Yuki mundur dengan tidak nyaman. Membiarkan Al Raveno masuk ke rumahnya sama seperti membiarkan iblis menguasai kehidupannya. Tetapi tidak ada pilihan lain. Mereka harus berbicara, panjang lebar. Dan mereka tidak mungkin berbicara di ambang
pintu seperti ini.Yuki memiringkan tubuhnya mempersilahkan Al masuk ke rumahnya yang mungil tetapi indah itu. Al langsung duduk di sofa cokelat itu, tampak nyaman, kemudian melepaskan kacamata hitamnya dan meletakkan di meja,
“Apa yang kau rencanakan di hari
ulang tahunmu?” Al mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.“Tidak ada,” Yuki punya cheese cake strawberry di kulkasnya. Tapi itu untuk dia makan sendiri nanti malam. Tanpa gangguan Al.
Al menatap Yuki seolah mengukur-ukur,
“Aku bisa mengadakan pesta untukmu.”
“Aku tidak butuh pesta darimu.”
“Hmmh,” Lelaki itu mendesah, lalu
ketika menatap Yuki, tatapannya berubah serius, “Kau tahu kan kenapa aku kemari?”Yuki mengangguk, “Dan sebelum kau
katakan maksudmu, aku ingin membuat penawaran baru untukmu.”“Penawaran?” Al mengangkat alisnya,
“Oke jelaskan.”“Aku akan mengembalikan semua uang yang pernah kau berikan kepada ayahku.”
“Yuki,” Al terkekeh, “Utang itu
begitu besar hingga kau mungkin hanya bisa menggantinya dengan tubuhmu. Tidak. Aku menolak penawaranmu. Dan kau...” mata Al berubah sensual, “Kau akan menjadi isteriku sebentar lagi sesuai perjanjian.”***
“Aku bukan barang yang bisa dibeli
seenaknya, dan kenapa kau begitu santai?? Ini masalah pernikahan bukan jual beli perusahaan.”“Aku hanya ingin kau menjadi isteriku,” Al bersedekap, menatap Yuki yang mulai emosi, “Itu sudah kutetapkan sejak awal mula.”
“Kenapa?” Yuki tidak bisa menahan suara tajam di lidahnya, “Karena kau ingin menjadikanku boneka pengganti Natasha?”
Wajah Al mengeras ketika Yuki menyebut nama Natasha, bibirnya mengetat, “Jangan hubung-hubungkan dia dengan ini semua.”
“Bagaimana aku bisa tidak menghubungkan?” Yuki sudah menahan diri, tetapi suaranya meninggi, “Semua ini karena wajah ini, karena wajah yang sama dengan almarhumah isterimu! Kau tidak bisa menganggapku sebagai penggantinya Al! Kami orang yang berbeda, dan aku menolak diperlakukan seperti itu!”
[🔞WARNING 🔞]“Aku tahu kalian orang yang berbeda,” Al berdiri di depan Yuki, siap berkonfrontasi, “Percayalah, aku benar-benar tahu, karena gairah semacam ini, tidak pernah kurasakan dengan siapapun!”
Lelaki itu meraih Yuki ke pelukannya
dan langsung mencium bibirnya. Dengan lembut. Tidak memaksa seperti biasa, dengan pelan dia menguak bibir Yuki, mencicipinya pelan-pelan kemudian melumatnya lembut. Lidahnya menelusuri seluruh bibir Yuki dan kemudian bermain-main dengan lidah Yuki,mencecapnya habis-habisan. Ketika akhirnya ciuman itu selesai mereka sama-sama terengah-engah,“Apakah pada akhirnya kau mengakui kalau kau merindukanku?”
“Dalam mimpimu, Al Raveno.” Yuki
menjawab dengan ketus, membuat Al terkekeh geli.“Kita adalah pasangan yang sangat
cocok,” Al mendekatkan tubuh Yuki ke tubuhnya, dalam rangkuman dadanya, “Kaitkan kakimu di kakiku.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. & Mr. ALKI
FanfictionSOME REPOST STORIES [1] Sleep with the Devil - 6 chapter [2] ...