersenyum.

"He?" Trent bingung dengan ucapan Claire.

"Iya itukan suatu acara yang bisa dibilang langka hanya satu tahun sekali dan orang yang ikut pun tidak sembarangan jadi aku rasa kamu tidak boleh tidak ikut" jelas Claire.

"Ah Tapi.." ucapan Trent dipotong oleh Claire.

Claire menggengam tangan suaminya "Jangan khawatirkan aku, walau kita tidak bersama untuk beberapa saat aku akan sangat bahagia jika kita berdua dapat berguna bagi orang lain. Tentu saja suamiku seorang dokter yang hebat ini pastinya sangat diperlukan orang lain, maka dari itu pergilah ke undangan itu, dapatkan ilmu baru dan bantulah banyak orang" ucap Claire untuk meyakinkan Trent.

Trent yang mendengar kata-kata dari istrinya sangat terharu dan ingin menangis.

*hiks"Tumben kamu jadi pintar bicara gitu" ucap Trent seperti meledek Claire dan memeluknya.

"Haa apanya? Sebenarnya aku ini orang yang bijak loh. Kamu sendiri malah cengeng wee" balas Claire.

"Huhu iya iya kamu emng yang paling bijak deh, makasih ya" Trent makin memeluk erat Claire.

"Haha udah-udah dramanya ah, sekarang aku mau langsung bubu" Trent melepaskan pelukannya.

"Kiss nightnya dong" pinta Trent.

"Moh tadi kan sudah kuberikan kebijakan ku yang luar biasa" ucap Claire dan langsung menuju kamar tidur.

"A.aa..a kok gitu sih, tadikan bla..bla..bla.." oceh Trent dan menghampiri Claire yang sudah tidur.

"Ihh.. Baweell" Claire bangun dan mencium pipi Trent dan lanjut tidur lagi.

"Heee?! Hehe terimakasih sayang ku" Trent tidur di samping Claire dan Ia peluk.

"Aku berangkatnya seminggu dari sekarang, kamu hati-hati ya saat aku tidak ada" bisik Trent.

"Iyaa" jawab Claire yang setengah sadar.

Seminggu kemudian Trent pun berangkat dan Claire mengantarnya sampai ke pantai. Trent sangat senang mengingat kata-kata dari istrinya, Claire. Claire juga sangat bangga memiliki Trent yang merupakan Dokter yang cerdas. Mereka berjanji untuk selalu bekerja keras dan membantu orang lain, walau terkadang mereka harus tidak bertemu untuk beberapa saat.

Don't forget to vote^^)/

Harvest Moon Back to Nature: MARRIAGE LIFE TRENT X CLAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang