4.Matthew

132 9 4
                                    

"Yah, Orion Grey, seperti yang ada di dalam buku. Oke aku tahu ini sangat membingungkan karena hal ini juga membingungkanku, tapi aku kemari berharap kamu bisa membantuku", itu yang dikatakan Ella.

Jika saja si pria pirang itu memakai pakaian selayaknya orang biasa maka aku akan mengira Ella yang sudah tidak waras.
Namun pria pirang itu memakai pakaian yang menurutku sangat aneh dan tentu saja membuat orang-orang yang lewat memerhatikannya dengan tatapan aneh.

"Oke? Hai, namaku Matthew, panggil saja Matt", aku membersihkan tanganku di celanaku dan mengulurkan tangan untuk menyalaminya.

"Orion Grey", jawabnya sambil membalas salamanku.

Tunggu??
Orion menyalamiku?! Yang benar saja, aku adalah penggemar berat karakternya dalam buku, dan tentu saja mengetahui bahwa dia nyata berada dihadapanku dan dapat kusentuh sungguh membuatku senang bukan main!!

"Erm, tapi apakah benar kau Orion?Karena aku sangat tergila-gila pada karaktermu!!
Sungguh, aku masih mengingat adegan dimana kau melawan monster itu dengan sihirmu!", ucapku dengan semangat sambil tetap mengenggam tangannya yang sedari tadi tak mau kulepas.

"Yah..ini aku", Orion tersenyum tidak nyaman dan berusaha menarik tangannya dariku.

"Well, Matt, kurasa kau melupakan bahwa aku juga disini?", sela Ella sambil menatap kami berdua.

"Oh, ya tentu saja aku tak melupakanmu,
lalu kenapa kalian mencariku?"

"Begini sebenarnya, aku ingin tahu apakah ada tempat lagi untuk satu orang di rumahmu?", tanya Ella

"Apa? Maksudmu kau ingin Orion tinggal dirumahku?!", tanyaku dengan tidak percaya.

"Kumohon, hanya untuk sementara waktu sampai Orion bisa kembali ke dunianya, kau bisa menyembunyikannya di kamarmu bukan?", tanya Ella sambil memelas.

"Bukannya aku tak bersedia, tapi dengan 2 adik, seorang kakak, ibuku, dan nenekku yang cerewet rasanya mustahil untuk menyembunyikan seseorang...", kataku dengan ragu.

"Poof!!!", tiba-tiba sebuah suara membuatku dan Ella menghentikan perdebatan kami dan memalingkan wajah dan melihat apa yang baru saja Orion lakukan.

"Orion?! Bagaimana kau melakukan itu?", tanyaku dengan tidak percaya setelah melihat apa yang baru saja Orion lakukan.
Semua rumput di halamanku sudah terpotong rapi tanpa seseorang yang mengguntingnya.

"Well, kurasa kemampuan sihirku masih bertahan walau sudah berada di dunia yang berbeda", ucap Orion yang juga masih bingung dan menatap tangannya.

Benar juga, dalam buku Orion digambarkan sebagai seorang anak muda yang tidak diakui oleh orangtuanya karena dia berbeda alias punya kemampuan sihir.
Lalu ia pun kabur dari rumah dan mencari Dewi sihir untuk menghilangkan kemampuannya agar ia bisa diterima oleh orangtuanya.
Namun perjalanan mencari Dewi tersebut malah membuatnya menghadapi berbagai rintangan termasuk ancaman dari monster mengerikan.

Oke, intinya Orion adalah seorang penyihir.

"Lalu, tak bisakah kau menggunakan sihirmu untuk membuatmu transparan sehingga tak ada yang dapat melihatmu?", tanyaku.

"Benar juga, itu tak terpikirkan olehku sebelumnya, biar kucoba."

Orion berkonsentrasi dan memejamkan matanya lalu beberapa detik kemudian dia menghilang dihadapan kami.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang