Epilog

1.2K 132 34
                                    

Aku Radindra, cowok paling brengsek sedunia.

Ini Sabtu pagi.

Saat aku mendapat berita duka itu, aku sedang dalam perjalanan pulang. Pukul dua pagi.

Seharusnya aku tidak membiarkan Mora pulang sendiri.

Setidaknya ia pulang dengan selamat walaupun harus diantar oleh bajingan seperti aku.

Aku sangat tidak percaya saat pertama kali mendapat berita itu dari orang tua Mora.

Rasanya, semua organ yang ada dalam tubuhku berhenti bekerja.

Seperti aku akan mati juga.

Terutama jantungku yang beberapa detik berhenti berdetak. Sakit.

Sesak. Bahkan aku tidak mengerti harus berbuat apa saat menyadari jika aku membawa Mora pulang malam itu, nasib Mora—dan bahkan aku—mungkin saja berubah.

Namun ada suatu garis yang sudah Tuhan ciptakan untuk aku; sebagai manusia. Tugasku sebagai manusia adalah menerimanya dengan ikhlas.

Mungkin dengan perginya Mora akan membawaku ke suatu kehidupan baru tanpa Mora di dalamnya.

Teruntuk Mora Arhesa; perempuan yang sangat aku cintai namun terlambat untuk aku sadari, perempuan yang dulu sering aku sakiti dengan semua tingkah lakuku yang sangat bajingan, dan sampai kamu pergi untuk selamanya: aku masih sempat membuat kamu kecewa, aku minta maaf.

Kalau ada kata yang lebih dari 'maaf' untuk mengungkapkan semua yang aku rasakan agar kamu maafkan, mungkin itu akan kamu sampaikan.

Aku Radindra Adira Pradiasta, berjanji untuk melakukan semua janjiku; kembali pada Auree dan mencintainya seperti sedia kala.

Aku minta maaf sebesar-besarnya.

***


Aku Mora. Mora Arhesa.

Di tahun ketujuh hari jadiku dengan Arel, atau di tahun ketiga Arel pergi, tanpa aku sadari sebelumnya; aku juga harus pergi.

Mungkin baiknya begini; aku harus pergi.

Agar semua orang di dunia berdamai tanpa adanya aku; terutama Radin dan keluarganya.

Agar semua orang di dunia memahami bahwa ada suatu hal yang membawaku ke sini—alam yang berbeda dengan mereka; adalah takdir.

Lalu cinta; mungkin ada masanya jika kita di dunia.

Namun kini tidak.

Aku abadi. Kamu abadi. Kita abadi.

Aku, kamu, kita abadi.

Arel Dinara Bramantyo, aku sudah sampai di sini, di sampingmu agar kita bisa bahagia bersama lagi di alam abadi.

************************************

a/n
wooooooo finally selesaaai.
tamat.

AM-PM
AKHIRNYA TAMAAAT!!!

EHEHEHE

iyaaa ini uda selesai kok gaada AM-PM 4 SERIUS😂😂😂

TERIMAKASI BANYAAAAK SEMUA READERS AM-PM💕💕💕

terimakasi
135k pembaca AM-PM
32,2k pembaca AM-PM 2: Foretime
7,1k pembaca AM-PM 3: Timerrow

aaaa ganyangka bisa sampe ribuan yang baca!
padahal dulu tiap aku update gaada yg baca😂😂😂😂

makaaasi banyaaak sudah wujudin keinginanku punya cerita yang readersnya puluhan ribu bahkan ratusan!💙💚💛💜💗

pengen jutaan nih nguehehe
#ngarep
😂😂😂

bonus foto mora sama arel waktu pertama kali sekelas:

makaaasi titi yang udah mau tak repotin gambar beginian ehehe (sayang titi gapunya wattpad)[titi yang sebelah kiri pake jilbab itu]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

makaaasi titi yang udah mau tak repotin gambar beginian ehehe (sayang titi gapunya wattpad)
[titi yang sebelah kiri pake jilbab itu]

dadaa semuaaa sampai ketemu lagi di cerita wattpadku yang lain ehehe
🙌🙌🙌
💟💟💟

big love,
ajeng almira tarisha

AM-PM 3: TimerrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang